Kategori: Moh. Rofqil Bazikh
-
Yang Fana Adalah Nilai, Belajar Abadi
freepik Oleh: Moh. Rofqil Bazikh Judul di atas tidak lain adalah pelesetan dari puisi Sapardi Djoko Damono berujudul Yang Fana Adalah Waktu. Saya sengaja membuat pelesetan semacam itu untuk mencurahkan beberapa permasalahan tentang nilai dan relasinya dengan belajar. Saya peringatkan sejak dini, bahwa saya bukan orang yang sering mendapat nilai bagus di kelas. Bahkan, dari…
-
Cerpen: Matinya Penyair Bukad
Saranku, cerita ini tidak boleh dibaca oleh orang-orang yang bercita-cita atau paling tidak berkeinginan menjadi penyair. Sebab itu berbahaya, bisa-bisa ia mengurungkan hasrat untuk menjadi penyair. Mula-mula orang yang berkeinginan menjadi penyair akan melakukan apa saja, mengorbankan semua cara. Aku takut kalau cerita ini dibaca oleh orang yang punya keinginan sama sepertiku dulu, menjadi penyair,…
-
Puisi : Orang Bukit Karya Moh. Rofqil Bazikh
pixabay Puisi-Puisi Moh. Rofqil Bazikh Stanza Ada doaku yang berdebu dan berdebum Sekadar membersihkan kemarung yang membusung Tiap gemuruhnya melubangi ketakutan masa silam Kini kudekap erat, masih sangat erat ;Jurus ampuh setelah puisi Di kejauhan kau sunggingkan senyum Sedang aku telah lama larut Meski cemburu kerap bertaut Cukup! Setelah kau adalah jalan pulang Menembus sebentang…
-
Kasidah Petani dan Puisi Lainnya Karya Moh. Rofqil Bazikh
Sajak-Sajak Moh. Rofqil Bazikh Ziarah sebelum benar-benar kutabur kembang firman di perutmu setangkai mawar berdarah lebih dulu tumbuh dan semaraknya menjelma kesakitan-kesakitan yang lupa kunamai aku tak akan memintamu kembali, kubiarkan hilir kenangan menata jalannya sendiri rasanya aku begitu asing di sini menghakimi sepi dengan puisi satu-satunya yang terasa adalah getar-getar aneh yang mengutukku sayatan rindu…