Alternatif Nama Pendopo Selain Aryo Situbondo

Beberapa bulan lalu, saya mendapat undangan pelatihan oleh sekda di tahun 2024. Di undangan tersebut bertempat di Graha Amukti Praja (Pendopo) Kabupaten Situbondo. Kenapa tidak ditulis Pendopo Aryo Situbondo?

Ketika masa Bupati Karna, tampilan depan pendopo mulai direnovasi dengan desain yang lebih terbuka, lebih baik dari sebelumnya. Halaman depan pendopo ini juga bisa menjadi ruang publik yang bisa digunakan untuk kegiatan mayarakat dan pemerintah Situbondo seperti kegiatan Situbondo Ethnic Festival (SEF).

Depan pendopo bertuliskan “pendopo aryo situbondo”, menggunakan font upakarti, gaya huruf Jawa, lisensi gratis. Font ini kurang ramah untuk tata kebahasaan karena tidak tersedia dalam bentuk huruf kapital.

Font ini juga digunakan di Lumajang, “pendopo arya wiraraja”, di Bondowoso “pendopo raden bagus assra” nama keduanya memiliki nilai historis. Sedangkan nama Aryo artinya terhormat yang disematkan kepada nama orang. Ketika disematkan kepada nama Situbondo seolah-olah menyetujui dengan kisah fiktif Pangeran Aryo Situbondo, sebuah kisah yang dibuat oleh orang luar Situbondo.

Terus terang, saya kurang menyukai cerita Legenda Pangeran Aryo Situbondo, Sayembara merebut perempuan, kalah. Kisah yang mungkin kurang ramah ketika dibaca anak-anak, terutama ketika ada event atau lomba story telling. Kisah Pangeran Aryo Situbondo masih di-posting sejak 2011 – sekarang (2024) di Situbondokab.go.id.

Aryo juga bisa diartikan sebagai pembesar. Pendopo menjadi tempat masyarakat atau orang-orang yang ingin membesarkan nama Situbondo. Makna ini cukup bagus, jika memang begitu maknanya maka perlu didialogkan kepada masyarakat agar tidak salah persepsi.

Ketika berganti kepemimpinan, apa saja bisa berganti, baik tugu, bangunan, wisata, alur jalan, termasuk nama pendopo. Entah 10 hingga 50 tahun mendatang bisa saja berubah. Nah Ini hanya sekadar usulan untuk kelak dan tidak wajib dipakai. 

1. Pato’an

Sejak kecil, begitu juga teman-teman, saudara, keluarga, ketika pergi jalan-jalan atau belanja di Kabupaten Situbondo wilayah tengah menyebutnya Pato’an.

Saya mencoba melakukan survey—tapi tidak bisa dijadikan acuan— dengan mengetik kata kunci Pato’an di facebook. Kata Pato’an sering dijadikan status sebagai kata ganti Situbondo.

Contohnya seperti ini.

lorong temmo lorong tak nyapok lorong pato’an

elong temmo elong tak nyapok elong keco’an (tahun 2012)

Odik mate epato’an,,

hidup pato’an!!

hahaha… (2012)

Cewek2 pato’an tepote kabbi,,
Muana,,

Muana leh yeh,,
Tk tao tanangnga?? (2012)

Sennengnga ate bule, bedhe reng pato’an masok TV, hehehe 2011

dherih bendhebesah sampek pato’an,

bhuleh le’ se nyareh dhikah,

tapeh dhikah ngaloppaen bhuleh (2014)

2. Suradhikara

Beberapa pegiat sejarah menolak Penamaan Aryo Situbondo, yang tidak dikenal dalam sejarah Situbondo. Mungkin nama ini bisa menjadi kajian, terutama oleh pegiat dan pemerhati sejarah dan budaya.

Adipati Suradhikala merupakan tokoh penguasa Kadipaten Patukangan, Namanya menjadi catatan Mpu Prapanca ketika Hayam Wuruk singgah di Patukangan.

3. Situbondo

Nama Situbondo mungkin sangat pas tanpa tambahan embel-embel. Mengembalikan nama yang digunakan sebelumnya, tidak masalah.

4. Goosamp

Merupakan nama kota dalam sebuah cerpen karya 2 penulis Situbondo yang berjudul “Kota Air Mata” dan “Peristiwa Menjelang Pemilu. Goosamp adalah kota fiksi yang terinspirasi dari nama kawasan Situbondo.

Biar telihat ke-inggris-an-seperti sebagian lirik mars Situbondo—yang saat ini mars tersebut nyaris tidak digunakan lagi. Nama Goosamp diserap dari akronim GuSam: Gunung Sampan. Situbondo merupakan daerah pegunungan dan perbukitan dari kecamatan Banyuputih hingga Sumbermalang. Begitu juga dengan sampan yang mewakili wilayah laut yang panjang di Situbondo bagian utara. []

 

Penulis

  • Moh. Imron, lahir dan tinggal di Situbondo


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa fulitik ricky

Salah Kaprah Gelora Bung Karna

Apacapa Sutrisno

KH. A. Wahid Hasyim; Perjuangan dan Pemikiran tentang Pendidikan, Politik dan Agama

Mohammad Cholis Puisi

Puisi: Catatan Malam

Cerpen

Rumah Dalam Mata

Puisi Surya Gemilang

Puisi: Setelah Kau Pergi dari Kamarku

Apacapa fulitik

Talkshow Internasional: Mas Rio Undang Dubes RI, Buka Peluang Anak Muda Situbondo Kuliah di Luar Negeri

Gusfahri Puisi

Puisi: Labirin Kerinduan

Uncategorized

Puisi – Elegi Nasib Kami

Arum Reda Prahesti Cerpen

Cerpen : Nyata dan Maya

Cerpen

Cerpen : Geger Karang Gegger Karya Yudik Wergiyanto

Apacapa Bayu Dewo Ismadevi

Menyiapkan Generasi yang Hebat

Alex Cerpen

Surat tentang Salju Abadi

Cerbung Ipul Lestari

Cerbung : Raisha Karya Ipul Lestari

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Igauan yang Mungkin Puisi atau Semacam Puisi

Apacapa fulitik

Menggugat Integritas Pejabat Publik

Apacapa

Sekolah dan Makna Sejati Pendidikan

Nuriman N. Bayan Puisi

Puisi : Kepada Perempuan Karya Nuriman N. Bayan

abdul wahab Apacapa fulitik

Tentang Anggota DPRD dan Aspirasi Rakyat

Prosa Mini

Cerita: Ikan Asap

Apacapa Imam Sofyan

Pak Kepala Desa, Belajarlah dari Film Dunia Terbalik!