Kategori: Ahmad Maghroby Rahman
-
Puisi: Di Stasiun Sebelum Peluit
Puisi-puisi Ahmad Maghroby R Kiriman “Cong, ini kiriman dari ibu. Barangkali bisa kau jadikan puisi.” Sebuah paket tiba dengan Segala yang berakhir di Panarukan Dengan rel-rel dan stasiun tabah Menunggu siang kemaren masinis Bersiul pada pabrik manis muram, “ini,” Serbuk kafein Kayumas menyisir lereng Malam yang berat berkabut di pelupuk Nafas tembakau…
-
Sepotong Surat Suara untuk Mantanku
Oleh Ahmad Maghroby R Sayang, kukirimkan surat suara ini padamu dengan harapan ia masuk ke dalam hatimu, seperti surat suara di TPS yang masuk ke dalam kotak alumunium itu, plung. Kutuliskan surat suara ini dengan jarum yang memperlebar sebuah lubang yang menghitam ini. Kutuliskan ia dengan prinsip LUBERJUPIL (luntur, berat, julit dan pilu) agar ia…
-
Beberapa Alasan untuk Kaum Dâd-ngodâdhân Nyocco di TPS
Oleh Ahmad Maghroby R Wahai kaula muda, besok datanglah ke TPS untuk memilih. Eitsss, jangan banyak ngeles. Jangan bilang bahwa tidak ada gunanya memilih, dengan menganggap dalam pemilihan bupati kali ini tak ada sama sekali kepentingan kalian. Jangan mengatakan bahwa pemilu yang mencerminkan kita sebagai bangsa yang demokratis itu terlalu lebbhak bagi anda yang cuma ngopi…
-
Selamat Molang Are Takanta.id
Oleh : Ahmad Maghroby Rahman Takanta.id telah menginjak dua tahun perjalanannya. Untuk memperingatinya diangkatlah tema “merawat kenangan”, satu tema yang melankolis yang mungkin berasal dari orang yang banyak mengalami manis pahit percintaan. Namun, tentu kenangan dalam konteks asmara kurang mashok jika dihubungkan dengan ulang tahun sebuah platform lokal Situbondo ini. Saya lebih memilih memaknai kenangan sebagai…
-
Sebuah Refleksi Pengalaman: Pagi Bening dan Engko’ Reng Madhurâ
Sebulan yang lalu saya berkesempatan menonton sebuah pementasan di Teater Salihara yang bagi saya menarik untuk dituliskan. Hal yang menggugah saya untuk menulis pengalaman ini adalah bagaimana proses menuju pementesan itu dan apa yang saya rasakan selama pementasan, sangat berkaitan erat degan apa yang saya pelajari sebagai mahasiswa Antropologi. Adalah pementasan dengan naskah yang diadaptasi…
-
Bejo, Suhaden, Kopi, Senja dan Rendra
Saya mempunyai teman, namanya sebut saja Bejo. Bejo awalnya adalah orang yang kaku. Cara berpikir dia sangat positivis dan rasional. Sehingga, dia paling benci dengan mewek-mewek, perasaan dan puisi. Setiap kali saya me–repost puisi atau quotes tentang kejombloan atau lebih halusnya, kesepian saya, dia selalu bilang ah lebay lu. Anehnya, dia yang rasional, positivis dan…
-
Rekacipta Upacara Hodo: Belajar Dari Lenong
Oleh : Ahmad MaghrobyRahman Tahun 2018 merupakan tahun yang menyibukan bagi Pemerintah Daerah kabupaten Situbondo. Di tahun ini, Pemerintah Daerah setempat tengah mempersiapkan berbagai hal untuk Program Tahun Kunjungan Wisata 2019. Berbagai upaya telah dilaksanakan termasuk usaha pemerintah merekacipta beberapa kearifan lokal yang sebelumnya tak dikenal dan bahkan terlupakan. Salah satu contohnya adalah Upacara Hodho…
-
Situbondo : City of Sellow
Oleh : Ahmad Maghroby Rahman* City of Sellow, itulah term yang saya sematkan untuk kota saya tercinta, yang luar biasa saya syukuri penemuannya, yang setelah saya temukan, saya senyum-senyum sendiri sambil mengendarai sepeda motor sehabis mengantar adik bersekolah. Bagaimana saya tak bersyukur? Term itu sudah sejak lama saya ingin temui, setelah sekian lama juga saya…