Puisi: Puing Hampa

 

‘Hahaha’
Telah ‘Hihihi’

:
Mahadir Mohammed

 

Cintaku
itu sederhana

Jika
aku tidak mampu membuatmu jatuh cinta

Cukup
hanya dengan membuatmu tertawa

 

Dan
aku tidak akan: “Hahaha”

Justru
akan: “Hihihihi”

 

Sembari
mengelap air mata di pipi

Kamu
adalah patah hati yang tak pernah aku sesali

 

Gubuk
Sepi, 04/08/2021

 

 

 

 

 

Puing
Hampa

:
Mahadir Mohammed

 

Badai
cinta telah mengoyak jiwa

Bak
angin selatan datang menerjang 

Menghempas
asa menjadi puing-puing hampa

Hanyut
ke pinggiran pantai 

Bersemayam
bersama sampah-sampah gelisah

 

Siapa
yang pernah merasa?

 

Ketika
janji sudah dilantunkan

Rasa
sudah disimpulkan

Tapi
semuanya tiba sirna 

Layar
nan megah hancur 

disapu
kabar penghianatan 

Diri
hilang arah tujuan

tak
kuasa menahan arus

Yang
menenggelamkan perasaan

 

-Kasur,
04-08-2021

 

 

 

 

 

Aroma
Pertama

:
Mahadir Mohammed

 

Mendung
menyelimuti hari

Gadis
berkerudung menyelimuti hati

Kaki
tersandung jatuh tersungkur

Matamu
yang indah

Mengelabui
jalan nan sepi

 

Tapi
aku tidak percaya pandangan pertama

Buktinya
tanpa berpandang

Aromamu
sudah mampu menggoda jiwa

Wewangian
demi wewangian

Kau
telah memikatku

Melampaui
pandangan pertama,

waktu
itu

 

Di
dalam Speedboat, 31 Juli 2021

 

***

 

 

 

 

 

Soal
Keikhlasan

:
Mahadir Mohammed

 

Kadang
rasa nyaman membuatku hilang ingatan

Ternyata
aku hanya sebatas teman

 

Rasa
sedih sudah mendalam

Membuat
jiwaku hampir tenggelam

 

Mencintai
memang soal keikhlasan

 Bahwa
dia berhak bahagia 

 

Sekalian
pun tidak denganku

tapi
dengan dia yang telah ditatap

Membuat
hatinya sudah kian menetap

 

Aku
pun ikhlas

Dengan
do’a-do’a senyap

 

-Malam
gelap,04/08/2021

 

 

Biodata
Penulis

 Mahadir
Mohammed, lahir pada 21 April 1996. Berdomisili di Pangkalan Kerinci, Kabupaten
Pelalawan, Riau. Seorang laki-laki yang hobinya memasak dan bermimpi, kesibukan
harianya menyantap kuliner dan menonton review masak-masakan chef Renata.
Sekarang sedang bergelut menulis puisi-puisi kontemporer dan menulis resep
masakan khas Melayu. Karyanya sudah banyak termaktub di media-media online,
seperti: Kumparan.com, GoRiau, Suara.com dll.

 

Akun
media sosial :

No
WhatsApp : 085355751504

Facebook
: Mahadir Mohammed

Instagram
: @mahadirmohammed

Twitter
: @MahadirMohamme4

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerpen Sukartono

Cerpen Gelisah

Cerpen

Cerpen : Hari yang Baik untuk Menikah

Apacapa Nanik Puji Astutik

Menikah Tanpa Sepeser Uang

Apacapa Fendy Sa’is Nayogi

Petani Kebetulan

Ahmad Radhitya Alam Cerpen

Ritual Kopi dan Mua’llaqat dan Microsoft Word dan Kiai Agus dan Menyendiri

Apacapa Esai Rahman Kamal

Memaknai Batik Ala Jomlo

fulitik

Billboard Diturunkan, Dukungan Masyarakat kepada Mas Rio Makin Meningkat

Puisi Restu Iswara

Puisi: Bisikan

Apacapa Kampung Langai

Mengenal Festival Kampung Langai Situbondo

Apacapa fulitik Muhammad Bayan

Mas Rio Bukan Caleg: Paket Komplit untuk Situbondo Masa Depan

Apacapa Musik Nafisah Misgiarti Situbondo Ulas

Ghu To Ghu dan Makna Perjalanan

Apacapa Supriyadi

Takbiran, Bunyi, dan Memori

Cerpen Fahrus Refendi

Cerpen: Tahun Baru Terakhir

Apacapa Fadhel Fikri

Revolusi Digital dan Keterasingan Sosial: Siapa yang Diuntungkan?

Apacapa N. Fata

Bânni Monteng Sakèlan

Buku Resensi Ulas Wardedy Rosi

Resensi: Distopia dalam Fiksi Individutopia

Uncategorized

Diduga Transaksional, Ratusan Badan Adhoc Serahkan Satu Kali Gaji ke Tiga Mantan Komisoner

Alexong Cerpen Dody Widianto

Cerpen: Gelas, Pion dan Lukisan Picasso

Putri Oktaviani Resensi

Resensi: Buku Holy Mother

Moret Taradita Yandira Laksmi

Cerpen Mored: Lukisan Kenangan