Kategori: Apacapa
-
Jika Tidak Mampu Menjadi Pandai, Setidaknya Jangan Pandir
Oleh: Raisa Izzaty Akhir minggu lalu salah seorang kawan lama menelepon saya. Ia bercerita sambil sesenggukan. Kantor tempatnya bekerja gagal menindak tegas teman kantornya yang lain yang melakukan pelecehan seksual kepadanya. Lebih menyebalkan lagi, si bos menyalahkan teman saya, menyuruh teman saya untuk berjilbab saja supaya tidak mengundang syahwat. Mungkin masih segar di ingatan tentang sebuah…
-
Rahasia Hidup Bahagia Ala-Kaum Stoik
pixabay Oleh: Agus Hiplunudin Pada abad ke 3 SM dunia diliputi perang, kekacauan, kelaparan terjadi dimana-mana dan dunia bersimbah darah. Aliran filsafat Stoikisme muncul; menawarkan konsep tentang; bagaimana seharusnya manusia menjalani hidup—di tengah dunia yang kacau. Namun, gejolak dunia tidak pernah berhenti, sehingga konsep Stosisme masih relevan untuk merespons dunia hingga hari ini. Zeno (334-262)…
-
Mapasra: Merayakan Perjalanan Puisi
20 Desember 2019, Jumat petang, SunTree Cafe Malam beku dan larut ke dalam puisi. Oleh: Ahmad Zaidi* Tempat itu memiliki lampu penerang yang nyalanya temaram, digantung mengikuti panjang kabel di bawah kanopi yang belum jadi. Suasana malam itu membuat percakapan terasa lambat, suara-suara menggema dan setiap gerakan kecil saja menjadi magis. Tapi baiklah, saya melebih-lebihkan. Tapi……
-
Tak Perlu Memperkuat Kemanusiaan Generasi Digital
Jikapun ada seseorang yang memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan berita hoaks, propaganda, ujaran kebencian dan lain sebagainya, bukan berarti manusia yang lain tidak bisa menyebarkan berita benar, dakwah yang santun, perkataan menyejukkan atau perbuatan baik lainya. Oleh: Syaif Zhibond Matregi* Saudara Fata sangat khawatir dengan kecanggihan teknologi yang menurutnya ikut mendorong lahirnya percakapan melelahkan dan menjengkelkan,…
-
Memperkuat Kemanusiaan Generasi Digital
Percakapan pada abad ke 21, baik antara pakar dan orang awam, maupun di antara semua orang lain, kadang terasa melelahkan dan sering kali menjengkelkan, ~Tom Nichols, The Death of Expertise. Oleh: Nurul Fatta* Apa yang menjadi kegelisahan saya, sebagai generasi yang hidup di era digital, merasa terwakilkan dengan ungkapan kalimat di atas. Tampaknya kecanggihan teknologi yang menyediakan…
-
AMDAL dalam Sebuah Percakapan
metsateollisuus.fi Oleh: Novi Dina* Siang itu, tanpa sengaja kita bertemu di perpustakaan kampus. Aku menatapmu yang sedang kebingungan mencari buku dan aku menghampirimu dengan malu-malu. Saat semakin mendekatimu, ternyata kamu mencari buku yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis. Kutawarkan bukuku padamu agar kamu tidak perlu meminjamnya dari perpustakaan dan kamu mengiyakannya. Setelah itu, aku mengajakmu ke arah…
-
Menjadi Hamba: Membesarkan Allah, Mengerdilkan Diri
Oleh: T. Rahman Al Habsyi* Di halaman kosan yang terang oleh lampu neon, saya duduk memperhatikan langit yang gelap. Menyeruput teh, dan menakar segenap gelisah kepada bayangan–Nya. Angin yang dingin tidak kuasa mendinginkan pikiran yang mendidih, hati yang kelimpungan, semua kecemasan yang bercampur aduk menjadi kekhawatiran. Ada kebanggaan yang tiba-tiba saja runtuh, ada kepongahan yang dalam…
-
Merengkuh Bahagia di Bulan Maulid
Oleh: Rahman Kamal* Tidak terasa ya, Dik, bulan maulid telah tiba. Pasar buah mulai ramai sejak minggu kemarin. Dijejali ibu-ibu yang bejibun datang berbelanja buah untuk acara maulid. Ada yang membeli setandan pisang, sebungkus apel, salak sekilo, anggur setengah kilo (karena mahal hehe) dan buah-buahan lainnya laris manis diborong ibu-ibu. Tapi namanya juga ibu-ibu, Dik.…
-
Komitmen Literasi untuk SDM Unggul
Oleh: Haryo Pamungkas* Agak mengejutkan, beberapa waktu lalu novelis Eka Kurniawan menolak Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019. Melalui akun facebook pribadinya, penulis buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dan peraih Prince Claus Award 2018 itu memberikan klarifikasi: penolakannya bukan sekadar penolakan, bukan semacam bentuk ‘arogansi’, penolakan Eka adalah satu bentuk kritik; upaya…
-
Ironi Pertanyaan Mahasiswa
Oleh: Nurul Fata* Sejarah mencatat bahwa momentum-momentum perubahan besar dunia tidak pernah lepas dari peran pemuda. Hampir setiap gerakan revolusi menempatkan perjuangan pemuda di garda depan. Begitu pun di Indonesia, beragam cara mereka lakukan untuk memperjuangkan nasionalisme dan mengusir kolonialisme. Dari gerakan anarkis yang melibatkan kekuatan fisik dan senjata, sampai akhirnya beralih pada gerakan ideologis…