Puisi: Inkarnasi dan Puisi Lainnya
Puisi-puisi Dani Alifian
Inkarnasi
sebelum lahir, telah dipersiapkan setumpuk takdir untukmu:
malam kelam, udara kacau, dan musim gugur
“tiada kesempatan kedua," ucapmu pada Tuhan yang saat
itu hendak meniupkan ruh
kesempatan kedua selalu hadir usai kesempatan pertama, bertumpuk
begitu terus
dan
seterusnya
dan seterusnya
sebagai pengendali takdir ,
kamu berhak menciptakan jalan sendiri,
membelah kelam yang malang,
Malang, 2020
Lover Quo Lover
sebagaimana aku
kau adalah aku dalam kemasan lain
dan kita bercerita tentang epos
kisah ahasveros sebelum dikenang bernama Eros
Siapakah ayah eros?
kau adalah ibunda,
yang suka emosi biasa bersikukuh demi mempertahankan
kebenaran
tentu saja itu benar eros!
Hari hari belakangan ini
cinta dijual dengan harga murah
skandal yang berseliwer di dunia maya
diurus sampai ulu bubunya
Sementara, kebencian diagung agungkan
tidak salah, jika Empedokles
nyatanya telah gagal
2020, Malang
yang bertumpuk
dan berserakan
di pikiran
:
batu batu berserakan
di otak kita
adalah rerimbun khawatir yang lebih berlebihan
benar benar dunia ini aneh;
- ada yang tengah berebut untuk jadi paling berkuasa
diantara yang lain
segala cara terdakwa sebagai halal, sebab pengadilan
tergantung pada siapa yang memegang palu.
- ada panggilan diri, untuk mencari paling selamat,
sementara di sekitar nyawa diumbar atas alasan wabah
- di Tahun penuh haru ini
bukankah kita telah menjadi pisau
yang sama menusukkan pada kening sendiri
otak kita bersimbah kenangan : mati, tertatih, luka dan duka
selamat natal, penyair
Santa Claus, memberi hadiah sepotong kue natal
yang diselipkan melalui mimpi acara Tahunan,
desember menangis haru biru di kedua matanya
penyair itu memanggul di depan jendela, dalam kenyataan yang pahit semalam ia
bermimpi
bertemu Tuhan remang remang, sembari mencari keajaiban
seperti yang dikatakan Tuhan,
ia lebih cocok jadi penyihir, daripada penyair
Malang, 2020
keja:Tuhan
sepagi ini;
sayap malaikat berjatuhan
dari bilik gunung
semalam
Tuhan sempat berpesan
pada malaikat penjaga hati
hari hari belakangan ini
manusia lebih sibuk
mencari kebahagiaan sendiri
nama Tuhan mulai dilupakan
Tuhan tidak sakit hati
tapi Malaikat merasa gagal,
lalu
menjatuhkan sayap;
beberapa bagian saja
helai itu jatuh
sebelum matahari terbit
pagi ini tidak ada matahari,
awan hitam bergumpal
langit gelisah
sayap malaikat
tersebar mewabah
dalam kondisi ini;
malaikat terbang
meski cacat
malaikat tetap melakukan tugas
- membagikan rezeki
- mencatat amal baik
- mencatat amal buruk
dan pekerjaan paling melelehkan
-mencabut nyawa.
Malang, 2020
; Rekes
sendainya esok kiamat
Tuhan, lalu menyisakan satu permintaan pada saban
ciptaan
malaikat yang bersayap patah
turun ke Bumi
seraya beban setengah semesta
dipikulnya wahyu sebelum purna tugas
maka permintaanku sebagai berikut;
“Tolong, sampaikan pada Tuhan aku ingin di matanya
tumbuh kembang kemuning, yang terbit dari setiap sudut dan tidak ada umpama
lain,”
cukup sederhana bukan?
aku percaya
Tuhan akan mengabulkan
sebelum semesta luruh manusia dibangkitkan lalu
berkumpul di Mahsyar
matahari tinggal sejengkal
matamu; bunga matahari
yang menyejukkan.
Dani Alifian, 2020
Pro -Memorie
otak ku membatu
dan telah kau putar keresahan
dalam epigraf
mata menjelma lensa
kematian paling lucu abad ini;
mayat dibungkus pembalut
merembes merah telaga;
di tahun 2020;
ada yang tak kasat mata
mematikan
belum bisa terpecahkan
agama jadi bahan jual beli
sains mati suri
2021 masih pilu
abad mematikan
seleksi alam membuat
manusia tidak jelas
dan layar kaca berubah jadi Tuhan
Malang, 2020.
Penutup:
lonceng gereja dan tarian Sufi
bertung tang ting tung tong
di depan mata ku
Malang, 2020
Penulis:
Dani Alifian, kelahiran Situbondo.
Saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Islam Malang, bermain kata sesekali
menulis di beberapa media.
Sumber gambar: Agartists
Tidak ada komentar