Kategori: Cerpen

  • Cerpen: Apakah Rumah Perlu Dikosongkan?

    Oleh: Alif Febriyantoro Malam larut dengan gerimis yang biasa. Tetapi di dalam kepalamu, rintik-rintik itu menjelma menjadi jarum-jarum yang menusuk otakmu. Selama perjalanan pulang, tatapanmu kosong dan pikiranmu berlarian ke mana-mana; penjualan buku yang menurun, mesin cetak yang rusak, harga kertas naik, dan notifikasi terakhir pada layar ponselmu: apakah rumah perlu dikosongkan? Kemudian kau membayangkan…

  • Cerpen: Perempuan yang Mengawini Senja

    Oleh: Ramli Q.Z.* Setiap kali ia berada di pantai ditatapnya senja itu, seakan-akan tiada panorama yang lebih indah. Ingin sekali ia menari di tubuh senja, atau sesekali mungkin memetik bebunga yang ada, dan bahkan ia sangat berharap hidup bahagia di sana. Apalah daya doa-doanya cuma menggantung mesra pada warna senja yang semakin kuning tua, semerah…

  • Cerpen: Lelaki Berpayung Putih

      Oleh: Putri Oktaviani Ketika lututku terjatuh di tanah yang basah, aku kembali menangis. Menatap batu nisan yang bertuliskan nama istriku. Wajahnya terekam begitu baik di memori ingatanku. Bersamaan dengan suara tangis seorang bayi yang sebenarnya tidak aku harapkan kehadirannya. Saat kami masih hidup berdua dalam usia pernikahan keempat, rumah tangga kami masih tenteram dan penuh…

  • Cerpen: Penghiburan Kosong

    Oleh: Robbyan Abel Ramdhon Jargen tiba di kantor polisi sebelum pukul sepuluh pagi. Dia menyebut nama istrinya kepada polisi yang sedang bertugas. “Tidak ada tahanan atau orang yang ditemukan dengan nama seperti itu,” kata polisi. Dia masuk ke cafe seberang kantor polisi, lalu duduk di kursi samping jendela yang menghadap ke jalan. Jargen belum tidur…

  • Cerpen: Malam Panjang Naq Kerinying

    Oleh: Arianto Adipurwanto Begitu Naq Kerinying membuka mata tengah malam yang pertama terdengar olehnya adalah suara derit-derit lasah berugak. Suara itu bertahan cukup lama. Ia juga mendengar suara berat seperti napas orang yang sangat kelelahan. Baru ketika suara itu berhenti, ia bisa mendengar suara-suara lain: desau angin dan jerit burung hantu di kejauhan.            Naq…

  • Cerpen: Rajam

      Oleh: Aliurridha Memasuki daerah ini pikiranku langsung dihinggapi perasaan cemas. Ada sesuatu yang tak terjelaskan, di luar kebingunganku tentang mengapa pertemuannya mendadak pindah lokasi ke tempat yang jauh dari pemukiman. Jalan masuknya saja berupa lorong kecil yang dipenuhi belukar dan pepohonan liar. Jalan ini kelihatannya sudah sangat lama sejak terakhir dilewati manusia. Apa yang…

  • Cerpen: Nyallai Siwok

      Oleh: Dody Widianto Kemarin, utusan dari Pekon[1] Way Nipah datang demi melihat bocah pembawa kutukan. Sejujurnya Ron malah tak percaya. Entah ia percaya tentang ramalan itu atau tidak, tetapi Daff seolah dalam bahaya. Maka dini hari itu ia buru-buru datang ke rumahku. Mengajakku serta menuju pelabuhan. Mengejar waktu menuju pulau pelarian. Sumatra. Daff baru saja…

  • Cerpen: Pelet Sodik

    Hari menjelang sore. Ruman duduk termenung di atas balai-balai, di halaman depan rumahnya, sembari mengisap sebatang rokok. Tak beberapa lama kemudian, ia melihat Arman melangkah menghampirinya dengan wajah tersenyum. Ia sontak merasa senang, sebab pemuda itu selalu mampu membuatnya terhibur dengan lelucon-lelucon kecil, atau sekadar menemaninya bergosip dan bermain catur. Karena kedekatan mereka, Ruman telah…

  • Cerpen: Kirana

      Langit malam ini begitu gelap, Kira. Lihatlah! Bulan pun terlihat muram tanpa bintang-bintang yang biasanya berlarian di sekitarnya. Bahkan cahaya petromaks yang mulai berkedip-kedip seperti bocah yang sedang mengantuk saat mengaji tak kalah muram dari cahaya bulan di atas sana. Apa kau juga melihatnya? Menepati janji kita yang akan selalu memandangi rembulan sambil saling…

  • Cerpen: Pelabuhan Jangkar dan Kapal yang Dikenang

    Oleh: Moh. Imron Di Pelabuhan Jangkar Situbondo, angin berembus lirih, lembaran ombak  bergulung-gulung, sebagian menerpa penyangga dermaga, senja tampak memudar, memulangkan nelayan yang tengah menangkap ikan, perahunya menepi di dekat pelelangan, berjejer di pinggir pantai. Pembatas besi dermaga pelabuhan kini berwarna kuning lusuh, sebagian berkarat. Pelabuhan itu memang sudah lama ada, menjadi saksi atas perahu-perahu…