Denpasar ke Jember Jauh Padahal kita Dekat
Oleh: Indra Andrianto
Denpasar
ke Jember Jauh Padahal kita Dekat
Dengan tulisan, ini
perihal jauh dan jarak hanya berupa mitos yang ragukan kebenarannya.
Selamat
datang di ruang ingat keenam
semoga pembaca dan khususnya kamu betah membaca hingga di ruang ingat kesepuluh. Kamu harus tahu, boleh
jadi jarak bumi ke langit membutuhkan waktu hingga lima ratus tahun perjalanan.
Sedang jarak Kota Denpasar ke Jember tidak sebanding dengan perihal jarak
antara langit dan bumi. Aku dan kamu masih dalam ruang lingkup tanah yang sama
menginjakkan kaki di bumi dan hidup di bawah atap langit yang sama yakni langit
menopang dua musim (merasakan hujan dan
merasakan kemarau) dan berbicara langit hanya bisa kita gapai menggunakan
akal dan lamunan yang kita miliki. Sudah, jangan terlalu menggusarkan jarak
untuk alasan tidak dekat, ada banyak
cara untuk sebuah kedekatan. Masih ada telepon yang seringkali kita pakai untuk
sekedar berkabar, masih ada doa untuk
saling mendekatkan kebatinan, masih ada pesan notifikasi untuk sekedar saling
mengingatkan dan menguatkan. Sejatinya jauh hanyalah dugaan yang secara ilmiah
belum bisa dipastikan kebenarannya, dan itu salah satu alasan kenapa Denpasar
dan Jember aku katakan dekat. Jarak? meskipun berada pada jarak dan dipukuli
jarak toh Aku masih bisa mengenalkan
kamu pada tokoh-tokoh hebat seperti Julius Caesar, Gregory Maguire, Margareth Thatcer hingga
Nicola Tesla yang bahkan mereka datang dari tempat bernama Romawi, USA, dan
Inggris hanya untuk berkenalan dengan kehidupanmu. Seperti apa mereka dan
bagaimana tentang kamu dan semoga semua perempuan bisa tangguh selepas memaknai
tulisan remeh ini. Jauh itu ibarat Gelap. Gelap itu sebenarnya tidak ada, yang
ada hanyalah kurangnya cahaya. Sedang jauh juga tidak ada, yang ada hanyalah
kita kehabisan cara untuk mendekatkan apa yang kita anggap jauh. Dengan menulis
aku merasa aku lebih dekat, Selamat membaca.
Ruangingat #6
Dear Y,
Biarkan perempuan
bicara, kau akan belajar sesuatu darinya. - Julius Caesar (Kaisar Romawi 101-44
BC)
Giacomo
Cassanova, kamu tahu laki-laki itu? Dia seorang Avonturier dari Italy. Dia
pernah berkata tentang kamu Y (perempuan), kurang lebih begini: Kualitas seorang perempuan lebih ditujukan
pada hati bukan pikiran. Di satu sisi Margareth Thatcher mengatakan makna
senada dengan apa yang Giacomo sampaikan, kira-kira begini: Perempuan memang punya banyak kelebihan.
Tapi umumnya perempuan lebih mampu memegang tas ketimbang senjata. Apa kamu
bisa menyimpulkan dari dua pendapat itu? Jika tidak, baiklah aku akan berusaha
memberi tahu dengan samampu pemahamanku mencerna. Anggap saja, ini pegangan untuk rahimmu yang kelak akan
melahirkan sosok bunga yang wangi mirip-mirip kamu (ajaran ibu pada anaknya).
Semalam kamu mengisi acara diskusi daring,
aku mengikuti sampai kajianmu berakhir. Berulangkali kamu sampaikan
tentang perempuan yang merdeka hingga menyebabkan forum itu memunculkan banyak
pertanyaan dan tanggapan, satu sisi aku juga cemburu, ngapain pake ada acara minta nomor-nomor
sagala, (astaga aku terlalu cemburu ya)
di sisi lain ingin sekali aku melontarkan kalimat bahwa aku juga laki-laki yang
merdeka, salah satu merdekaku adalah ketika aku bisa melihat kamu menyampaikan
hal baik di dalamnya dan aku setia mendengarkanmu. Hei, aku suka kamu cakap
dalam berbicara, pandai dalam
berpikir, tapi bukan itu hal utama yang
menyenangkan hati laki-laki. Perempuan itu adalah perihal kelembutan, aku tidak
pernah heran dengan kelembutan kulit perempuan dibanding kulit laki-laki.
Sejatinya perempuan selalu tentang sesuatu hal yang lembut, ntah sifat,
tingkah dan tutur katanya, semua itu lahir dari hati perempuan. Pikiran
dan segala sisinya itu nomor dua setelah hati. Maka, peganglah tas saja jangan
senjata. Senjata itu urusan laki-laki, perempuan lebih menggunakan hati
daripada akalnya dan setiap laki-laki belajar menggunakan akalnya untuk
mengerti hati perempuan. Kelak kau akan jadi ibu, maka tanamkan hati itu ke anak perempuan atau
anak laki-lakimu. Aku merdeka bersama mu...
Ruangingat
#7
Dear
Y,
"Orang bilang
Denpasar ke Jember sangat jauh, padahal
kita deket ya. hehe" - merawatingat
Selamat
hari kasih sayang (ntah apa istilahnya
hingga diperdebatkan salah satu kawanku. padahal aku tak sedang merayakan
valentine denganmu, Astaga Ia terjebak
judul dan kram dalam pemikirannya). Kamu tahu kan, sepanjang hari aku
berupaya berikan bentuk kasih sayang meskipun sering kali diremedial dan
meskipun gak setiap tanggal empat belas. Kita dihadapkan pada teori jarak (ntah sapa penggagasnya), kita cuma
masalah jarak aja sih, tapi tidak ada masalah di dalamnya. Maaf tak sempat menjumpai, tapi akan segera dimulai untuk hal baik itu.
Sejauh ini aktivitasku masih sama, masih
dengan pola yang tidak kamu senangi. Insomnia
misalnya, hingga mengakibatkan sikap cuek
dari bibirmu yang menyebalkan itu (gausah
baper deh hanya bercanda, aku itu suka segala sisimu jadi jangan sakit hati). Kaos kuning dan
sepatu Kets kuning, kulihat warna itu
mendukung kemerdekaanmu sebab perempuan itu tidak harus tentang warna pink-kan. Oia, sedikit aku kasih alasan mengena insom ku
yang katamu tak wajar ini. Di Amerika ada
Dr Seuss, beliau pernah jatuh cinta pada seorang perempuan (perempuannya
mirip-mirip kamu, katanya), dia menganggap bahwa kebahagiaan akan membuat
laki-laki itu sulit tertidur karena kenyataan lebih baik dibandingkan mimpinya.
Realita menyuguhkan kamu, dan mimpi
menyuguhkan suatu imajinasi (bisa
lamunan, bisa khayal tak penting kan? Sebab perempuan hanya butuh pembuktian
kenyataan yang dilakukan). Sore ini kamu ngopi dengan layak, dengan
senyum-senyum yang murah-meriah. Senyummu tetap disegala kondisi kan, tak terikat dengan gerai kopi yang menyajikan
harga beratus ribu padahal candunya sama. Semoga selalu tenang dalam kopi yang
kamu teguk, tabah seperti gelapnya, dan
manis seperti aromanya.
Ruangingat
#8
Dear
Y,
Binatang terlahir
sebagai dirinya sendiri, menerimanya, dan hidup dengan itu. Mereka lebih bisa
berdamai dengan kehidupan daripada manusia.
- Gregory Maguire (Author USA)
Sore
berlalu menuju gelap yang identik sebagai malam, dan sore tadi kamu sampaikan
kabar bahwa bukumu datang, aku senang
melihatnya di pesan WhatsApp. Sampul
bukunya putih dan cantik (Buku Muthia Sayekti),
yang pesan bukunya juga (Kamu). Tapi gapenting
sampul dan segala kecantikan di luar,
yang terpenting adalah isi buku dan isi hati pembacanya, semoga selalu
dalam hal yang baik dan terkuatkan. Kamu tau, sebuah cinta memiliki begitu
banyak hal kecil (misalnya, menyuruhmu
membeli buku untuk dibaca), Berdansa di dalam gelap, memandangi foto dan
videomu di pesan WhatsApp, mengangkat
teleponmu. Bergandengan tangan dalam keadaan susah dan senang, melantunkan lagu
sedih perlahan-lahan dan tertidur dalam pangkuan jarak, dan kita suka berjalan
di waktu hujan, serta kita kadang bertengkar lalu kembali berdamai pada semua
perselisihan. Cinta itu gagasan pertama yang hangat dan membuat rasa kantuk di
pagi hari (jangan salahkan insomku sebab
aku sudah berbenah dengan perlahan), dan ucapan selamat tidur untuk rasa
khawatir yang begitu tinggi. Semua yang mencintai pernah tiba di tahap ini,
namun banyak yang menutupi dan banyak juga yang mengakui. Hari ini aku kenalkan
kamu dengan Gregory, kamu jangan jatuh
hati padanya, sebab dalam cinta juga
belaku rasa cemburu dan perasaan tidak karuan (Aku terjangkit). Aku tau
kamu tidak terlalu suka sifat itu, dan
aku menyadari cinta itu tidak merebut kemerdekaan hati, pikiran dan jiwa perempuan dengan membibit
sikap cemburu. Astaga, sepertinya aku kurang damai dengan diri
sendiri sehingga memicu suatu sentimen pribadi. Curiga, gelisah, resah,
panik, itu gejalanya. Harusnya aku bisa berdamai dalam hati untuk
segenap hal baik yang kamu lakukan dan semua hal baik yang setiap orang
lakukan, lebih percaya pada apa yang
kamu kerjakan dan apa saja yang membuat perempuan itu jauh lebih baik. Suatu
seni merawat damai, melalui sebuah rasa
saling memahami dan saling mengerti. Memupuk jujur dan berdamai pada diri bahwa
perempuan yang sebenarnya membaca tulisan ini sedang menaruh suatu harapan baik
untukku, agar aku bisa jadi laki-laki yang baik. Dan kamu tahu, segala perhatianmu yang unik aku suka, aku hidup didalam perhatian itu, dan sekali
lagi aku damai dalam apa yang sedang kita jalani berdua. Dan aku malu pada
jangkrik yang suka berdamai dengan musim kemarau.
Ruangingat
#9
Dear
Y,
"Dre, Ada dua
hal yang membuat orang kehilangan daya kritisnya. Pertama uang, kedua cinta.
Paham ente?" - Kristoforus Bagas Romualdi
(Editor)
Seperti
biasa, aku masih dalam pangkuan kedai kayumas bersama arabika lanang sebagai
kawan hasrat paling nyaman. Di sela-sela pesan-pesan singkat antara aku dan
kamu, ada chat masuk dari editor
pranusa (isi pesannya seperti kutipan di atas), aku membacanya lalu mencerna
berulang-ulang. Aku maknai setiap kata yang dia ungkap. Sepertinya dia mengamati beberapa tulisanku
dalam beberapa hari kebelakang dan dia mencium wangimu. Kutipannya
menarik, menampar dan aku tak sedikitpun
merasakan sakit. "apapun yang
kulakukan melibatkan cinta, dan dalam
ilmu pengethuanpun cinta diatas segala-galanya (hiraerki) karena cinta adalah
tujuan utama agama dan ilmu pengetahuan" kurang lebih begitu balasan
pesanku padanya, semoga dia tidak kecewa dengan mem-blacklist tulisan-tulisanku,
dan jikapun di-blacklist
mereka sungguh tidak profesional menyikapi perkara cinta dan uang. Tapi aku
bersyukur dia peduli dan mengamati alur pikirku. Perihal uang dan cinta, Aku
pernah lelah karena cinta, aku muak dengan puisi dan sajak, tapi terkadang uang
membuatku bahagia. Tapi perlu kamu tau sepanjang hari aku menulis seakan-akan
aku tak butuh uang. Soal Perihal Cinta, aku ingat Rumi pernah mengatkan ini: Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan,
mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut
menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa
perubahan-perubahan bagi siang dan malam. Jadi aku menyimpulkan, aku
menulis tentang kamu dalam ruangingatku bukan soal seberapa uang yang akan
kudapat, kamu dan mereka harus tahu? Kamu itu hidupkan jiwa yang sedikit
remang-remang, membangunkanku setelah
sunnah subuhmu (itu menyentuh jiwaku), uang tidak bisa melakukan itu. Tapi bukan berarti aku anti uang, sebab
setoran jatuh tempo masih pakai uang, mereka tidak menerima angsuran dalam
bentuk puisi. Cinta dan uang memang tidak bisa terpisahkan keduanya sama-sama
memiliki fungsi dengan takaran yang tepat. Uang untuk kebutuhan hidup, kamu dan cinta adalah jiwa! Kamu menolongku.
Ruangingat
#10
Dear
Y,
"Otak saya
hanyalah penerima, di semesta terdapat sebuah inti dari mana kita
mendapatkannya" - Nicola Tesla (Nirkabel)
Selamat
tiba di ruang ingat yang ke sepuluh,
semoga aku dan kamu dalam keadaan yang serba baik (baik hati, jiwa dan pikiranmu). Aku percaya apa yang
kukerjakan dengan sungguh-sungguh akan menjadi milikku ini juga berlaku
padamu. Termasuk orang yang ada dalam
tulisan kesepuluh ini yaitu masih kamu (intinya kamu). Baru saja tulisanku selesai tentang perbucinan, hingga tidak sempat aku meninggalkan pesan di
notifikasi ponselmu gara-gara tulisan itu. Tapi aku tidak sedikitpun melewatkan
story-story-mu (aku masih menikmati
senyummu) dari pagi ketemu pagi lagi hingga story-storymu dihabisi waktu
tenggat aplikasi itu. Aku selalu percaya bahwa kamu bisa membawa dirimu (kamu
udah punya buku bagus untuk kamu telanjangi),
selamat berbuka puasa (meskipun telat wkwkw) tapi aku senang karena
puasa itu yang menolong dan menjagamu selain buku itu. Kamu tak perlu juga minta maaf apalagi sampai
menyimpulkan bahwa aku tidak akan menulis lagi tentang kamu, jangan buru-buru.
Kamu tau itu kejelekan dalam hidupku,
mengapa kamu meniru dengan gejala yang sama yakni "buru-buru"
menyimpulkan sesuatu. Aku diam karena aku mengurus sesuatu, tapi bukan berarti kamu hilang dari
fokusku. My brain is only a receiver, in the Universe there is a core from which
we obtain knowledge, strength and inspiration. Dalam inti apa yang kutulis
hasil dari otakku, semua itu berangkat
dari sejauh apa memperhatikanmu. Kamu memang perempuan aneh, tapi apa aku menyerah? Ada banyak cara aneh
untuk. Kembali padamu. Sekesal-kesalku, aku selalu datang untuk berdamai
lagi, damai itu tanda cinta loh dan
Tuhan menciptakan damai agar diantara manusia tidak ada yang terluka, termasuk kamu harus berdamai dengan dirimu
sendiri. Kamu adalah karya Tuhan yang diselipkan lewat semesta, sedang semesta bagi Tesla adalah penggerak
bagi isi kepalanya. Kamu tahu kenapa setiap kali kamu pap fotomu otakku selalu tumbuh bunga? Ya perlu kamu tahu, bagiku kamu
bagian semesta yang menyapa. Memberikan suatu kode, bahwa aku harus segera menulis, Tesla juga
identik dengan arus bolak-balik, jadi ketika aku menulis tantang kebaikan
semesta, maka aku harus kembalikan kebaikan itu pada semesta. Biarkan aku dan
kamu semesta yang mengatur, Tugasku
adalah tidak mengecewakanmu.
Tidak ada komentar