Beginilah Cara Mas Rio Main Serius: Investor Global Datang, Rakyat Tetap Pegang Kendali

Siapa bilang kota kecil nggak bisa
main di level internasional? Situbondo baru aja menunjukkan bahwa kota ini siap
naik kelas. Juga sangat siap go global.
Semua ini nggak lepas dari gebrakan sang bupati muda yang juga fans MU itu, Yusuf Rio Wahyu
Prayogo—atau yang akrab disapa Mas Rio.

Tanggal 24 Mei 2025 kemarin, menjadi
hari paling greget di Situbondo.
Empat perusahaan besar di dunia akuakultur—Algisys, GroLink, Halophilic Marine
Agriculture, dan Seatopia—datang langsung buat menjajaki peluang investasi di
Situbondo. Dipimpin oleh Benedict Tan dari Hatch Blue (perusahaan global yang
fokus di inovasi dan keberlanjutan sektor laut), mereka disambut hangat oleh
pemerintah daerah. 

Gala dinner di Pendopo Rakyat Situbondo jadi momen penting
buat memperkenalkan potensi lokal Situbondo ke dunia luar. Ini tentu bukan sekadar
jamuan makan, tapi juga ajang diplomasi masa depan.

Dalam sambutannya, Mas Rio bilang:

“Sebagai pemerintah daerah, kami sangat
terbuka untuk peluang berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha manca negara.
Karena di Kabupaten Situbondo masih banyak potensi yang bisa kita kerjakan
bersama.”

Ini bukan janji yang dimanis-maniskan.
Tapi fakta bahwa Situbondo punya garis pantai lebih dari 150 km, lautnya indah, ikannya melimpah, dan keramba jaring apungnya udah diakui kelas dunia.
Makanya, Benedict Tan pun nggak ragu mengapresiasi:

“Kami percaya kunjungan ini membuka
peluang kolaborasi yang berkelanjutan.”

Tapi yang bikin langkah Mas Rio makin
keren adalah cara dia ngelola semua ini. Nggak cuma soal narik investor, tapi
juga jaga agar masyarakat tetap jadi pemain utama di rumahnya sendiri.
Pemerintah daerah berkomitmen menyiapkan skema investasi yang padat
karya—artinya, proyek-proyek yang membuka banyak lapangan kerja buat warga
lokal.

Mas Rio juga serius banget soal
transparansi dan kemudahan perizinan. Ia udah wanti-wanti ke jajarannya agar
nggak ada lagi praktik “dipersulit karena nggak kenal orang dalam”. Trauma
investor di masa lalu dijadikan pelajaran. Dan itu penting. Karena yang kita
butuhin bukan cuma investasi, tapi investasi yang sehat, berkelanjutan, dan
memberdayakan.

Langkah ini tentu saja bukan cuma
soal ekonomi. Ini juga soal mengubah cara pandang—bahwa daerah seperti
Situbondo punya hak dan kemampuan buat duduk sejajar di meja global. Bahwa anak
muda yang jadi pemimpin bisa ngasih arah baru buat masa depan daerahnya. Dan
bahwa investasi asing nggak harus jadi momok, asal dikelola dengan transparan
dan berpihak ke rakyat.

Jadi ya, langkah Mas Rio ini layak
kita kasih tepuk tangan. Bukan karena glamornya investor asing, tapi karena
keberaniannya membuka pintu, menjaga kendali, dan tetap berpijak di tanah
sendiri.

Terakhir, payakin ka ungkapan yang sering Mas Rio
bilang, “Miracle comes later”.

___

Oleh: Redaksi takanta.id

Sumber Referensi: www.arahpena.com/berita/77915216706/empat-perusahaan-akuakultur-dunia-kunjungi-situbondo-jajaki-peluang-investasi-dan-kolaborasi  | www.arahpena.com/berita/77915218335/situbondo-sambut-investor-dengan-tangan-terbuka-siap-naik-kelas-lewat-investasi-global

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa Imam Sofyan

Sastra, Buku dan Tanah Air Yang Hilang

Dani Alifian Puisi Sastra

Puisi: Tamadun Semu Karya Dani Alifian

Fikri Mored Moret

Cerbung: Fikri dan Kisah-Kasih di Sekolah (Part 4)

Buku Ulas

Sunyaruri; Hantu-Hantu Kesunyian

Buku Ulas

Koruptor, Pramoedya Ananta Toer

Apacapa Raisa Izzhaty

Dilema PRT : Antara Musim Hajatan Dan Profesionalisme Kerja

Apacapa Mohammad Farhan

Dadang Wigiarto; Bupati Religius itu Berpulang

Ahmad Jais Puisi

Puisi: Sajak Si Manusia Mesin

Uncategorized

Tips Terbaik dalam Memilih Kendaraan Niaga

Apacapa M. Indra Kusumayudha S.H.

Optimisme Penegakan Hukum di Tengah Resesi Ekonomi dan Pandemi Global

Ahmad Maghroby Rahman Apacapa

Sebuah Refleksi Pengalaman: Pagi Bening dan Engko’ Reng Madhurâ

Apacapa fulitik Mohammad Farhan

Mara Marda Institute Gandeng Bank Indonesia Gelar Pelatihan Inkubator Industri Kreatif

Prosa Mini Yudhianto Mazdean

Belajar dari Semesta; Kematian Bangsa Koloni

Puisi Rizal Kurniawan

Puisi-puisi Rizal Kurniawan: Ibu Kota Baru Suatu Pagi

Ana Khasanah Buku Ulas

Ulas Buku: Mengabdi Adalah Seni Menjelajahi Diri

Buku Rudi Agus Hartanto Ulas

Resensi: Tugasmu Hanya Mengizinkan

Apacapa Madura Panakajaya Hidayatullah

Orang Madura Tanpa Toa dan Sound System, Apa Bisa?

Apacapa Ipul Lestari

Memeluk Bayangmu di 1250 MDPL

Hamidah Puisi

Terima Kasih Cinta dan Puisi Lainnya

Buku Resensi Thomas Utomo Ulas

Ulas Buku: Menguak Lapis-Lapis Kebohongan