Kategori: Apacapa
-
Mas Rio-Mbak Ulfi; Calon Pemimpin Situbondo yang Anti Mainstream
Oleh: Rully Efendi* Semalam, di salah satu rumah makan wilayah Kecamatan Besuki, Situbondo, Pasangan Calon Bupati Mas Rio-Mbak Ulfi datang dalam diskusi bertajuk Ngopi Politik. Paslon no urut 1 itu berdiskusi bersama warga dan jaringan Pilar 08, sebuah organ gerakan pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres kemarin. Sewajarnya Mas Rio dan Mbak Ulfi berkampanye.…
-
Refleksi September Hitam
Sumber foto: Panitia Aliansi Situbondo Memanggil Oleh: Marlutfi Yoandinas KESADARAN Saya membayangkan, jika kita memilih cuek atau diam pada suatu kondisi atau keadaan sekarang, akankah masa depan tetap begini-begini saja atau berubah sesuai yang kita pikirkan. Bayangan itu sungguh menghantui. Sampai muncul dalam benak, apakah yang saya lakukan ini bisa berdampak atau tidak. Ingin rasanya…
-
Melihat Masa Depan Situbondo dari Lomba Flashmob Panarukan
Oleh: ImamSofyan Tepat tanggal 11 September 2024, media sosial KPU Situbondo (facebook dan instagram) memposting satu-persatu video lomba flashmob jingle pilkada serentak tahun 2024. Musik dan gerakan 17 kecamatan se-Situbondo hampir sama. Yang membedakan hanya lokasi pengambilan video serta seragam yang dikenakan. Saya tidak memiliki kuasa untuk menilai mana yang terbaik. Dari 17 kecamatan yang…
-
Fashion dan Berbagai Dampaknya
Oleh: Sururi Nurullah Membahas tentang fashion, mungkin saya tak begitu piawai layaknya santri lain yang selalu memikirkan outfit. Sebab mengikuti tren busana, bukan ranahnya para santri, tapi bagi selebriti. Mereka memang berupaya menjadi sorotan, bukanlah panutan. Beda halnya dengan santri, kesehariannya mengaji dan mengabdi. Ia hidup dalam kesederhanaan, bukan jadi buah perbincangan. Keseharian kita ngalap…
-
Arèsan Kompolan: Pergumulan yang Bukan Sekedar Rasan-Rasan
Oleh: Panakajaya Hidayatullah* Badannya memang terlihat kurus, dengan kerutan-kerutan di seluruh sudut wajahnya. Saat duduk, jari-jari tangannya tak pernah lepas dari lintingan rokok tembakau. Dua-tiga linting dihisapnya dalam-dalam dan diembuskan ke langit sembari menyimak lantunan syair-syair merdu. Penampilannya memang mencolok dan selalu mencuri perhatian orang, di antara jamaah berkopyah, hanya dia yang memakai blangkon. Siapa…
-
Membentuk Ruang Penyadaran Melalui Lingkar Belajar Feminisme Situbondo
Merintis sesuatu memang butuh perjuangan dan niat yang besar. Setidaknya ini yang kami alami ketika Lingkar Belajar Feminisme Situbondo dirilis, hingga telah memasuki minggu ke tiga. Dengan mengatasnamakan sebuah wadah bernama Ruang Teduh, kami membuat sebuah lingkar belajar kecil-kecilan, yang tentu saja, anggotanya kami batasi (supaya keren) sehingga vibes diskusinya terasa intim. Lingkar belajar yang berfokus pada…
-
Mbak Una Ultah, Dirayakan dengan Gembira Bersama Warga Trebungan
Kamis (15/8), suasana meriah menyelimuti Rumah Mas Rio di Desa Trebungan. Mbak Una, istri Mas Rio, yang baru saja berulang tahun, memilih untuk merayakannya bersama warga setempat. Ia ikut serta dalam berbagai permainan tradisional yang telah disiapkan oleh tim patennang. “Saya sangat senang bisa merayakan ulang tahun bersama warga Trebungan,” ungkap Mbak Una. “Acara…
-
Talkshow Internasional: Mas Rio Undang Dubes RI, Buka Peluang Anak Muda Situbondo Kuliah di Luar Negeri
Mara Marda Institute, institusi kepemudaan yang digagas Mas Rio, sukses menggelar talkshow internasional bertajuk “Peluang Beasiswa dan Entrepreneur di Dunia Internasional”. Acara yang digelar secara daring pada Kamis (15/8) ini menghadirkan tiga Duta Besar Republik Indonesia dari RRT dan Mongolia, Kuwait, dan Maroko. Antusiasme peserta, terutama para santri di Situbondo, terlihat sangat tinggi. Mereka mendapatkan…
-
Kenapa Kaos Orens Tidak Dibagikan Gratis? Malah Dijual. Ini alasannya.
Penulis: Dimas Ferdiansyah* Banyak teman saya bertanya begini: “Kenapa kaos orens patennang tidak ada pembagian secara gratis, kok malah dijual?” “Mas Rio kan mau mencalonkan diri sebagai Bupati Situbondo. Biasanya kan ada pembagian kaos. Sebelah itu sudah lama ada pembagian kaos dan siapapun diberi kaos asal mau memakainya” “Mas Rio ini bagaimana, teman saya…
-
Mengenal Situbondo dari Puisi
Oleh: Ahmad Zainul Khofi Di pinggir jalan raya sebuah desa kecil berjenama tanjhung, saya bersama Mustain Romli—seorang teman yang baru saja menerbitkan buku kumpulan puisi—menepi dari hiruk-pikuk kehampaan para nomaden. Di tengah keramaian yang sunyi itu, kami berdua menyoroti kota Situbondo dari sebuah puisi. Kita tak akan bisa tahu siapa yang sebenarnya ia tulis. Tetapi…