Belajar Jurnalistik melalui SEMEJA DARING
Penerbit
Jagat Litera kembali mengadakan Sekolah Menulis Jagat Dalam Jaringan (SEMEJA
DARING. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting
pada hari Minggu (26/1) dengan tema “Jurnalistik Dasar : Menulis Berita yang
Penuh Pikat”. Peserta pelatihan berjumlah 28 orang yang terdiri atas siswa SMP,
mahasiswa, hingga guru. Pemateri terdiri dari dua orang dengan latar belakang
yang berbeda dan sangat menguasai materi dibidangnya masing-masing yaitu Muhammad
Afnani Alifian dan Moh. Farhan. Sutrisno Gustiraja Alfarizi, selaku penulis dan
Direktur Penerbit Jagat Litera berperan sebagai moderator yang memandu
jalannya kegiatan tersebut.
Pemateri
pertama yaitu Muhammad Afnani Alifian, M.Pd., seorang jurnalis beritajatim.com
dan mahasiswa S-3 Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Malang. Materi yang
disampaikan tentang inovasi jurnalistik dan penyajian konten digital. Bentuk
inovasi jurnalistik meliputi jurnalisme data, deepfake, dan metodologi
inovatif. Disebutkan bahwa tulisan dapat disajikan dalam bentuk konten digital
sebagai suatu inovasi, sehingga tidak hanya dalam bentuk teks saja. Contoh
konten digital yaitu infografis, video, podcast, vlog, blog, e-paper,
maupun e-magazine. Dalam hal ini, media sosial berfungsi sebagai tempat
untuk membangun branding dan menayangkan konten yang diproduksi. Selain
itu, dalam membuat konten digital harus memenuhi kaidah kebahasaan dan 5W + 1H.
Tujuan
membuat konten digital, di antaranya untuk menarik audiens, memberi informasi
berharga, edukasi dan menghibur. Saat membuat tulisan, gunakan rumus 5W + 1H,
piramida terbalik, menulis hal menarik, dan menyiapkan judul. Dalam hal ini,
tidak semua hal menarik yang ada di sekitar dapat dijadikan berita. Terkait
dengan value dan berita yang bersifat faktual. Menulis hal menarik yang
memiliki pengaruh terhadap orang lain yang membaca berita tersebut sehingga
harus dipikirkan ulang. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyajikan
konten digital yaitu pahami apa yang akan ditulis, tentukan fokus berita, mulai
dengan menulis judul, menulis lead berita, melakukan wawancara, melakukan
revisi atau perbaikan, serta jangan melakukan rekayasa.
“Resep
terbaik menulis yaitu membaca, membaca, membaca, menulis.”
Pemateri
kedua yaitu Moh. Farhan, mantan pemimpin redaksi Takanta.id dan Pembina Media
Swara SMAN 1 Situbondo. Materi yang
disampaikan tentang panduan menulis artikel berita yang menarik dan manajemen
jurnalistik di sekolah. Manfaat menulis artikel berita yaitu menyebarkan
informasi, membentuk opini publik, membangun kesadaran, serta mendorong
tindakan. Teknik efektif yang dapat digunakan dalam menulis artikel berita, seperti
pahami audiens, fokus terhadap 5W + 1H, membuat judul yang menarik, menggunakan
bahasa yang jelas, mencantumkan kutipan, memeriksa fakta, serta melakukan edit
atau revisi terhadap tulisan tersebut. Dengan catatan bagi pemula, harus bisa
membedakan antara menulis dan revisi.
Selain
itu, dijelaskan tentang struktur artikel berita yang terdiri dari lead, isi,
dan penutup. Lead sebagai bagian pembuka menyajikan informasi penting dan
menjawab pertanyaan dasar, seperti apa, siapa, di mana, dan kapan. Pada bagian
isi sebagai rincian berita menyajikan penjelasan mendalam yang dilengkapi
dengan fakta, data, dan kutipan. Dalam hal ini, kutipan dari narasumber untuk
memberikan konteks yang mendukung lead. Bagian penutup merupakan kesimpulan
dari artikel. Bagian ini menyajikan rangkuman berita yang mengandung pernyataan
kuat dan memberikan dampak emosional terhadap pembaca.
Dalam
menulis artikel berita, menggunakan bahasa yang jelas dan padat. Hindari
penggunaan kalimat panjang, pilih kata yang tepat, dan sederhanakan ide.
Pentingnya fakta dan data dalam artikel berita yaitu mendukung informasi dan
meningkatkan kredibilitas sebuah berita. Fakta dan data yang dapat dicantumkan
berupa statistik maupun kutipan dari ahli atau narasumber. Selain itu,
disarankan untuk meredam pendapat pribadi dan tetap memprioritaskan fakta. Bagian
yang sangat penting dan tidak boleh dilewatkan dalam menulis artikel berita
yaitu memeriksa dan mengedit. Hal ini dilakukan untuk memastikan kualitas
sebuah artikel. Langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu membaca ulang
artikel, memeriksa fakta, meminta pendapat orang lain, dan bisa menggunakan
alat edit.
“Ingat
struktur, praktik terus-menerus, baca berita lain, dan jangan takut untuk
mencoba.”
Pentingnya
belajar seputar jurnalistik, khususnya dalam hal manajemen jurnalistik di sekolah.
Dalam membentuk tim redaksi dibutuhkan pemimpin redaksi, reporter, desainer,
dan media sosial. Keempat jabatan tersebut memiliki tugasnya masing-masing.
Pemimpin redaksi bertugas memimpin rapat redaksi dan menentukan berita yang
akan diliput; reporter bertugas meliput kegiatan sekolah, menyusun tulisan, dan
mengambil foto; desainer bertugas mendesain tulisan dan foto hingga
menghasilkan produk berita berupa pamphlet; dan media sosial bertugas
mengunggah berita ke media sosial. Tim redaksi melaksanakan rapat redaksi
dengan empat poin pembahasan yaitu persiapan, liputan, menulis berita, editing
dan distribusi.
Kegiatan
pelatihan yang dimulai jam 09.00 WIB dan berakhir jam 11.30 WIB berjalan dengan
sangat baik dan lancar. Selama pelatihan berlangsung, semua peserta antusias
menyimak materi yang disampaikan oleh kedua pemateri dan aktif beinteraksi saat
sesi tanya jawab. Setelah penyampaian dari kedua pemateri selesai, dilanjutkan
dengan penjelasan terkait tugas pelatihan yang disampaikan oleh Kak Isabella
(tim Penerbit Jagat Litera). Produk akhir dari kegiatan pelatihan yaitu
menerbitkan buku antologi yang berisi kumpulan artikel dari tugas yang
dikumpulkan oleh peserta. Selain itu, peserta mendapatkan sertifikat sebagai
peserta dan kontributor penulis apabila telah mengumpulkan tugas sesuai syarat
dan ketentuan yang berlaku.
Tidak ada komentar