Tentang Penulis
-
Puisi: Payung Hitam 13 Tahun
Ilustrasi oleh Zaidi Payung Hitam 13 Tahun Penghabisan kali itu, kau datang, membawakan lilin putih, berpakaian hitam dua belas, dua belas, tiga belaskah berdentang? kala dunia berpesta; moga hujan Jakarta tentram. Dua kosong kosong tujuh, tiga belas tahun; seorang Ibu mengusap peluh, seorang yatim mencari Ayah, seorang janda bertanya di manakah mirah? Oh, Jakarta yang…
-
Puisi: Untukmu, Eyang!
Ilustrasi oleh Aulias Silmi UNTUKMU, EYANG! Kemarin saat kubuka beranda akun media, Kumelihat beberapa informasi tentangmu, eyang! Banyak ucapan selamat tinggal, Banyak pula ucapan kekaguman, Di sela-sela itu, Aku teringat dengan puisimu, Hujan di bulan Juni, Hingga tepat di bulan Juli, Jelang satu bulan dengan judul puisimu itu, Turut menjadi bulan terkenang, Aku masih tak…
-
Cerpen: Bagaimana Cara Kita Berkenalan?
Ilustrasi by Kamila Ah, siapalah yang tidak mengenal Dinda? Perempuan cantik yang setiap sore selalu mengelilingi taman kota dengan berlari. Dia dikenal murah senyum, ramah dan pendiam. Di taman kota, tidak hanya dia, banyak juga orang-orang yang sama sepertinya: berlari. Ada yang berpasang-pasangan, bersama teman, keluarga, hewan peliharaan, jarang sekali ada yang berlari seorang diri:…
-
Ulas Buku: Mendidik dan Menjaga Psikologi Anak
Judul: Bincang Akhlak Penulis: Takdir Alisyahbana Ridwan Penerbit: MediaKita Tahun Terbit: Cetakan Keempat, 2020 Tebal: 235 Halaman ISBN: 978-979-794-595-4 Peresensi: M. A. Rahman Hakim* Mengokohkan komitmen di tengah kemajuan yang sangat pesat, tentu tidak mudah. Apalagi yang dikokohkan berkenaan dengan ibadah. Mengapa demikian? Karena untuk dunia saat ini, orang-orang lebih sibuk dengan hal-hal materi daripada…
-
Puisi: Tamadun Semu
Tamaddun Semu Dunia menjelma kubus kubus besar serupa permainan teka teki raksasa. tidak ada musim cuma ada prasangka dan kerlap kerlip lampu kota sesaat naik ke atas, mengambang, lalu mencair Cuaca telah membuat berpasang mata saling curiga. Hujan yang kemarau Kemarau yang hujan Terjadi saling tuduh, kiranya bayangan siapa menanamkan bencana. 1) Aku tetap dan…
-
Puisi: Rutinitas Berkenalan dengan Diri Sendiri
Optimisme Dua Remaja 25 april, listrik padam di malioboro seorang perempuan, hijau, jadi bayang hitam, duduk di dekat tiang. “tuhan,” lirihnya. dan kalimat selanjutnya tak terdengar. tapi laki-laki yang ia sebut namanya ― dua tahun kemudian, di tempat lain, pada malam yang lain: dapat mendengar! dengan baik, sebaik mimpi menyimak sekarung gabah membaca sajak di lubang…
-
Cerpen: Janda
1 Pada sebuah dini hari yang kelam di malam Jumat, seorang perempuan menangis tersedan, sebab ketika ia terbangun hendak membuang hajat, dan karena takut berjalan sendirian, lalu ia mengguncang-guncang tubuh suaminya hendak minta diantar. Namun, yang dibangunkan tak bangun-bangun, dan ternyata suaminya itu telah tak bernapas, nyawanya telah pergi meninggalkan badannya, dan perempuan itu menjadi…
-
Cerpen: Kirana dan Ibunya
Ember berwarna merah muda itu sampai pecah menjadi dua karena dipakai memukul anaknya. Anaknya sudah tidak kuat bahkan untuk sekadar menangis. Anak itu terduduk di samping mesin cuci, bersandar pada tembok. Tadi, ketika baru saja dipukuli, ia masih bisa berteriak dan menangis, “Tolong Kirana, Ya Allah. Ya Allah, tolong Kirana. Kirana minta tolong, Ya Allah.”…
-
Tiga Dekade Upaya Liverpool Melepas Jerat Kutukan
“Tuhan tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hambanya” Oleh: Muhammad Lutfi* Barangkali itu kalimat yang tepat untuk menggambarkan kesetian dan kesabaran fans liverpool saat ini. Selama tiga dekade sejak terakhir kali menjuari liga pada tahun 1990, dewi fortuna seakan tidak mau mengulurkan tangan kepada Liverpool dan mengantarkannya kembali menapaki tangga juara. Tiga puluh tahun bukanlah…
-
Puisi: Hikayat Keabadian
PUISI-PUISI FIRMAN FADILAH* HIKAYAT KELAHIRAN Aku seperti berada di dalam bejana sempit Bersama teman kecil yang menjuntai di perutku Aku ingin keluar bersama keramaian yang terdengar sangat menyenangkan Ada banyak hal yang ingin kucoba Makanan yang beragam, sedang di sini hanya ada darah Aku ketuk-ketuk dinding yang menghalangi ini Aku tendang sekuat tenagaku, tapi aku…