Kategori: Dody Widianto
-
Cerpen: Pengilon Kembar
Oleh: Dody Widianto Seusai ia melekatkan kedua telapak tangannya di dada, dalam dengung suara yang hanya bisa didengar desau angin, bibirnya pelan merapal mantra, “Gusti Sang Langgeng Mulyo, kawulo mung sadermo mobah-mosik kersaning hyang sukmo. Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sugih tanpa bandha, sekti tanpa aji-aji. Suro dira jayaningrat, lebur dening pangastuti.” Dari kedua…
-
Cerpen: Gelas, Pion dan Lukisan Picasso
Oleh: Dody Widianto Dengan bekas luka yang membusuk dan bernanah di dada, kukira aku akan cepat mati. Nyatanya tidak. Dari lubang koreng itu, belatung-belatung seolah gesit menggeliat, merambat cepat ke kepala. Mereka mengingatkan, setahun lalu, di depan pintu, kamu pergi dengan meninggalkan bekas sayatan pisau di dada. Bibirmu merah biji saga. Tubuhmu terbungkus blus sekuning daging…
-
Cerpen: Nyallai Siwok
Oleh: Dody Widianto Kemarin, utusan dari Pekon[1] Way Nipah datang demi melihat bocah pembawa kutukan. Sejujurnya Ron malah tak percaya. Entah ia percaya tentang ramalan itu atau tidak, tetapi Daff seolah dalam bahaya. Maka dini hari itu ia buru-buru datang ke rumahku. Mengajakku serta menuju pelabuhan. Mengejar waktu menuju pulau pelarian. Sumatra. Daff baru saja…