Diserbu Peserta Jalan Santai Bareng Mas Rio, Bakso Agung Talkandang Raup Omzet Jutaan

 

Acara jalan santai bersama Mas Rio Patennang membawa berkah tersendiri bagi Pak Wiji, penjual Bakso Agung di Desa Talkandang. Pasukan orange, identitas pendukung Mas Rio, membanjiri warung Bakso Agung usai kegiatan jalan santai berakhir. Alhasil, dagangannya ludes dalam sekejap dan membawa keuntungan yang cukup besar.

“Sekalinya datang ada yang 6 orang sampai 8 orang. Bahkan ada yang belasan orang bergerombol,” ungkap Pak Wiji.

Bakso Agung milik Pak Wiji pun ludes lebih cepat. Padahal di hari biasanya, Pak Wiji melayani pembeli bakso hingga pukul 7-8 malam. Tapi hari Minggu ini ia bisa tutup lebih cepat. Ia senang karena bisa pulang lebih cepat dan beristirahat.

“Biasanya sampai malam. Apalagi sekarang kan akhir bulan. Jadi memang agak sepi,” ungkapnya.

Dalam hitungan Pak Wiji, omzet yang ia raup berkat diserbu pasukan orange mencapai 3 juta rupiah. 

“Hari Minggu kemarin adonan bakso yang habis mencapai 14 kg. Ini naik 7 kg dibanding hari biasanya,” lanjut Pak Wiji.

Pak Wiji kualahan melayani pembeli yang membeludak. Ia dan istri, yang membantu jualan, bahkan sampai meminta maaf kepada pembeli karena stok bakso tidak mencukupi.

“Ada pembeli yang sampai kesal karena lama menunggu tapi tidak kebagian. Akhirnya dia pulang,” ungkapnya.

“Kalau saya tau acara Mas Rio itu bakal bikin warung yang jauh dari lokasi acara ini jadi ramai, ya pasti saya siapkan adonan bakso lebih banyak lagi,” pungkasnya sambil tertawa.

Sementara itu, banyak orang menilai acara jalan santai bareng Mas Rio sangat membantu UMKM. Banyak pelaku UMKM yang omzetnya terdongkrak karena puluhan ribu orang berkumpul dan membeli produk unggulan mereka.

“Kalau Mas Rio jadi Bupati Situbondo, saya harap acara semacam ini dapat dikelola lagi dalam bentuk even, festival, atau pameran yang berkelanjutan. Asli dahsyat itu dampaknya untuk kami pelaku UMKM. Kami bisa menghemat ongkos promosi. Karena ribuan orang sudah berkumpul dan melihat kemudian membeli produk kami,” jelas Yazid, pemilik usaha sablon IP Freedom. (Hans)

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aji Sucipto Puisi

Puisi : Enigma dan Puisi Lainnya Karya Aji Sucipto

hafid yusik Politik

Pak Karna Tidak Salah, Kita Saja yang Terlalu Nyinyir

Apacapa Nur Hasanah

Pemanfaatan Tanaman Lidah Buaya Sebagai Produk Kosmetik dan Obat Kesehatan Manusia

Penerbit

Buku: Rumah dalam Mata

Buku Dani Alifian Resensi Ulas

Resensi: Mengarungi Latar Sosio-Kultural Masyarakat Minang

Apacapa Esai Khossinah

Dari Secagkir Kopi ke Minuman Instan

Resensi Retno Restutiningsih

Resensi: Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya

Mahesa Asah Puisi

Puisi: Di Taman Aloska

Apacapa Arif Arva

Apresiasi Pemilu 2019 Tanpa Kecurangan Serta Politik Uang

Puisi Tjahjaning Afraah Hasan S. A.

Puisi: Harap 25 Sumsum

Febrie G. Setiaputra Resensi

Resensi: Sunyi di Dada Sumirah

Ahmad Syauqil Ulum Puisi

Puisi – Nostalgia Bangunan Tua karya Ahmad Syauqil Ulum

Cerpen Ian Hasan

Cerpen: Tiga Nisan

Cerpen Yuditeha

Cerpen: Berhenti Bekerja

Apacapa Moh. Imron

Di Balik Desain Logo Argopuro Fest 2

Apacapa mohammad rozi

Tore Maca: Mengisi Situbondo dengan Literasi yang Menyenangkan

Esai N. Fata

Harlah ke-60: Mimpi-mimpi Semu Kader PMII

fulitik

Mas Rio Bantu Biaya Pengobatan Warga Situbondo di Bali

Uncategorized

Puisi Mored: Lembung Kejora

Film/Series Muhammad Rizal Ulas

Resensi: Kembang Api