Selamat Datang di Situbondo


Welcome
in Situbondo
Ngomongin
soal perbatasan Situbondo, sebelum masuk Paiton pasti akan bertemu dengan pom
bensin yang fenomenal, letaknya di Jalan Banyuglugur KM 2 Kecamatan Besuki,
Situbondo. Selain sebagai tempat rest area.
Apalagi
yang sudah perjalanan jauh dari Surabaya-Bali atau sebaliknya. Situbondo
sebagai jalan utama menyuguhkan pesona pantai Pasir Putih di sebelah utara dan
perbukitan juga gunung Putri Tidur di sebelah selatan jalan, pokoknya tak akan
terlupakan kalau lewat kota jalan utama Situbondo pasti tahu dengan Utama Raya,
Monumen 1000 KM Anyer-Panarukan, pesona pantai Pasir Putih, mangrove yang
berjejer di sepanjang jalan.
Kalau
dari arah barat tepatnya setelah Kraksan akan berjumpa dengan Paiton, paling
enak berhenti sejenak di Utama Raya. Melepas penat kemacetan dan lalu-lalang
debu yang berkeliaran. Sembari mengisi bahan bakar, bisa ke toilet atau tempat
istirahat sejenak di sebuah kafe yang arstistik. Di sana juga tersedia mini
market, untuk membeli oleh-oleh khas Situbondo atau makanan ringan.
Ada
yang baru dari Utama Raya, tersedia Villa dan tempat menginap dengan view pantai Pasir Putih. Wow! Tak hanya
serasa memiliki rumah pribadi, satu villa ukuran sedang lima kamar dibandrol
Rp. 600.000,- per malam. Bukan baru lagi sih! Itu mah proses perkembangan dari
pom bensin yang di depan.
Di
tepi pantai ada banyak deretan kursi besi yang siap menemani menikmati udara
laut. Akan lebih indah saat di malam hari. Utama Raya dengan ombak yang tenang,
dingin khas laut asyik untuk barbaque-an. Atau sekadar bercengkrama dengan
pasangan, menikmati momentum yang indah lepas pantai.
Tapi,
tak perlu khawatir bagi kaum jomlo yang kebetulan nge-trip sendirian terus ingin merasakan indahnya pantai di malam hari.
Di corner cafe bagian lepas pantai disediakan wi-fi gratis. Sesekali ngemil
juga bisa, makan nasi goreng sekalian.
Murah
hanya dibandrol sekitar 20 ribu, bisa menikmati kudapan yang membuat lidah tak
berhenti untuk mengunyah.
Mie
goreng spesial, ada telur mata sapi yang ukuran mini sebagai topping. Di dalam
gundukan nasi goreng spesial ada juga sosis, remah-remah daging ayam goreng,
pastinya lezat banget!
Perut sedang memanggil

Kalau
masalah transport dari pintu masuk sudah ditawari naik car-garden. Tarifnya
hanya Rp 3000,- perorang. Asyik banget, serasa naik odong-odong yang ukuran
gede. Hehehe. Setelah usai acara main di tepi pantai akan dijemput oleh
car-garden lagi.
Sepanjang
jalan dari tepi pantai Utama Raya Resort disuguhi villa yang bergaya vintage
namun eksotis. Pintu saja sudah dari kayu jati. Oh iya di belakang sedang ada
perluasan bangungan. Resort ini ramai sepanjang waktu, karena memang tempatnya
sangat strategis untuk para pelancong yang ingin santai-santai menikmati
suasana pantai.
Akhirnya
di Utama Raya tidak hanya sebagai tempat pemberhentian mengisi bensin atau
sekadar ke toilet maupun ke ATM ambil uang, seperti tempat pemberhentian
lainnya. Bisa juga menginap dan menikmati makanan view pantai.
Boleh
juga yang jomlo berenang di pantai, gratis loh! Wkwkwk. Saat kita sudah
berhenti akan terus melanjutkan perjalanan. Hati-hati awas menyimpan kenangan
di jalan.

Cacatan; Baiq Cynthia.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ahmad Maghroby Rahman Puisi

Puisi: Di Stasiun Sebelum Peluit

Arian Pangestu Puisi

Puisi : Revallina Karya Arian Pangestu

Apacapa Moh. Imron

Analisis dan Lirik Lagu Kala Benyak: Waktu yang Tepat untuk Bersedih

Ahmad Zaidi Cerpen

Kematian Bagi Kenangan

Agus Hiplunudin Apacapa Feminis

Waria dan Kemenangan Kaum Feminis

Joe Hasan Puisi

Puisi: Kisah dalam Buku dan Puisi Lainnya

Nurillah Achmad Puisi

Puisi : Levhicausta Karya Nurillah Achmad

Apacapa Kampung Langai Situbondo Wilda Zakiyah

Festival Kampung Langai 6: Pertemuan dengan Sosok yang Lain

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Resensi Buku Pohon Kesayangan Daru

Ahmad Maghroby Rahman Apacapa

Situbondo : City of Sellow

Buku Moh. Imron Ulas

Resensi Buku : Jalan Ini Rindu Karya KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy

alif diska Mored Moret Puisi

Puisi Mored: Tarian Hujan

Apacapa Esai Rahman Kamal

Laut Memanggil, Dik. Sudahkah Kau Menjawabnya?

Cerpen Fahrul Rozi

Cerpen: Marsinah

Apacapa Oktira Indah Cahyani Universitas Sunan Kalijaga

Wajah Kemiskinan di Perkotaan dan Implikasi Penanggulangannya

Apacapa Ayu Ameliah

Urgensi Perlindungan Hak Asasi Manusia dalam Masyarakat Multikultural

Apacapa Ikhsan

Situbondo Mau Maju, Kamu Jangan Nyinyir Melulu

Cerpen Ken Hanggara

Cerpen : Bibit Dosa Karya Ken Hanggara

Pantun Papparekan Madura Sastra Situbondo

Pantun Madura Situbondo (Edisi 1)

cerpen dan puisi pilihan takanta

Pengumuman Cerpen dan Puisi Pilihan Takanta 2020