Kategori: Apacapa

  • Museum Balumbung: Para Pendekar Masa Lalu

    Oleh: Moh. Imron Terdengar sebuah sapaan, saya langsung mencari dari mana suara itu berasal. Rupanya Mas Agung, sembari memamerkan gigi dan senyuman khasnya. Ia duduk bersama Wahyu Agus Barata. Pikiran saya langsung dihinggapi pertanyaan. Ngapain mereka berada di tempat seperti ini? Apakah ada sesuatu yang mendesak? Ini bukan tempat yang cocok untuk keduanya. Biasanya mereka…

    selengkapnya…

  • Bullying Bukan Budaya Kita

    freepik Oleh: Nur Husna Kasus bullying di Indonesia mengundang perhatian banyak orang. Pada awal tahun 2023 kita disuguhi oleh kasus bullying seorang anak sekolah dasar hingga mengakibatkan korbannya bunuh diri. Pada awal tahun 2024 kita juga diberikan fakta baru bahwa Indonesia telah mengalami darurat kasus bullying yakni kasus perundungan salah satu siswa di sekolah Binus…

    selengkapnya…

  • Mas Rio Buronan: Dari Wano Menuju Situbondo

    Mas Rio Buronan: Dari Wano Menuju Situbondo

    Belum lama ini, saya dan seorang kawan menonton episode One Piece yang belakangan sedang hype. Yap, seperti yang nakama sekalian ketahui. Episode 1071. Episode yang menjadi titik balik perlawanan Baka Senchou menggebuk Kaido. Episode munculnya Gear 5 yang ramai dijadikan bahan perdebatan dan membuat saya terheran-heran, orang-orang itu kenapa, sih? tinggal tonton dan nikmati jalan ceritanya aja, kok susahnya minta ampun.…

    selengkapnya…

  • Langngo: Ekspresi Keroncong Kekinian yang Membawa Warna Budaya

      Personil Keroncong Kremes Oleh: Fendi Febri Purnama Saya menulis atau lebih tepatnya mengetik sambil menggerakkan kaki saya yang bersila, menggeleng-gelengkan kepala bukan tanda tak mau namun sebagai ungkapan asyiknya dan rancaknya sebuah aliran musik. Seakan menggerinda cap yang melekat pada musik ini yaitu musiknya orang-orang tua dan usang penuh debu. Iya musik yang saya dengarkan…

    selengkapnya…

  • Album Langngo Keroncong Kremes: Renaisans Keroncong Madura

    Launching Album Langngo, 4 November 2023 Oleh: Erie Setiawan Munculnya album Langngo ini adalah semacam renaisans (kebangkitan kembali), penyegaran, tawaran, yang sangat layak untuk kita apresiasi bersama. Dengan semangat kolektif yang luar biasa membara, Keroncong Kremes, komunitas keroncong anak muda asal Situbondo ini, akhirnya (nekat) merilis album perdana mereka pada 4 November lalu. Album ini…

    selengkapnya…

  • Mencari Keroncong di Situbondo

    Oleh: Panakajaya Hidayatullah Dari Orkes Strekan, Kremes hingga Tiktok Beberapa tahun yang lalu, ketika saya masih berkuliah di Jogja, teman-teman di kampus sering melempar beberapa pertanyaan sederhana, “Bro, Situbondo itu di mana? Di sana itu ada musik apa?” Pertanyaan ini bagi saya seperti sebuah olok-olok, seolah saya datang dari tempat terpencil nan antah berantah dengan…

    selengkapnya…

  • Menjemput Cinta dari Tanah Santri ke Tanah Wali

    Oleh: Marlutfi Yoandinas Assalamualaikum Wr. Wb. Satu lagi teman saya yang bajingan, selain Alek Sandra. Tapi entah, pada keduanya, saya merasa ampun-ampun dengan caranya menghadapi hidup. Nama teman saya, Hari Wibowo. Lebih terkenal dengan nama alias. Hari Mangklek atau Mangklek.  Kebiasaannya selalu ngomong, “kok iso?” Mas Puthut EA saja kalau tanya Hari, selalu ngomong, “nang…

    selengkapnya…

  • Agus Rajana: Selamat Jalan Pendekar Musik Madura

    Agus Rajana: Selamat Jalan Pendekar Musik Madura

    Sebuah Obituari Agus Rajana Kurang lebih sebulan terakhir, saya dan teman-teman Keroncong Kremes sedang berproses memproduksi album pertama yang bertajuk “Langngo”, bagi saya album ini cukup spesial karena karya-karyanya spesifik mengangkat khazanah kebudayaan Madura. Seluruh lagu di dalam album ini berbahasa Madura, mengeksplorasi idiom dan khazanah musikal Madura, serta menceritakan kisah-kisah dan fenomena keseharian orang-orang…

    selengkapnya…

  • Mimpi Mas Rio untuk Situbondo

      Mas Rio terus menjadi perbincangan masyarakat Situbondo. Di jagat maya, postingan status facebook Mas Rio selalu ramai dikomentari netizen. Sebagian netizen ikut membincangkan ide dan gagasan Mas Rio. Sementara sebagian yang lain nimbrung karena ingin turut bercanda dan bergembira.   Namun, sebagian besar netizen menulis komentar karena dadanya sesak dengan harapan. Mereka percaya, melalui…

    selengkapnya…

  • Mengapa Muncul Mas Rio “Patennang”?

      Oleh: Melqy Mochamad Marhaen* Seorang penggerak anak muda asal Situbondo, Rio Prayogo (Mas Rio sapaan akrabnya), baru saja melemparkan jargon menggelitik “Patennang” yang diserap dari ejaan Bahasa Madura yang berarti “harap tenang”. Tidak banyak dugaan kata itu akan menyasar kemana, atau hanya memiliki market makna sederhana.  Dalam pembacaan terbatas, “patennang” bisa jadi penjeda dari…

    selengkapnya…