Avatar admin

Tentang Penulis

  • Puisi: Kisah dalam Buku dan Puisi Lainnya

    Puisi Joe Hasan  Di Sofa Hijau   seperti pelangi yang kosong tanpa warna hari-hari berlanjut begitu saja mengikuti alur musim pandemi beberapa orang peduli beberapa lagi memanfaatkan gaji dan bantuan-bantuan yang masuk sebagai pengganjal nasib   di sofa hijau itu saksi kekosongan yang terus berjalan setiap malam menyaksikan kebejatan di tivi itulah pembicaraan setiap saat…

  • Puisi: Semadi Bulan

    Puisi-puisi Gilang Sakti Ramadhan  Di Langit Stasiun   di langit stasiun, aku lihat awan melengkung seperti besi dan burung-burung mencari jalan pulang   kau memintaku menaiki kereta yang menuju timur sedangkan kau menuju barat   kau tak ingin mengingatku bahkan ketika burung-burung yang mencari jalan pulang berpencar dan mengikuti kereta kita dari belakang   Juli,…

  • Puisi: Kembara Rindu

    Puisi-puisi Mundzir Nadzir Anak Ombak   Asa kembali bernarasi pada legam di keluasan Sebelum kau sempat berbaring di ranjang Mengingat semalam ada pertaruhan hebat dengan badai membawa segumpal nyali  Berbekal keyakinan kau arungi jalan maut Tak lupa sebotol kopi kau timang dengan sarung Penaku meronta melihat tinggkahmu. Dengan langkah Perkasa  Di atas dermaga kau keliatan…

  • Cerpen: Berhenti Bekerja

    Halaman rumah kotor. Daun-daun kering berserakan. Sudah dua hari halaman tidak disapu. Lastri yang biasa menyapu, kini pulang kampung. Hal yang biasa terjadi, jika pembantu tidak ada, keadaan rumah menjadi tak terawat. Jika sudah begitu, para majikan seolah baru menyadari, peran pembantu sangat besar. Jangankan halaman, segala ritme seisi rumah akan terganggu jika pembantu sedang pergi. Berbeda…

  • Apacapa: Ngobrolin Gus Dur: “Gus Dur, Sastra dan Wanita”

    Tepat 30 Desember 2020 kemaren, telah genap 11 tahun, seorang Kyai, guru bangsa dan salah salah satu mantan Presiden RI berpulang. Meski jasadnya pergi, namun tidak dengan idealismenya, juga slogan leluconnya ” Gitu aja kok repot ”. Siapapun yang menjadi murid, terinspirasi atau sekadar mengenalnya ikut mengenangnya. Begitu pula beberapa komunitas di Situbondo, yaitu Takanta.id,…

  • Puisi: Ibu Tani dan Puisi Lainnya

    Puisi-puisi Nila Afila IBU TANI   Hari ini hujan menyapa Hingga waktu menjelang senja Membawa kenangan tentang iba Mengingatkan kisah pada suatu masa Masa ketika aku masih remaja   Kala itu kulihat lorong dari dalam surau Tak ada satu kendaraan yang berlalu lalang Hanya ibu-ibu tani yang tengah bersenda gurau Saat mereka berjalan pulang dari…

  • Puisi: Inkarnasi dan Puisi Lainnya

    Puisi-puisi Dani Alifian  Inkarnasi   sebelum lahir, telah dipersiapkan setumpuk takdir untukmu: malam kelam, udara kacau, dan musim gugur “tiada kesempatan kedua,” ucapmu pada Tuhan yang saat itu hendak meniupkan ruh kesempatan kedua selalu hadir usai kesempatan pertama, bertumpuk begitu terus dan seterusnya dan seterusnya   sebagai pengendali takdir , kamu berhak menciptakan jalan sendiri,…

  • Cerpen: Tradescantia

    Kucing yang sejak tadi memperhatikanmu seolah tidak mau beranjak dari atas pot yang kamu isi dengan tanah, tapi tidak pernah kamu tanami tumbuhan apapun. Sejenak kamu merasa kesal dengan kucing itu, untuk apa memperhatikanmu tanpa berkedip sama sekali. Kamu berpikir barangkali kucing itu jelmaan makhluk astral atau seorang pangeran yang dikutuk menjadi seekor kucing. Mustahil,…

  • Puisi: Pilihan Ganda

    Puisi-puisi Diego Alpadani  Pilihan Ganda    Bagaimana caraku membunuhmu?   A) Dengan sukur dan puji sebelum kapak selebar sandal jepit tancap di keningmu. B) Menggunakan MSG seember cucian kain Emak masuk ke dalam mi goreng santapanmu. C) Memberikan catatan perjalanan seorang politikus mati di dalam kardus akibat lupa cara menyogok wanita-wanita yang merobek rabu dirimu.…

  • Puisi: Sonet Api

    Puisi-puisi Rion Albukhari Sonet Api   Perlambang yang kukuh, tercermin dalam rangkamu, di dalamnya kobar kecemasan, mengintai bayang-bayangku.   Dari dalam dirimu, meruyak kabut, melengking titah, menggelinjang amarah.   Pada saat yang lain, kau merasuk ke mataku, berloncatan dari mulutku.   Barangkali setelah ini aku benar-benar akan menjelma dirimu, oh bunga-bunga panas yang terbang, nantikan…