Kategori: Sholikhin Mubarok
-
Selamat Datang di Negeri Dagelan: Bagaimana Kejahatan Dilakukan Tanpa Disengaja?
Kepada para hadirin yang kami hormati. Kami ucapkan selamat datang di negeri tercinta ini, negeri yang kaya alamnya, negeri yang subur pejabatnya, Negeri Para Dagelan. Sebelum memasuki negeri ini, kami harap para hadirin sudah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk menerima kisah-kisah segar yang akan hadirin temui dan tentu saja akan mengguncang perut hadirin sekalian.…
-
Kebenaran Adalah Kebaikan Kolektif
Oleh : Sholikhin Mubarok Kebenaran merupakan kata yang hingga saat ini masih menjadi semacam adagium yang terus menerus digaung-gaungkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Tentu saja hal itu bukan tanpa alasan. Banyaknya ketidak–benaran yang dipertontonkan kepada rakyat tentu menjadi penyebab utama dari tuntutan tersebut. Lebih utamanya lagi yang menjadi alasan adalah tidak diperolehnya kepuasan atas penegakkan…
-
Islam Nusantara Adalah Representasi Islam Universal
“Islam adalah agama yang universal serta menjadi rohmatal lil ‘alamin. Memahami Islam tidak dapat dilakukan hanya dengan satu arah pandang saja, maka dari itu, kita perlu sebuah manhaj dalam memahami dan mendakwahkan Agama Islam.” ~ Sholikhin Salam Pendidikan! Saya menulis catatan ini sedikit banyak adalah hasil dari mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan…
-
Ideologi dan Pandangan
Oleh : Sholikhin* Disadari atau pun tidak, saat ini kita sedang didera penyakit kurang bahkan gagal paham tentang penggunaan bahasa dan kata-kata. Sering kali kesalahan dalam memahami bahasa membuat diantara masyarakat saling curiga. Maka, kata Dr. Anies Rasyid Baswedan, Ph.d adalah : “Jangan Pernah Remehkan Kata-Kata. Bahkan Kitab Suci pun Juga Kata-Kata.” Maksudnya apa? Bahwa…
-
Cerpen : Asti Karya Sholikhin Mubarok
Oleh : Sholikhin Mubarok Senja itu, kita kembali bertemu di Taman Kota yang bersejarah. Tempat awal kita berjumpa, berkenalan, sampai kita punya hubungan khusus. Kau mengirimku pesan singkat agar aku datang sebelum senja tiba, agar kita bisa bersama-sama menyaksikan awal senja hadir hingga ia benar-benar tenggelam. “Ada apa kok mendadak sekali?” “Gak ada apa-apa kok,…