Bulan: Juli 2017

  • Begitulah Moh. Imron

    Oleh : Yudik Wergiayanto Jika ada seseorang di dunia yang hidupnya dihabiskan dengan berkelana dari baper satu ke baper yang lain, dari kenangan satu ke kenangan yang lain, dari mantan satu ke mantan yang lain, barangkali orang itu adalah Moh. Imron; seorang lelaki yang menularkan virus ‘mudah baper’ pada setiap orang yang dikenalnya. Tidak peduli…

    selengkapnya…

  • Bocah itu Bernama Laut

    Oleh : Achmad Zaidi Aku melihat seorang anak kecil berdiri di Pantai Tangsi ketika cahaya kemerahan merias langit bagian barat. Bocahitu membiarkan tungkai kakinya tenggelam separuh dimainkan permukaan air laut. Sebentar-sebentar menyentuh bagian lutut, sebentar-sebentar hanya menyentuh bagian betisnya. Bocah kecil itu tak bergeming. Apa yang dilakukan bocah itu sendirian di tempat macam ini? Kulit…

    selengkapnya…

  • Sudahkah Anda Konsisten?

    Oleh : Yudik Wergiyanto Jika saya melemparkan pertanyaan: seberapa pentingkah sebuah komitmen itu, maka saya yakin hampir sebagian besar akan menjawab bahwa komitmen itu sangatlah penting. Seseorang yang tidak berkomitmen terhadap apa yang dikerjakannya, saya pun yakin bahwa dia tidak akan menghasilkan apapun dari yang dikerjakannya itu. Kalaupun berhasil, hasilnya juga tak akan maksimal. Begitu…

    selengkapnya…

  • Cinta Tak Pernah Tepat Waktu; Menemani Kesepian

    Oleh : Achmad Zaidi Sewaktu-waktu kenangan akan menyapamu, engkau tak bisa lari, tidak ada tempat maupun ruang kecil yang bersedia untuk kau tinggali, untuk berbagi, untukmu bersembunyi. Kau hanya bisa menghadapinya, menanggung sakitnya, sesak dan agak nyeri memang. Tentu saja kau tidak bisa melupakan seluruh kenangan itu, sebagian akan tetap tinggal. Tergantung bagaimana caramu menyikapinya,…

    selengkapnya…

  • Patung Letnan Nidin dan Letnan Soenardi, Hanya Pajangan Belaka (Bagian I)

    Oleh: Ahmad Sufiatur Rahman PATUNG di depan Primkopad Kodim 0823 di Jalan PB. Sudirman, Situbondo, itu berdiri gagah melawan panas matahari, hujan dan angin. Dari saking lamanya kadang catnya yang luntur dipoles ulang agar lebih mengilap. Apalagi saat Agustusan. Letnan Nidin hanya menatap kosong ke arah langit, dan Letnan Soenardi yang memakai kaca mata hanya…

    selengkapnya…

  • Pengharapan

    Oleh : Raisa Izzaty Tak ada yang selesai pada hidup Juga panjang jalan ini Burung burung pulang ke sarang Juga rindu tiba tiba punya ruang Seperti ciuman basah di pinggir pantai sore itu Aku mengingat matamu Jauh Seperti sebuah lorong panjang yang tak kutemui ujungnya Kubilang tak ada yang tak selesai pada hidup Tapi tidak…

    selengkapnya…

  • Guru Ngaji Langgar; Warisan Nusantara

    Oleh: Moh. Imron Pendidikan di langgar mempunyai peranan penting dalam pengembangan dasar ilmu keagamaan. Seiring perkembangan zaman pendidikan non-fomal guru ngaji langgar ekstensinya mulai menurun. Banyak anak-anak yang sudah sibuk dengan tambahan les sekolah umum, kursus, bahkan ada yang sudah berganti dengan gadget, nongkrong dan sebagainya sehingga minat mengaji di langgar mulai turun bahkan ada…

    selengkapnya…

  • Situbondo Dik, Patennang!

    Tak jelas kapan mulanya saya mendengar dan mengucapkan kata itu. Kalau tidak salah sejak saya masih kecil. Kesan awalnya biasa saja. Sampai baru-baru ini, saya mulai merasa ada sesuatu yang berarti pada kata itu. Oleh : MarlutfiYoandinas Patennang, jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia kira-kira artinya tenanglah. Suatu kata yang diucapkan seseorang dengan maksud untuk memberi dukungan pada…

    selengkapnya…

  • Cangkaro’ Camilan Murah

    Oleh : Uwan Urwan Dilema dalam berkeluarga saat tidak berselera makan biasanya menyisakan nasi di pemanas nasi. Meski nasi dalam pemanas nasi bisa awet, tapi bukan berarti enak dikonsumsi keesokan harinya. Pada zaman dulu, para perempuan kreatif memanfaatkan apa yang ada untuk dikonsumsi. Misalnya dengan memanen kangkung, genjer, dan beberapa gulma padi yang bisa dibuat…

    selengkapnya…