Avatar admin

Tentang Penulis

  • Para Bajingan Yang Menyenangkan: Benar-benar Bajingan!

    Oleh : Yudik Wergianto Pertama kali saya membaca tulisan Puthut EA yaitu di buku kumpulan cerpen pilihan Kompas. Judul cerpennya “Ibu Pergi ke Laut”. Saya menyukai cerpen itu. Sejak saat itu pula saya tertarik untuk membaca tulisan-tulisan Puthut yang lain. Lalu, saya pun berkesempatan membaca buku-bukunya yakni Kupu-kupu Bersayap Gelap, Sebuah Usaha Menulis Surat Cinta,…

  • Sebuah Usaha Menulis Surat Lamaran

    Oleh : Ahmad Zaidi Kepada Dik Raras yang kecantikanmu membuat lelaki jadi tidak waras. Apa kabar kamu, dik? Semuanya berawal dari status di fesbuk yang kamu unggah belum lama ini. Status yang menyebut-nyebut kata lamaran. La-ma-ran. L-a-m-a-r-a-n. Lamaran. Aku belum tahu bagaimana status itu. Aku hanya tahu, setelah membaca statusmu salah seorang temanku tampak sumringah.…

  • Kepada Yth. Bapak Bupati

    Oleh : Ahmad Zaidi Tubuh dekil itu terburu-buru menyusuri trotoar. Songkok nasional di kepalanya terbang dihempas angin. Tangannya menggapai-gapai, mencoba meraih, agar penutup kepalanya tak jatuh ke aspal kemudian dilindas ban kendaraan yang lalu-lalang. Tubuh kumal itu kembali berjalan, kali ini lebih cepat, lalu hilang ditelan gedung besar di tengah kota. Siapa pun bisa membaca tulisan besar di halamannya yang…

  • Eeufemisme: Antara Maling dan yang Kurang Maling

    Oleh Marlutfi Yoandinas Eufemisme atau penghalusan kata menjadi hal lazim ketika kata telah dikategorikan dalam strata maksud. Seperti halnya ketaklaziman kita untuk menyebut koruptor sebagai maling atau perampok atau begal. Padahal kalau dicermati kata tersebut sama-sama berarti perilaku mengambil yang bukan haknya. Namun, apa daya, kita telah dijebak untuk selalu menggunakan kata-kata manis dibanding kata-kata…

  • Identitas Dangdut, Identitas Situbondo

    Oleh Marlutfi Yoandinas Membaca tesis Panakajaya berjudul “Musik dan Identitas: Kajian tentang Musik Dangdut Madura di Situbondo”, setali tiga uang, kita akan menemu identitas dangdut, sekaligus identitas Situbondo. Melalui kacamata musik dangdut, kita digiring untuk menelusur sejarah, bahasa, bunyi, dan sikap kebudayaan “manusia Situbondo”. Sesuai suatu adagium, tidak ada sesuatu yang lahir dari ruang kosong,…

  • TUHAN Tidak Makan Ikan dan Cerita Lainnya: Tertawa Sembari

    Oleh : Yudik Wergiyanto Jika berbicara soal tulisan Gunawan Tri Atmodjo – saya lebih senang menyebutnya GTA – hal pertama yang saya bayangkan adalah humor. Tulisan GTA, khususnya cerpen, memang tak bisa dipisahkan dari humor. Di buku kumpulan cerpennya yang berjudul “Sundari Keranjingan Puisi”, GTA selalu menyisipkan humor di dalamnya. Begitu pula dengan kumpulan cerpennya…

  • Rumah Dalam Mata

    Oleh : Yudik Wergianto Ada rumah dalam mata Maliya, gadis yang kutemui dalam bus saat perjalanan menuju Surabaya. Aku melihatnya ketika kami berdua tanpa sengaja saling bersitatap. Mataku pun langsung bertemu pada kedua matanya yang agak besar dan tajam. Saat itulah aku bisa melihat sebuah rumah dalam pupil matanya yang agak kecoklatan. Tentu saja diriku…

  • Rindi Rindu

    Oleh : Irwant Aku selipkan surat rinduku dalam saku kiri jaket favoritmu. Sengaja aku tak beri tahu kamu karena aku memang tak ingin surat ini langsung kamu baca di hadapanku. Karena aku tak ingin melihat mata indahmu itu berlinang air mata. Sebab aku ingin menikmati malam ini bersamamu. Lampu taman begitu indah setelah direnovasi beberapa…

  • Tirtho Adhi Soerjo, Detik.com dan Berita Hoax

    Ada keterkaitan apa sehinga judul di atas ditulis seperti itu? Keterkaitannya mengenai perkembangan pers/media di Indonesia. Ketiganya memiliki benang merah antara sejarah pers nasional, cikal-bakal media online dan konten berita yang mengkhawatirkan akhir-akhir ini, hoax. Oleh : Marlutfi Yoandinas Tirtho Adhi Soerjo (TAS) sebagai bapak pers nasional, sekaligus tokoh kebangkitan nasional. Seorang pencetus media pribumi pertama…

  • Cerita dari Taman Kota dan Surat Kabar Misterius

    Oleh :  Zyadah* Gadis kecil berpipi gembil, bergigi hitam—rumah bagi ulat-ulat cokelat dan permen, rambut cokelat ikal dengan kucir kuda dan poni yang bergerak-gerak ditiup angin, dengan tangan kanan memegang erat tali balon karbida, sementara tangan kirinya dicengkeram oleh ibu, meronta berusaha melepas pegangan ibunya. Gadis itu ingin berlari-lari bebas di sepanjang jalan setapak di…