Kategori: Cerpen

  • Cerpen: Pohon Jeruk Bali Simbah

    Cerpen: Pohon Jeruk Bali Simbah

    Oleh: Salwa Ratri Wahyuni Kukatakan bahwasanya jiwaku telah tewas sebagian, sebab turut terkubur pada hari pemakaman Simbah. Maka jangan pernah tanya perkara sakit hati, sebab sakit hati selamanya ada. Yang kutahu aku hanya lupa dan pura-pura melanjutkan hidup. Begitu saja seterusnya. Hari itu, minggu ke kesekian aku membusuk di kamar. Berita-berita soal pagar laut berterbangan…

  • Cerpen: Pohon yang Rapuh

    Cerpen: Pohon yang Rapuh

    Oleh: Nurmumtaz Sekar Ramadhan “Pohon, kau tidak harus selalu terlihat kuat. Aku tahu, ada bagian dirimu yang rapuh. Di dalam. Dan aku menyadarinya-“ …  Sebuah pohon kesepian tumbuh lebat di pekarangan rumah seorang nenek yang beberapa hari telah tiada. Karena tidak adanya seseorang yang tinggal di sana lagi, menjadikan halaman rumah berserakan dedaunan kering. Dari…

  • Cerpen: Bo

    Oleh: Yuditeha Aku merayakan ulang tahunku yang ke-7 di sebuah vila, hanya dengan kedua orangtuaku. Ada es krim strawberry vanila berbentuk boneka babi kecil, kesukaanku. Setelah diminta ibu membuat permohonan, aku meniup lilin warna-warni yang mengelilingi es krim itu. Potongan telinga babi kiri kuberikan pada ibu, telinga kanannya pada ayah. Sisanya, aku habiskan sendiri. “Kadonya…

  • Cerpen: Perjalanan Panjang Mencari Sebuah Angka

    freepik Oleh: Puji M. Arfi “Tuhan menyayangi keluarga kita, Bujang. Ia memberi kita makan lewat sebuah angka.” Begitu kata ayah setelah memenangkan angka yang ditebaknya dengan penuh perhitungan. Pada hari itu pula, ayah membelikan segalanya untukku, anak semata wayangnya. Aku dibawa ke pasar untuk membeli es krim, mobil remot kontrol, sepatu, dan pakaian baru. Kebahagiaan…

  • Cerpen: Rayuan Perempuan Gila

    freepik Oleh: Qurrotu Inay Menurutmu, berapa lama lagi kau ‘kan mencintaiku? Menurutmu, apa yang bisa terjadi dalam sewindu? Bukan apa, hanya bersiap, tak ada yang tahu, aku takut Tak pernah ada yang lama menungguku sejak dulu “Bagaimana, Nimas?” Seorang lelaki bersepatu kulit sedang berdiri dengan sedikit gugup di hadapannya. Sembari menunggu respon si wanita, lelaki…

  • Cerpen: Bunga-Bunga Berwajah Ibu

    Oleh: Alif Febriyantoro Sejak ibumu pergi meninggalkan kita, tiba-tiba saja kau menyukai hal-hal baru. Apalagi sejak kau tahu dongeng-dongeng indah yang dulu sering kau dengarkan dari ibumu itu sudah habis dan kau menolak jika aku mengulanginya, maka kau akan memintaku untuk membeli buku-buku baru lantas membacakannya. Dan sejak kau tak betah sekolah di taman kanak-kanak,…

  • Cerpen: Pertemuan

    Oleh: Heru Mulyanto   Percayalah… jauh di luar sana, pasti ada jiwa yang memang telah ditadirkan untukmu. Yang mau menerimamu apa adanya. Beserta kemampuan jiwa dan ragamu yang berbeda.   — dr. Dimitri Dimitriyevich, M.Sc    Pembaca yang terhormat, kisah ini adalah kisah tentang pertemuanku dengan gadis itu. Seorang gadis yang melampaui seluruh dugaan terjauh yang…

  • Cerpen: Cerita Orang-orang Masjid

    Oleh: Depri Ajopan Aku berpangku tangan, duduk sendirian di teras rumah memperhatikan rumput bergoyang diterjang angin kecil. Tiba-tiba pikiranku melayang kacau, teringat pada pertemuan dengan beberapa orang  di warung kumuh itu, diiringi tawa terbahak-bahak, dan diakhiri dengan pernyataan serius. Aku belum percaya sepenuhnya dengan apa yang mereka katakan, memakan seekor bunglon akan membuatmu pintar menyesuaikan…

  • Cerpen: Tubuh Berkarat

     Oleh: Irfan Aliefandi Nugroho Seorang laki-laki tua mendorongku dengan kedua tangannya yang penuh karat. Ia terus mendorongku di tepian jalan lengang. Kepalanya menelisik ke kiri dan kanan, hanya ada kegelapan yang sedang bergelut dengan cahaya dari tiang lampu tepi jalan. Kaki lelaki tua itu tak berhenti maju, seakan tak pernah lelah dari lamanya berjalan di…

  • Cerpen: Harimau dan Gadis Kecil

    Ilustrasi: Anwarfi Oleh: Sungging Raga Jika suatu hari adik-adik berkunjung atau melewati kota Situbondo di Jawa Timur, maka adik-adik akan melintasi sebuah jembatan yang dinamakan Jembatan Harimau. Namanya terdengar menakutkan, ya? Tapi tahukah bahwa sebenarnya ada sebuah cerita tentang jembatan itu. Di masa lalu, ada seorang gadis kecil bernama Nalea Mendieta. Ia tinggal bersama ibunya…