Puisi Mored: Mengeja dan Puisi Lainnya
Oleh Arifa Ambami*
MENGEJA
Aku tak
mampu mengejamu dengan kata
Bahasamu
terlampau jauh hingga hurufku hangus tak terbaca
Aku
mengagumimu tanpa suara
Merutuki
anak tangga saat tak berhasil aku jamah
Aku tak
ingin mengejamu dari mulut-mulut yang mereka punya
Merasaimu
dengan soraya
Melayaki
keindahan bunga seroja
Aku akan
mengejamu
Dari
huruf-huruf berkosakata
Sampai rasa
berbau kama
Hingga
wangi semerbak renjana
Akan ku
tata dalam peti milik raja
Untuk kelak
ku bumbui pada satu-satunya hati
Entah milik
siapa
28 Februari 2021
HURUF
Tujuan
utama saat aku menemukanmu
Ialah
merangkainya menjadi kesatuan rasa
Setelah
itu,
Akan ku
poles dengan sapuan gincu dan perona wajah
Agar aku
tak pernah bosan untuk berlama-lama menatap wajahmu
Lalu
mempersuntingmu dengan permata
Agar kau
dapat melahirkan intan mulia
Lebih
dalamlah rasa
Agar aku
tetap setia pada huruf-huruf
Yang telah mewakilkan
kata tanpa bicara
28 Juli 2020
MALANG
Retak atap
ranting usang
Lapuk
batang di ujung curam
Malam kian
pekat
Sendiri
semakin terpungkiri
Atap ijuk
terakit tangan sejati kini ia harus pergi
Waktu sudah
memanggil angin sakal
Harapan
semain curam
Tebing-tebing
menjulang
Menghimpit
yakin batu tiram
Nanah
kuteguk sendiri
Belati membantali
kaki
Andaikata
hati selembut busa sabun mandi
Marah tak
sempat hinggap, dendampun sungkan menetap
Angin
Usaplah
dada yabg tak kutemukan titik lembut di setiap sisinya
Aku belum
bisa selembut hati baginda
Tapi tidak,
jika harus sekuat batu alam
Tepatnya
serapuh sayap kupu-kupu malang
15 September 2020
SAMPURASUN
Sampurasun
Kokoh tegak
diterjang ombak
Tak meragu
tinggi jatuh biarlah mengguru
Sampurasun
Penghuni
istana kembali menjamu raja
Tamu
kehormatan agung disandang
Pelayan
kecil dekil terkucilkan
Sampurasun
Kalap bibir
menahan amarah
Manis
semerbak pahit bila dirasa
Sampurasun
Keadilan
tegakkan
Agar jerat
juga terhitung bermakna
Sampurasun
baginda
“rampes”
23 September 2020
YAKINLAH DIA KEMBALI
Alif,
cagak petunjuk jalan merajuk
Biar tak
sombong sumpal mulutku
Tanam
sedalam ba’wmengubur diri
Diam-diam
menyusun serpih
Tetapkalah
merunduk
Mim
terpelajar guru hati
Memangut
bak perkutut
Hanya
mendekur dan patut
Bukan
pengecut memviarkanmu pergi
Aku tak sempat
menepi
Sayap-sayap
bidadari terkatuk luka duri
Tabahkan
ealau patah sesayap padi
Lazuardi
akan kembali
Yakinlah
kau takkan terganti
11 September 2020
BIODATA
Kota Santri
adalah rahim gadis kelahiran 18 Mei 2003 dengan nama lengkap Arifa Ambami. Ia
telah menempuh pendidikan di bawah naungan atap pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo tepatnya di lembaga SMA Ibrahimy. Menulis merupakan dunia
baru yang tengah ia jelajahi sejak memasuki organisasi OSIS SMA Ibrahimy.
Selain menulis ia sangat suka dunia membaca, juga dalam hal konsep-mengonsep
alur drama serta penaskahannya. Belajar dari kesalahan, kita ditempah untuk
menjadi Pribadi yang lebih baik lagi. Dan jangan pernah takut untuk mencoba hal
baru untuk melahirkan kemampuan baru pula, so never give up because winner never stop
trying.
Tidak ada komentar