Editorial: Wisata Perang, Babak Baru Pariwisata Situbondo Gagasan Mas Rio-Mbak Ulfi


Langkah maju Bupati
dan Wakil Bupati Situbondo, Mas Rio-Mbak Ulfi dalam menggagas pengembangan
wisata perang di kawasan Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Baluran patut
diapresiasi. Gagasan ini menunjukkan visi yang progresif dalam diversifikasi
destinasi wisata daerah, sekaligus membuka peluang baru yang unik dan
kontekstual bagi pengembangan pariwisata Situbondo.

Sebagaimana kita ketahui, Puslatpur Baluran,
dengan lanskap alamnya yang luas dan fasilitas militer yang lengkap, menyimpan
potensi besar sebagai destinasi wisata perang yang menarik dan belum pernah ada
sebelumnya. Wisata perang di kawasan ini menjanjikan pengalaman yang tidak
biasa: mulai dari menjelajahi area latihan dengan kendaraan taktis, menyaksikan
simulasi pertempuran, hingga merasakan langsung tantangan medan militer di
bawah pengawasan profesional.

Ini
merupakan bentuk wisata berbasis pengalaman (experiential tourism) yang mampu
menarik wisatawan dengan minat khusus, terutama pecinta sejarah militer dan
pencari atau penyuka adrenalin.

Selain
sebagai hiburan, konsep wisata perang ini juga memiliki nilai edukatif yang
tinggi. Wisatawan dapat belajar tentang sejarah konflik, strategi militer,
serta mengenal lebih dekat kehidupan dan dedikasi para prajurit. Jika dikemas
dengan narasi sejarah yang akurat dan pendekatan interaktif, wisata ini dapat
menjadi sarana pembelajaran yang menarik bagi semua kalangan.

Gagasan
ini juga memiliki akar sosial yang kuat. Keberadaan Puslatpur Baluran yang
telah lama menjadi bagian dari wilayah Situbondo menjadikan masyarakat setempat
akrab dengan dunia militer. Dengan demikian, pengembangan wisata ini dapat
mempererat hubungan sipil-militer, membangun rasa bangga masyarakat terhadap
daerahnya, serta menciptakan peluang ekonomi baru melalui keterlibatan pelaku
usaha lokal.

Namun
demikian, keberhasilan gagasan ini sangat bergantung pada perencanaan yang
matang dan kolaborasi lintas sektor. Aspek keamanan dan keselamatan wisatawan
harus menjadi prioritas utama, mengingat wisata ini melibatkan simulasi
kegiatan militer. Di sisi lain, penguatan infrastruktur pendukung seperti akses
jalan, akomodasi, dan fasilitas umum juga perlu menjadi perhatian agar
wisatawan merasa nyaman dan mendapatkan pengalaman terbaik.

Dengan
mengusung semangat “Naik Kelas”, Mas Rio-Mbak Ulfi telah membuka peluang bagi
kabupaten ini untuk menapaki babak baru dalam dunia pariwisata. Wisata perang
bukan hanya bentuk inovasi, melainkan representasi dari keberanian untuk
memaksimalkan potensi lokal secara kreatif.

Semoga
inisiatif ini segera terwujud dan mampu membawa dampak positif bagi
perekonomian dan citra daerah, serta menjadikan Situbondo sebagai destinasi
wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga edukatif dan berdaya saing.

 __

Penulis:
Redaksi Takanta.id

 

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alexong Aliurridha Cerpen

Cerpen: Rajam

fulitik masrio

Relawan Mas Rio Bagikan 50 Ribu Kalender Patennang untuk Masyarakat Situbondo

Apacapa

5 Tips Mencari Tiket Pesawat Murah Jelang Tahun Baru 2018

Apacapa Feni Fenawati

Fenomena Selebritis yang Terjun ke Dunia Politik: Antara Popularitas dan Kompetensi

Apacapa fulitik melqy mochammad marhaen

Mengapa Muncul Mas Rio “Patennang”?

Apacapa Moh. Imron

Museum Balumbung: Para Pendekar Masa Lalu

Apacapa Moh. Imron

Madubaik: Manis Kadang Bikin Menangis

Moh. Imron prosa

Tamu Kenangan

Moh. Jamalul Muttaqin Mored Moret

Cerpen Mored: Perempuan Pelangi

Cerpen Moh. Imron

Cerpen Manuk Puter

Puisi Uwan Urwan

Sajak Orang Gila

Cerpen Nasrul M. Rizal

Cerpen : Perihal Tabah Karya Nasrul M. Rizal

Kriselda Dwi Ghisela Resensi

Resensi: Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam

Cerpen Uwan Urwan

Cerpen Seratus Perak

Apacapa Esai Syaif Zhibond

Serrona Rèng Situbende è Bulân Rèaje

Pantun Papparekan Madura

Pantun Madura Situbondo (Edisi 7)

Apacapa Iip Supriatna

Keharmonisan yang Menghilang di 2019

Puisi Uwan Urwan

Bersama Pariopo

Ayis A. Nafis Puisi

Puisi: Hikayat Sebuah Maut

Buku Thomas Utomo Ulas

Ulas Buku: Novel Anak Bersudut Pandang Banyak