Hasil pencarian untuk: max-results=5

  • Resensi Ronggeng Dukuh Paruk

      Judul Buku : Ronggeng Dukuh Paruk Pengarang : Ahmad Tohari Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2015 Halaman : 406 halaman Resensi oleh : Kriselda Dwi Ghisela   Ini merupakan kisah tentang Srintil, seorang wanita yang tumbuh dan dinobatkan sebagai ronggeng di Dukuh Paruk. Sebuah dukuh yang melestarikan kemelaratan dan kebodohan serta…

  • Cerpen: Waktu yang Pecah di Balik Pintu

      Oleh: Hana Yuki Tassha Aira Pukul lima sore. Pintu terbuka dengan kencang dari luar. Bagian dalamnya membentur tembok dengan keras. Bersama bayang pohon yang turut hadir dalam kamar itu, kamu berjalan tergesa ke arahku. “Capek, benar-benar lelah aku berasa diperas setiap hari. Kerjaan sana sini, mengaku sudah selesai dengan pekerjaan sebelumnya langsung dikasih kerjaan baru.…

  • Hal-hal yang Dibicarakan Sepasang Suami Istri Setiap Hari

    Oleh: Raisa Izzhaty Sebagai pasangan suami istri yang baru menikah empat tahun, saya tentu tidak memiliki kapasitas untuk membicarakan tips dan trik menjaga pernikahan tetap membara, atau bagaimana menghadapi pertengkaran tanpa melempar barang atau bermuka masam. Barangkali saya hanya dapat menuliskan daftar hal-hal yang biasa dibicarakan sepasang suami istri setiap harinya, sepanjang usia pernikahannya, supaya…

  • Cerpen: Apakah Rumah Perlu Dikosongkan?

    Oleh: Alif Febriyantoro Malam larut dengan gerimis yang biasa. Tetapi di dalam kepalamu, rintik-rintik itu menjelma menjadi jarum-jarum yang menusuk otakmu. Selama perjalanan pulang, tatapanmu kosong dan pikiranmu berlarian ke mana-mana; penjualan buku yang menurun, mesin cetak yang rusak, harga kertas naik, dan notifikasi terakhir pada layar ponselmu: apakah rumah perlu dikosongkan? Kemudian kau membayangkan…

  • Cerpen: Perempuan yang Mengawini Senja

    Oleh: Ramli Q.Z.* Setiap kali ia berada di pantai ditatapnya senja itu, seakan-akan tiada panorama yang lebih indah. Ingin sekali ia menari di tubuh senja, atau sesekali mungkin memetik bebunga yang ada, dan bahkan ia sangat berharap hidup bahagia di sana. Apalah daya doa-doanya cuma menggantung mesra pada warna senja yang semakin kuning tua, semerah…

  • Resensi: Sunyi di Dada Sumirah

    Oleh: Febrie G. Setiaputra* SEANDAINYA Sunyi, Sumirah, dan Suntini—3 tokoh beda generasi di novel—telah mendapatkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS/CSE), mungkin kekerasan-kekerasan berbasis gender dapat mereka hadapi dengan lebih baik. Mungkin, mereka dapat lebih mewawas diri dan tak jatuh dalam jebakan patriarki. Sunyi, Sumirah, dan Suntini bertalian darah. Sunyi adalah mahasiswi fakultas hukum berusia…

  • Puisi-Puisi Ramli Q.Z.

      Mengapa Kau Tanyakan Laut?                                 ; kepada tanya kala senja   Aku ingat betul saat kau meraba ingatanku dengan tanyamu perihal laut. Itulah sebabnya aku seperti merasakan doa restu ibunda, yang mungkin bisa terlukis di pasir putih—jemari kaki seorang putri yang meramal usia karang.   Apakah masih menakutkan laut itu, kekasih? ketika kau bercermin…

  • Cerpen: Rajam

      Oleh: Aliurridha Memasuki daerah ini pikiranku langsung dihinggapi perasaan cemas. Ada sesuatu yang tak terjelaskan, di luar kebingunganku tentang mengapa pertemuannya mendadak pindah lokasi ke tempat yang jauh dari pemukiman. Jalan masuknya saja berupa lorong kecil yang dipenuhi belukar dan pepohonan liar. Jalan ini kelihatannya sudah sangat lama sejak terakhir dilewati manusia. Apa yang…

  • Simalakama Pemanasan Global

    Oleh: Nur Husna* Global warming is real. Perubahan suhu bumi secara signifikan memberi dampak yang sangat serius bagi kehidupan umat manusia. Berbagai bentuk demonstrasi tentang pemanasan global yang selalu digembar-gemborkan, tidak cukup untuk menyadarkan manusia bahwa bumi sedang mengalami krisis. Manusia seolah bersikap acuh pada efek dari pemanasan global yang nyata. Padahal efek dari pemanasan…

  • Ali Gardy, Jefri Bagus, dan Kritik Sosial dalam Karyanya

    Oleh:  Nafisah Misgiarti Kritik sosial memang tidak pernah terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Ia menjadi salah satu cara paling halus untuk menegur ketidakseimbangan di peradaban, tentunya bukan dengan berdiam diri saja. Ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan agar protes dan kritik itu tersampaikan, salah satunya melalui karya. Inilah yang dilakukan dua musisi Situbondo, Ali Gardy…