Bukit Pecaron

Oleh : Uwan Urwan
Bicara soal wisata religi, Situbondo juga termasuk salah satu kota dengan beberapa wisata religi yang patut dikunjungi. Ada beberapa pesantren yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur. Menurut moslemwiki.com yang terupdate pada September 2013, tercatat 119 pesantren baik pesantren besar sampai yang kecil. Banyak orang dari luar kota berkunjung ke pesantren-pesntren untuk melakukan doa bersama atau memondokkan anaknya. Bahkan tak jarang pula orang dari Jakarta atau luar pulau, seperti Kalimantan memilih memondokkan anaknya di pesantren di Situbondo.
Situbondo memang terkenal dengan pesantrennya dan kondisi masyarakatnya yang islamis. Apabila ada pengajian akbar di suatu lokasi, orang-orang dari berbagai daerah berbondong-bondong datang untuk meramaikan.
Jika Anda berkunjung ke Situbondo untuk menikmati wisata religi, tak lengkap rasanya kalau tidak naik ke puncak Bukit Pecaron. Lokasinya tak jauh dari pusat kota, kira-kira sekitar 15 menit sampai 30 menit. Bukit Pecaron terletak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Sebagai salah satu petilasan Syekh Maulana Ishaq, salah satu anggota walisongo, ayah Sunan Giri, bukit ini pun cukup ramai dikunjungi, apalagi pada hari-hari tertentu.
Bukitnya tergolong kecil dan membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit untuk baik ke puncak. Kalau terbiasa, lima menit sampai. Orang-orang yang jarang berolahraga tentu akan membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai di puncak, sebab tangganya cukup curam dan beberapa tangga tak ada pegangannya. Setiba di puncak bukit, Anda akan menemukan satu bangunan sederhana yang di dalamnya terdapat makam K.H. RM. Moh Noerhaijin dan batu hitam mengilat yang diduga sebagai tempat duduk Syekh Maulana Ishaq. Orang-orang yang datang akan melakukan doa bersama di dalam sebuah ruang kecil.
Usai berdoa bersama jangan langsung turun. Ada area terbuka sempit di luar bangunan, di mana pemandangannya menarik. Ada pepohonan besar dengan struktur unik. Dilihat dari morfologinya, pohon-pohon tersebut berusia tua. Anda bisa menikmati suara debur ombak dan menikmati keindahan laut dari balik pepohonan. Tak hanya itu, Anda juga bisa melihat keberadaan gua yang konon katanya punya cerita mistis. Pintu gua itu tergolong sempit jika orang dewasa hendak masuk, tapi anak-anak kemungkinan besar dapat masuk.

Sudah puas melihat sekeliling puncak, Anda pun masih bisa menikmati keindahan pantai di bawah bukit. Anda bisa mengelilingi Bukit Pecaron untuk itu. Wisata religi ke Bukit Pecaron pasti akan mendapat kebahagiaan lahir dan batin.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Puisi Sholikhin Mubarok

Selamat Datang di Negeri Dagelan: Bagaimana Kejahatan Dilakukan Tanpa Disengaja?

Cerpen Imam Sofyan

Cerpen Elia

Buku H.O.S. Tjokroaminoto Indra Nasution Ulas

Ulas Buku – Islam dan Sosialisme karya H.O.S. Tjokroaminoto

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Identitas Dangdut, Identitas Situbondo

M. Najibur Rohman Resensi

Resensi: Surat-surat Bukowski tentang Menulis

Nuriman N. Bayan Puisi

Sekelopak Mata dan Puisi Lainnya Karya Nuriman N. Bayan

Buday AD Puisi Sastra Minggu

Puisi: Melepas Air Mata

Buku Indra Nasution Ulas

Kontroversi Kematian Adolf Hitler

Cerpen

Bocah itu Bernama Laut

Cerpen Rumadi

Cerpen – Batas yang Direbutkan

Ahmad Radhitya Alam Puisi

Travesti dan Puisi Lainnya Karya Ahmad Radhitya Alam

Buku Muhammad Rizal Resensi Ulas

Resensi: Tentang Jalan Lurus dan Sungai yang Mengalir

Apacapa Moh. Imron

Analisis dan Lirik Lagu Kala Benyak: Waktu yang Tepat untuk Bersedih

BJ. Akid Puisi

Puisi: Amsal Luka

Politik

Press Release Kongres HMI

Ahmad Zaidi Apacapa

Merindukan Pariopo, Merindukan Hujan

Mored Moret Puisi Nur Akidahtul Jhannah

Puisi Mored: Jeritan Pantai Peleyan dan Puisi Lainnya

Puisi S. Mandah Syakiroh

Puisi-puisi S. Mandah Syakiroh: Mata

Apacapa Nanik Puji Astutik

Kenapa Tuhan Menciptakan Rindu?

Apacapa fulitik kenalmasrio

Mas Rio Ajak Anak Yatim Bergembira di Navara Waterpark Bondowoso