Ulas Buku: Perjalanan Menuju Pulang
MENGUNGKAP PERISTIWA SEJARAH INDONESIA-BELANDA MELALUI GARIS
KETURUNAN TOKOH DALAM NOVEL PERJALANAN MENUJU PULANG KARYA LALA
BOHANG DAN LARA NUBERG
Identitas Buku
Judul Buku :
PERJALANAN MENUJU PULANG
Pengarang :
Lala Bohang Dan Lara Nuberg
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2021
Halaman : 170 halaman
Novel dengan judul “Perjalanan
Menuju Pulang” ini membahas mengenai sejarah pada masa lampau berkenaan
dengan adanya kolonialisme. Dalam buku ini mengungkapkan kejadian yang berkaitan
dengan keberadaan Belanda selama 350 tahun di kepulauaan Indonesia dimana dituangkan
dalam kisah cerita, surat, serta ilustrasi
yang dieksplorasi oleh Lala Bohang bersama dengan Lara Nuberg penulis dari
novel tersebut. Cerita yang dibawakan dalam novel ini diawali
dari pertemuan Lala Bohang dan Lara Nuberg dalam sebuah lokakarya. Obrolan santai
mereka tentang hidangan khas nenek masing-masing, yang berasal dari dua latar budaya
yang berbeda satu sama lain, namun ternyata serupa. Lala dan Lara pun menjelajahi
atau mencari tahu asul-usul keluarga mereka, mencoba mengenal mulai dari nenek buyut
masing-masing yang nyatanya begitu asing, selain didapat dari foto hitam-putih yang
disimpan keluarga sejak puluhan tahun silam.
Saat
Lara perempuan keturunan Belanda itu berkunjung ke Indonesia, kebanyakan masyarakat
Indonesia memandang dia sebagai “bule” alias turis. Jiwa ke Indonesia-an yang mengalir
dalam darah Lara sangat sulit terlihat pada saat pertama kali melihat gadis
bule tersebut. Namun, meskipun ia dibesarkan oleh keluarganya di Amsterdam, Lara
terkadang merasa kurang betah tinggal di Belanda, justru Lara lebih suka dan
nyaman berada di Indonesia. Dengan adanya sejarah di masa lalu memberikan berbagai
sudut pandang dan pengalaman yang berbeda-beda bagi setiap individu, dimana hal
tersebut dapat mempengaruhi kehidupan mereka di masa sekarang ini. Kita dapat
menyadari bahwa semua yang terjadi di masa lalu dan sekarang tersambung dengan
benang merah, yang menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.
Sebagai pembaca di generasi masa sekarang ini
dengan kehadiran buku Perjalanan Menuju
Pulang yang diterbitkan pada tahun 2001 , dimana di dalamnya dihadapkan
pada sejarah keberadaan Belanda di Nusantara, yang diceritakan oleh penulis
melalui berbagai kisah nyata yang dialami oleh para nenek moyang mereka, kita seakan dibawa
untuk disuguhi beragam peristiwa-peristiwa yang mengantarkan kita, untuk merasakan
kejadian pada masa itu dan bagaimana
pengalaman hidup mulai dari
keseharian,politik pemerintahan,penindasan rakyat ,serta imbas negatif di masa
sekarang ini yang dihadapi dan dirasakan
oleh penulis novel tersebut.
Karya sastra yang memuat nuansa koloni pada
masa Belanda dan melibatkan unsur ikatan batin antara tokoh dengan masa
lalunya, seperti dalam novel ini, cukup menarik untuk dijadikan sebagai history dalam mengetahui silsilah keluarga, melalui
sebuah garis keturunan yang mengalir
darah para nenek moyang mereka, dan kemudian menjadi identitas dan akar tubuh
para keturunannya.
Dalam novel ini, penulis bercerita
menggunakan sudut pandang orang pertama, yang berusaha menegaskan bahwa adanya
cara pandang yang berbeda dari masyarakat di Nusantara terhadap para keturunan
orang-orang Belanda, dimana hal tersebut
berkaiatan dengan adanya kolonialisme penjajahan Belanda selama 350 tahun di
Indonesia, yang berdampak terhadap cara
pandang orang Indonesia terhadap orang asing. Banyak hal-hal menarik yang saya
peroleh mengenai sejarah atau peristiwa-peristiwa kehidupan dari kisah dalam
buku tersebut. Buku novel ini dalam penyajiannya dikemas dengan nuansa kisah sejarah kolonial Belanda-Indonesia ini yang
mampu membawa para pembacanya ikut
mendalami peristiwa perjalanan sejarah yang terjadi pada saat itu dengan waktu yang cukup panjang. Mencakup
berbagai kejadian penting dan bersejarah yang pernah terjadi di Nusantara
lalu mencapai garis keturunan Lara dan
Lala.
Peranan Sejarah Masa Lalu untuk Menelusuri
Garis Keturunan dalam Keluarga
Setiap sejarah pada masa lalu dalam keluarga
dapat membantu untuk mengungkap dan memahami setiap kejadian yang menjadikan
peristiwa di masa lampau tersebut sebagai pelajaran serta pengalaman penting
dalam hidup dan juga sebagai sarana dalam pemahaman diri sendiri. Pengertian
sejarah banyak sekali, secara substansi sejarah adalah sebuah ilmu tetang
aktivitas manusia dalam
rentang waktu, dalam
artian bahwa manusia
selalu mengalami dinamika dan
perubahan secara terus menerus (Anis, 2015: 54).
Peranan
sejarah tidak hanya untuk mengetahui dan memahami berbagai
peristiwa yang terjadi di masa lampau saja melainkan juga memiliki
nurturant effect lain yaitu
meningkatkan kemampuan
berpikir kritis-logis dan
memberikan stimulus bagi
pengembangan nilai-nilai implementatif
untuk dipraktekkan dalam
kehidupan kemanusiaan.
Terkadang akau berharap kakek-nenekku menulis catatan
tentang masa kecil mereka. Aku merasa, dengan seluruh informasi yang hilang
ini, ada kekosongan yang tak tehindarkan dalam hidupku. Sekarang ini aku
percaya bahwa semuanya terhubug, dan segala macam peristiwa dari masa lalu
keluargaku akan membantuku lebih memahami diriku sendiri. (Novel “Perjalanan Menuju Pulang”, Lala
Bohang dan Lala Nuberg,2021:45)
Lara Nuberg merasa bahwa ia sangat memerlukan
adanya jejak sejarah di masa lalu dalam silsilah atau keturunan dalam keluarganya
untuk mengungkap identitas dan jati diri dalam dirinya . Dia mencoba menelusuri
peristiwa sejarah masa lalu nenek
moyangnya dengan melihat koleksi-koleksi foto hitam-putih yang disimpan dalam
album oleh keluarga mereka. Nenek buyut Lala Nuberg ini ternyata keturunan
Belanda dari darah ibunya. Warna kulit nenek buyut Lala Nuberg terlihat lebih
gelap dibandingkan dengan saudara tiri lainnya karena ia ada keturunan oriental
juga, yaitu ayahnya berasal dari Ambon.
Warisan nenek moyang kita itu ternyata tidak hanya memengaruhi perangkat keras,
seperti nama keluarga dan penampilan fisik, tetapi juga perangkat lunak seperti kebahagiaan, trauma,
rasa sakit,dan kenangan yang telah dilalui.
Dalam sejarah kolonial di Indonesia disadari atau tidak, kekuasaan
penjajah atas pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku masyarakat terjajah telah
sangat kuat dan berlangsung lebih lama daripada masa kekuasaan terhadap wilayah.
Akibatnya pribumi sulit untuk melepaskan diri dari pengaruh tersebut saat telah
memasuki era postkolonialisme.
Kadang-kadang dia bergurau tentang saat-saat menyakitkan
pada masa lalunya, semisal tentang saudara perempuannya yang menurutnya, membungkuk
terlalu dalam kepada “De Jap” (orang Jepang),atau tentang “orang Belanda bodoh”
yang tidak mengerti mengapa dia, seorang perempuan kulit cokelat, dapat
berbicara bahasa Belanda begitu fasih! Sebelum mengunjungi Indonesia pada 2009,
atau tidak pernah benar- benar menyadari apa yang telah ditinggalkan. (Novel “Perjalanan
Menuju Pulang” Lala Bohang dan Lala Nuberg,2021:54 )
Pengaruh Adanya Kolonialisme Dalam Kehidupan
Sekarang
Pada umumnya menurut (Kartodirdjo, 1990: 5-6)
kolonialisme dipicu oleh faktor penguasaan ekonomi dengan tidak menutup
kemungkinan adanya faktor lain, seperti: politik, agama, dan petualangan.
Sejarah penjajahan bangsa kolonial terhadap pribumi di Indonesia merupakan
bagian dari suatu permasalahan yang telah dikritisi oleh beberapa sastrawan
dalam novel-novel yang terbit pasca berakhirnya kolonialisme. Dalam novel ini tokoh
Lala mengalami pemarginalan di tengah lingkungan masyarakat yang ia tinggali
yaitu Belanda. Sebagai seorang gadis perempuan, Lala dipandang sebelah mata sebab ia berbeda
dengan kebanyakan orang yang ada di Belanda dimana mereka berkulit putih semua.Sementara
Lala mempunyai rambut hitam dan kulit yang gelap.
"Perdebatan tentang masa
lalu, terkait dengan sejarah, sering kali rentan terjebak dalam diskusi tanpa akhir.
Semakin banyak aku membicarakan sejarah dan semakin banyak sudut pandang yang kudengar,
semakin aku dapat membentuk opiniku sendiri, proses ini menjadi semacam perjalanan
pencarian yang sangat pribadi bagiku." (hlm. 163)
Rangkaian
dari kisah-kisah peristiwa yang dialami oleh para perempuan pada masa lalu yang berkaiatan dengan garis keluarga
memiliki kedudukan dan pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan tradisi ataupun
budaya serta kebiasaan yang dibangun dalam kegitan sehari-hari saat hidup. Lala
dan Lara berbagi cerita tentang soal asal usul keluarga mereka serta sudut pandang
mereka tentang pencarian identitas diri dan jati diri. Dalam novel Perjalanan Menuju Pulang ini kita seakan
dibawa untuk disuguhi beragam peristiwa-peristiwa yang mengatarkan kita, untuk
merasakan kejadian pada masa itu dan bagaimana pegalaman hidup mulai dari keseharian, politik pemerintahan,penindasan
rakyat, serta imbas negatif di masa sekarang ini yag yang dirasakan oleh penulis novel tersebut. Lala
dan Lara masih berjuang untuk mempertahankan kehidupan di tengah
pihak-pihak yang berkuasa dengan cara mempertahankan nilai-nilai tradisi dan
budaya yang dimiliki oleh nenek moyangnya.
Kuharap kamu memahami bahwa aku masih mencerna dampak
Perang Dunia Kedua dalam hidupku, sementara kamu haus menghadapi banyak
perkembangan terkini. (Novel “Perjalanan
Menuju Pulang” Lala Bohang dan Lala Nuberg,2021:108 )
Novel Perjalanan
Menuju Pulang ini dapat
memberikan gambaran dan sebagai refleksi mengenai dampak adanya kolonialisme
terhadap kehidupan di masa pascakolonialisme yang memasuki tahap baru dalam
sejarah, dimana diceritakan melalui fakta pengalaman pribadi yang dialami oleh
penulis novel tersebut. Membaca runtutan asal-usul
dari cerita mereka berdua, perempuan
keturunan Belanda dan Indonesia seolah-olah membuat kita membaca sebuah buku
harian dari sahabat perempuan kita sendiri. Apalagi pada bagian cerita tentang
tukar menukar surat antara Lara dan Lala, ada semacam perasaan nostalgia pada masa lalu yang hangat ketika saling
bertanya kabar dan berbagi kisah cerita lewat untaian kata-kata yang
disampaikan dalam bentuk surat pada novel Perjalanan
Menuju Pulang tersebut.
"Aku percaya warisan nenek
moyang kita tidak hanya memengaruhi perangkat keras, seperti nama keluarga dan penampilan
fisik, tetapi juga perangkat lunak: kebahagiaan, rasa sakit, trauma, dan kenangan."
(hlm. 52)
Membaca
novel karya Lala Bohang dan Lara Nuberg ini saya membuat semakin menyadari betapa penting peristiwa masa
lalu membentuk diri kita yang sekarang. Sesuatu yang mungkin baru akan kita sadari
bermakna atau tidaknya saat itu juga. Bagaimana sekilas dan sekecil apapun sesuatu
yang telah dilalui dan seseorang yang disamping
kita tetaplah bagian dari sejarah. Sungguh cerita yang dibawakan dalam novel ini
cukup menarik, kita sebagai pembaca dapat mengetahui bagaimana dua penulis dari
generasi ketiga, Lara seorang perempuan
yang lahir di Belanda dan Lala lahir di Indonesia, bercerita tentang ikatan
mereka masing-masing berkaitan dengan masa lalu leluhurnya. Kenangan yang sangat menghangatkan hati tertuang
dalam cerita novel yang ditulis
oleh Lala Bohang dan Lara Nuberg ini
. Perjalanan Menuju Pulang menjadi suatu buku novel dengan rangkaian bacaan yang
dapat memberikan berbagai wawasan serta pengetahuan baru mengenai sejarah, membentuk
sudut pandang mengenai identitas diri serta cara ketika menyikapi suatu jalan kehidupan,
hingga kita dapat menemukan arti atau makna kehidupan yang menjadi bagian seseorang
dalam mempelejari proses hidup.
BIODATA
PENULIS
Atika
Rohmawati, Cilacap 6 Juli 2001.Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Berdomisili di desa Doplang RT
03 RW 07,Kec Adipala,Kab.Cilacap, HP 085842458532,e-mail : atikarohmawati0001@gmail.com
instagram
: atika_rhmaaa.
Tidak ada komentar