Kategori: Resensi

  • Resensi: Surat-surat Bukowski tentang Menulis

    Resensi: Surat-surat Bukowski tentang Menulis

    Oleh: M. Najibur Rohman* Charles Bukowski bukan orang Jawa. Ia lahir di Jerman pada 1920 dan kemudian migrasi jadi warga Amerika Serikat. Tapi kalau Bukowski adalah orang Jawa, maka ia tipikal Jawa yang blak-blakan, bloko suto, apa adanya. Ketika ia tidak menyukai seseorang, ia akan mengakuinya dengan terus terang. Ketika ia tidak menyukai kegiatan tertentu,…

  • Resensi: Rumah Tanpa Cahaya

    Resensi: Rumah Tanpa Cahaya

    Saat Sosok yang Dibenci Justru Jadi yang Paling Dirindukan Oleh: Ardhiana Syifa Miftahul Jannah Cahaya satu-satunya dalam hidup keluarga Jdorkasa telah hilang. Rumah yang ditinggalkan seseorang yang dibenci bukannya menjadi damai, malah jadi makin berisik diisi keributan (Hal 214). Novel ini ditulis oleh penulis muda bernama Len Liu. Novel Rumah Tanpa Cahaya adalah lanjutan dari…

  • Resensi: Lelaki, Cinta, dan Masa Lalu

    Oleh: Cahyo Saputro Selepas melalui perjalanan jauh sepanjang 256 halaman yang diawali daftar isi singkat, saya dijumpai sebuah prolog yang sangat-sangat asoy, lima belas batang tubuh yang “terluka”, dan sebuah epilog sebagai penutup yang “sakit”. Prolog yang asoy mulanya membawa saya ke tempat perenungan menyoal hidup dan perkuliahan, “… kamu mematikan dering beker? Dengan malas…

  • Resensi: Aku Tak Membenci Hujan

    Oleh: Aprilia Dwi Nur Hartanti Novel berjudul Aku Tak Membenci Hujan yang ditulis oleh Sri Puji Hartini ini berhasil menarik perhatian para pembaca khususnya di kalangan remaja. Novel ini juga merupakan novel best seller dengan total pembaca yang begitu banyak. Hingga novel ini diangkat menjadi serial drama yang telah tayang baru-baru ini.  Novel Aku Tak…

  • Resensi: Dilan 1983: Wo Ai Ni

      Cinta di Balik Buku Pelajaran Oleh: Farizzal Qurniawan Hendra Saputra Novel ini mengangkat tema persabatan dan percintaan, kekeluargaan dan kehilangan dengan latar waku tahun 80-an, dan di dalam novel ini juga terdapat unsur politik seperti kejadian petrus. Karya indah oleh Pidi Baiq ini juga diangkat menjadi film layar lebar menyita banyak perhatian penonton,tidak hanya…

  • Resensi: Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya

      Bertemu Untuk Berpisah Oleh: Retno Restutiningsih “Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya” karya Erina Delyere dan Skysphire merupakan kolaborasi unik yang menghadirkan dua kisah berbeda dalam satu buku. Sesuai dengan latar yang digambarkan dalam judulnya yaitu “Bandara, Stasiun”, memberi makna tentang pertemuan dan perpisahan. Sementara itu, “Tahun-Tahun Setelahnya” mengisyaratkan adanya peristiwa masa lalu yang memiliki…

  • Resensi: Midnight Diaries

      Akankah masa lalu menjadi pemenangnya? Oleh: Ratna Hamidah Skysphire, lahir pada 27 September 2001 di Jakarta, adalah seorang penulis yang dikenal dengan karya-karyanya dalam konsep Alternate Universe (AU). Dia aktif membagikan cerita-ceritanya melalui platform Twitter dan telah menerbitkan beberapa novel yang menarik perhatian pembaca. Salah satu karyanya yang paling dikenal adalah Malioboro at Midnight…

  • Resensi: Malioboro at Midnight

        Jadi, orang lama atau orang baru? Oleh: Shendy Faesa Widiastuti Malioboro at Midnight adalah novel kelima yang yang telah diterbitkan oleh oleh Skysphire semenjak menulis dua tahun lalu. Skysphire adalah seorang penulis platform online atau yang biasa disebut sebagai penulis Alternate Universe (AU) di akun Twitternya yaitu @skysphire. Skysphire lahir di Jakarta pada…

  • Resensi: Di Ambang Mitos dan Realitas Saranjana

    Oleh: Fuad Najib Arrosyid Saranjana diyakini merupakan sebuah kota gemerlap yang ada di Kalimantan, keberadaanya dapat dilihat jelas oleh mereka yang katanya terpilih. Kota gaib yang diselimuti seribu misteri dan penuh tanda tanya ini konon berada di Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kota ini memang tidak tercatat dalam peta masa sekarang. Namun keberadaanya…

  • Resensi: Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong

    Kenapa harus menjadi saleh? Oleh: M. Kholilur Rohman Novel besutan Eka Kurniawan itu menggiring pembaca untuk mengingat bagaimana kenakalan-kenakakan di masa kecil yang bisa ditertawakan kembali. Seperti main bola hingga menjelang petang, berburu jangkrik di sawah-sawah, atau kegilaaan apapun yang bisa tertawa dan bahagia. Ya, bukankah anak kecil masih terbebas dari dosa dan belenggu agama?…