Hasil pencarian untuk: label/Ahmad Zaidi
-
Cerpen – Hari Libur
Apa yang lebih menyenangkan selain berlibur? Anggap saja tidak ada. Apa yang paling membuat tidak sabaran selain menunggu liburan? Anggap juga tidak ada. Apa yang membuat orang-orang mencoret kalender, mendaftar tempat-tempat wisata untuk dikunjungi, memesan tiket untuk melakukan perjalanan, berkunjung ke saudara, teman. Atau sekadar menikmati waktu di pantai, di tengah laut, di pegunungan, di…
-
Cerpen; Clarissa
Clarissa… Kedatangan surat ini takkan mampu mengambil paksa waktu dan membawa kembali pada kenangan yang sedang kita coba lupakan. Tidak, Clarissa. Hal itu tidak akan pernah terjadi. Sebagaimana kau dan aku tahu, kita tidak mungkin memutar balik keadaan apalagi terbang melintasi lorong waktu seperti dalam cuplikan film-film yang sering kita tonton. Sama sekali mustahil. Kalau…
-
Balu dan Cerita-Cerita Aneh
Kami sedang dalam perjalanan pulang dari membesuk Balu, malam itu. Hujan baru saja reda. Jalanan masih basah, memantulkan nyala lampu kendaraan juga lampu-lampu kota di sepanjang jalan yang lengang. Aroma tanah menebar sunyi, membuat pikiran kami melayang-layang. Serupa kunang-kunang, berkedip gamang. Jika saja Balu tidak hidup dalam kegilaannya itu, mungkin tidak begini jadinya. Ia tidak…
-
Merindukan Pariopo, Merindukan Hujan
Maka pada suatu siang di mana matahari menyala begitu menampar, saya bersama Mas Imron kembali melakukan perjalanan, melaju dengan sepeda motor. Oleh: Ahmad Zaidi Ada beberapa tempat yang kami tuju saat itu. Pertama, warnet. Di sana Mas Imron butuh koneksi internet untuk memberi kabar kepada teman-teman yang janjinya akan bergabung bersama kami. Maklum saja, selain…
-
Membaca Telembuk; Membaca Cinta yang Keparat
Beberapa waktu lalu, seorang teman meminjamkan bukunya pada saya Buku itu bersampul warna putih agak kebiru-biruan dengan gambar seorang perempuan tengah memegang mikrofon. Di tengah-tengahnya, tulisan Telembuk dicetak tebal dan barulah saya ‘ngeh’ kalau itu judul buku. Novel, lebih tepatnya. Oleh: Ahmad Zaidi Buku ini ditulis oleh Kedung Darma Romansha. Alasan mengapa saya mereviewnya, nanti…
-
Nasi Karak, Takar dan Gesseng
Ikan Takar Pagi itu selepas subuh, saya bangun dari tidur yang tak nyenyak. Saya duduk sebentar, rebahan lagi mengambil posisi paling nyaman dan kemudian bersiap melanjutkan tidur. Tidur yang benar-benar tidur. Saya berniat tak akan bangun-bangun lagi sampai sore. Tidur sampai puas. Tetapi, saya baru sadar bahwa pada malam hari sebelumnya saya kebagian tugas membeli…
-
Wahyu Agus Barata dan Ipul Lestari ; Senior Kesepian
Oleh : Moh. Imron Saya mempunyai dua sahabat. Di tahun 2017 ini, keduanya mendapat anugrah atau semacam titel dari saya pribadi: Senior Kesepian. Indikator penialaian utama dari saya tentunya soal asmara. Yang pertama sering dipanggil Wahyu Agus Barata, sedang berikutnya sering dipanggil Ipul Lestari. Persamaan kedua sahabat saya; merupakan pengurus Backpacker Situbondo yang berdiri pada…
-
Bersama Pariopo
Oleh Uwan Urwan Hai, aku menyapa Assalamualaikum, aku bersalam Bersama cahaya gemerisik Lindu, dan rindu aku menyesap batang-batang rokok Menjadi candu, menanti panas rahmat Dan hujan-hujan datang dengan rezeki tanpa batas Aku, Imron, Zaidi, Sufi kembali, setelah setahun silam menerjang batu Menguliti resah Mencaci maki hati yang tersedak Hujan, aku memanggilmu Pagi, siang, sore, dan…
-
Produktivitas dan Dua Kawan
Oleh : Yudik Wergiyanto N. Akhir-akhir ini saya merasa bahwa produktivitas menulis saya menurun. Hal itu terbukti bahwa semenjak tiga bulan terakhir, saya tak mampu menghasilkan satu pun tulisan khususnya cerpen. Memang pada akhir Januari kemarin satu tulisan sempat dimuat oleh media. Tetapi, tulisan itu sebenarnya sudah saya buat di tahun lalu. Hanya saja keburuntungannya baru…
-
Randu Agung
Oleh : Ahmad Zaidi Pohon itu tumbuh di atas gundukan sepi. Akarnya mencengkeram setiap kenangan yang mengalir deras di dekatnya. Rantingnya menusuk langit, menghalau tetes-tetes air mata. Daunnya tak rimbun, tapi cukup untuk sesekali menggugurkan kesedihan. Kulitnya keras berlapis ketegaran. Seratnya begitu rapat memilin rindu, rindu yang teramat karena sekian lamanya ia hidup sendiri. Dan…