Avatar admin

Tentang Penulis

  • Cerpen Mored: Lukisan Kenangan

    Oleh: Taradita Yandira Laksmi Masih terngiang di kepalaku rekam jejak masa lalu yang tak lekang terhimpit waktu. Seolah terus-menerus memelukku dalam kepingan neraca kehidupan saat itu. Darinya aku mendapatkan arti tetes keringat yang berguguran ini. Dan darinya pula aku mulai memahami hakikat ikhlas sejati. Rekam tapak kecilku yang senantiasa berjaualan di sore hari, mengelilingi perumahan-perumahan…

  • Gemalaguna dalam Kata-Kata

    GEMALAGUNA Sekadar hijau dan gelap Hanya riuh dan degub debur Hatinya diterjang keabaian Jantungnya dicubit lalu kau tinggalkan Kami mengerti, tapi kalian belum memberi empati Hatinya geming resah Jantungnya ditikam lantas kau bungkam teriakan Sekadar biru yg menghanyut sisa sisa Hanya salin larut yg sejati bohong kalau sysipus belum  mengungkap laranya Atau kau berpura pura…

  • Puisi: Tiga Cangkir Kopi untuk Pacarku

    the wallpaper.co Secangkir Arabika Kita sedang berselimut dingin Hingga aku lupa memelukmu agar hangat Namun yang takkan kulupa, selalu kusajikan secangkir Toraja Meski yang kau inginkan secangkir Gayo pagi itu Entah engkau lupa, aku yang bersalah pada sakitmu Karena secangkir itu yang menusuk lambungmu Memang arabika asamnya tak terkira Meski aromanya lebih halus dan lembut…

  • Cerpen: Gerimis Kedua

    image: sanket mahapatra Oleh: Wilda Zakiyah “Tidak ada yang mengenal gerimis, Lia. Jangan memaksa untuk berkenalan. Sebab gerimis dan hujan, sama saja.” *** Di sebuah kedai kopi  pinggir jalan, gadis kecil sekitar usia sembilan tahun duduk memunggungi jalanan. Rambut yang dikucir kuda dan hanya menyisakan poni yang bergoyang ditiup angin, gadis itu menyapu pandangannya ke…

  • Laut Memanggil, Dik. Sudahkah Kau Menjawabnya?

    Oleh: Rahman Kamal* Dik, kamu pasti tahu kalau negara kita itu terdiri dari 70 persen lautan dan hanya 30 persen daratan. Negara kita juga terdiri dari ribuan pulau dan beragam suku serta budaya yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Mereka bersatu padu di bawah bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tapi, kenapa kita tidak bisa…

  • Jika Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan*

    Oleh: Marlutfi Yoandinas  Jurnalisme selalu identik dengan profesi wartawan. Bahkan ada yang menyebut wartawan ialah orang yang hidup dan bernapas dari bahasa. Profesinya menuntut mereka agar selalu berkecimpung dan berkreasi dalam bahasa. Mulai dari penggodokan konsep di meja redaksi hingga proses wawancara dan reportase, lalu menyusunnya menjadi satu karya jurnalistik berupa berita. Namun, sejak menjamurnya…

  • Cerpen : Bunga Mawar Merah Berduri

    Oleh: Rahman Kamal Malam sudah larut, tapi warga Desa Belimbing masih tampak ramai di pekarangan rumah Pak Kades. Hampir seluruh warga desa ikut membantu kesibukan di rumah Pak Kades. Seminggu sebelum hari pernikahan, orang-orang sudah berbondong datang mengucapkan selamat. Ada yang membantu di dapur, membantu mengaduk dodol, atau sekadar berjaga di malam hari. “Acara ini…

  • Puisi: Telanjang Pudar Karya Erliyana Muhsi

    Puisi-Puisi Erliyana Muhsi Telanjang Pudar Pada barisan trotoar berlampu Kaki tanpa alas tertatih Berdarah-darah Mengosongkan ilusi dan mimpi-mimpi Tak ada layak pada tubuhnya Tapi awas, Jangan sampai buruk sangka pada akalnya Manusia memanusiakan manusia Terdengar seperti itu memang jargonnya Hidung saja tak selamanya sepi Inguspun berdiam pada kesepiannya Hati manusia mungkin seharusnya dibuatkan kacamata murni…

  • Cerpen: Ingatan tentang Sepasang Mata

    Oleh: M Firdaus Rahmatullah Beberapa hari ini kepalaku pusing dan tak sempat menulis puisi. Aku pun tak sempat makan dan minum dan merokok dan juga mandi. Hal yang kusebut terakhir itu kulakukan enam hari yang lalu. Hampir seminggu sebenarnya. Jika Yani tidak meneleponku dan mengingatkanku bahwa hari ini adalah hari pernikahannya dan beberapa jam lagi…

  • Memaknai Batik Ala Jomlo

    Oleh: Rahman Kamal* Selamat Hari Batik Nasional, Dik. Ya, setiap tanggal 2 Oktober setiap tahunnya, kita mengingatnya sebagai Hari Batik Nasional. Menyenangkan. Lega. Karena dua hari di depan tanggal 2 Oktober adalah hari-hari yang terlampau serius. Kamu tahu kenapa kan, Dik? Ya, itulah ya. Hehe. Nah, pada hari ini kita bisa ngobrol hal-hal menyenangkan tentang…