Pohon Randu
beban
berat di kayumu
kerja
keras di akarmu
angin
rebah dari paru
daunnya
gugur satu persatu
kalau
sudah macam begitu
dengan
cara apa pula
bisa
kutopang dirimu, ma?
Pasir Berbisik
angin
meniup pasir padang
menghantam
kuda bersijalan
derai
kabut meruap gunung
tampak
kabur tampak samar
ku
mendaki tanjak gema
meski
tak tahu apakah di depan
akan
terbuang atau terdampar
hanya
bisikan pasir malam
yang
menjelma tongkat jalan
erat
terpasang di cerdik mata
kudaku
yang kian sunyi belaka
Kedai
di
kedai
gerombol
teman
asik
menekan
tuts
ponselnya
gelak
tawa
jadi
beda
sahutan
jadi
bosan
asing
menggejala
di
kedai
Air Terjun
meski
terbiar
dari
perigi
hingga
latar
bentur
keping
kerikil
tebing
airlah
air
segar
mengalir
hingga
tiba
di
ujung dasar
Waw
kalau
dipikir-pikir
engkau
sebenarnya ibarat tebu
yang
keras dan berduri
kalau
tak hati-hati
bisa
kena nyeri dan celaka
tapi
jika dikuliti; aku juga
lalu
saling sesap sari manis
sebelum
sepah
malam
ini, kekasih
akan
jadi malam yang gulali
rekat
dan waw
biar
bagaimana
tak
bisa ditolak
Matamu adalah Lautan
matamu
adalah lautan
mahaluas
dan dalam
sementara
aku
terlontar
dari kapal
Biodata:
Syukron MS lahir di Probolinggo. Bisa dijumpai di Instagram @malikis__.
Tidak ada komentar