Kategori: Uwan Urwan
-
Cerpen Seratus Perak
Uang seratus perak. Apa yang Anda pikirkan tentang itu? Tidak berharga? Sampah? Pengganjal dompet? Untuk pengemis dan pengamen? Sedekah di masjid? Atau juga untuk diberikan kepada anak-anak kecil yang masih termasuk dalam keluarga agar mereka gembira? Licik! Sangat licik! Sementara Anda menyimpan nominal yang lebih besar nilainya. Sebagai orang dewasa uang seratus perak sama saja…
-
Kita Telah Mati
Aku kira kita sudah mati Anak-anak kecil bermain telanjang Bersama darah dan nanah Makan batu, aksara, juga keabadian Perempuan-perempuan mulai kehilangan badan Tinggal kaki setangkup dan yang lain saling makan daging saudaranya Pria-pria bersama kelamin mereka bangga di atas matahari Jenaka dan rindang melenggak-lenggok Dan goyang kakinya bertetes peluh Aku congkak Sudah lama kutinggalkan Tuhan…
-
Bukit Pecaron
Oleh : Uwan Urwan Bicara soal wisata religi, Situbondo juga termasuk salah satu kota dengan beberapa wisata religi yang patut dikunjungi. Ada beberapa pesantren yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur. Menurut moslemwiki.com yang terupdate pada September 2013, tercatat 119 pesantren baik pesantren besar sampai yang kecil. Banyak orang dari luar kota berkunjung ke…
-
Sajak Orang Gila
Oleh : Uwan Urwan Mereka adalah sekumpulan tabuhan dinding. Kelinting… Kelontong… Kelenteng…. Bunyinya berganti setiap detik. Ada yang berdangdut, berdansa, cuci kepala, sampai memotong leher sendiri. Mereka tetap anak-anak dalam wujud bohay dan gembrot. Mungkin mereka selalu hidangkan anjing mati dalam kudapan siang. Beramai-ramai ada kuda, cacing, lintah, kucing, ular, buaya, kadal, monyet, hingga kekasih…
-
Cangkaro’ Camilan Murah
Oleh : Uwan Urwan Dilema dalam berkeluarga saat tidak berselera makan biasanya menyisakan nasi di pemanas nasi. Meski nasi dalam pemanas nasi bisa awet, tapi bukan berarti enak dikonsumsi keesokan harinya. Pada zaman dulu, para perempuan kreatif memanfaatkan apa yang ada untuk dikonsumsi. Misalnya dengan memanen kangkung, genjer, dan beberapa gulma padi yang bisa dibuat…
-
Cerpen : Bicara Karya Uwan Urwan
Oleh : Uwan Urwan Sekarang sudah pukul 11:32 pm. Tahu apa artinya ini? Tengah malam? Iya benar—hampir. Ini sudah hampir tengah malam dan aku sedang muak mendengarkan radio yang pembawa acaranya terlalu banyak bicara. Laki-laki. Dia laki-laki dan aku pernah bertemu dengan orangnya dua kali. Aku mendengarkan siaran yang dinamakan ‘curhat galau’. Nama yang menjijikkan.…
-
Bersama Pariopo
Oleh Uwan Urwan Hai, aku menyapa Assalamualaikum, aku bersalam Bersama cahaya gemerisik Lindu, dan rindu aku menyesap batang-batang rokok Menjadi candu, menanti panas rahmat Dan hujan-hujan datang dengan rezeki tanpa batas Aku, Imron, Zaidi, Sufi kembali, setelah setahun silam menerjang batu Menguliti resah Mencaci maki hati yang tersedak Hujan, aku memanggilmu Pagi, siang, sore, dan…