Kategori: Mored

  • Cerbung: Fikri dan Kisah-Kasih di Sekolah (Part 2)

    Oleh Fikri* Maaf agak lama selesainya soalnya tugas pada numpuk. Hehe. Lanjut ke cerita ya… Akhirnya selesai juga ujian praktik. Enggak semua ujian praktik dikumpulkan daring. Ada beberapa yang emang harus dikumpulkan di sekolah. “Fikriiii…..,” panggil Nia. “Apaan? Kamu dapet nomernya BTS?”candaku. “Enggak. Ada yang lebih penting dari itu,” kata Nia. “Apa yang lebih penting…

  • Cerbung: Fikri dan Kisah-Kasih di Sekolah (Part 1)

    Oleh: Fikri* “Nak.. Bangun. Sekolah,” Ibu mengelus rambutku sambil mencoba membangunkanku. Aku bangun tapi mataku masih terpejam. Badanku gemetar kediginan. Kaki tak kuat berdiri, tapi ku paksa untuk berjalan. Ku lihat jendela, fajar baru mempakkan sedikit kemilaunya. Aku berangkat mungkin sekitar pukul 06.30. Sekolahku gak terlalu jauh.  Hanya perlu 10 menit untuk sampai ke sekolah.…

  • Puisi Mored: Mengeja dan Puisi Lainnya

    Oleh Arifa Ambami*   MENGEJA   Aku tak mampu mengejamu dengan kata Bahasamu terlampau jauh hingga hurufku hangus tak terbaca Aku mengagumimu tanpa suara Merutuki anak tangga saat tak berhasil aku jamah   Aku tak ingin mengejamu dari mulut-mulut yang mereka punya Merasaimu dengan soraya Melayaki keindahan bunga seroja   Aku akan mengejamu Dari huruf-huruf…

  • Membuat Gulali Bersama Teman

      Pada hari Rabu, saya, Ayu, dan Selly membuat gulali dari gula pasir bersama Mas Bro Haryo. Saya berangkat pukul 06:00 WIB ke rumah Bunda Endang di Desa Lembengan, Ledokombo. Dari rumah saya membawa piring dan sendok. Mas Bro Haryo, Kak Nuril, dan Kak Afra datang pukul 11:00 WIB menggunakan sepeda motor. Kak Siti tidak…

  • Bocah dari Palung Merah

    Oleh: Heru Mulyanto*  Pembaca yang budiman, kisah ini berawal dari suatu pagi. Pagi yang indah. Pagi yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya. Pagi dengan bunga-bunga bougenville di halaman rumah, berbalut embun yang dingin, disinari cahaya matahari yang menciptakan perasaan yang jarang manusia rasakan. Tak peduli siapapun kita, punya masalah apapun, dan bagaimanapun orangnya. Aku yakin,…

  • Puisi Mored: Tarian Hujan

    Oleh Alif Diska* Rasa Karsa   Tidak ada yang sederhana dari cinta Jika kau masih menuntut lebih dari cinta Tidak ada yang serumit dari cinta Jika kau masih membesarkan apa yang sepatutnya kecil Tidak ada yang seluas dari cinta Jika kau masih mempersempit pola pikir dan rasa Karena cinta, seindah apa yang ada   Situbondo,…

  • Puisi Mored: Malam Monokrom

    Oleh: Heru Mulyanto* Malam Monokrom Andainya malam bisa menggantikan siangDan siang tak pernah ada…Andainya senja tak pernah tibaDan malam menjadi abadi…Itu justru malah lebih baikHanya lampu, bulan, bintang, dan sepi… Jikapun senja tak pernah ada, maka Sukab tak akan mencurinya dan mengirimnya pada AlinaYah, aku juga tak tau mengapa kutulis tulisan iniLagi-lagi sampah… Aku hanya…

  • Puisi Mored: Harapan Kalbu

    Oleh: Gladis Adinda Felanatasyah* Percikan Karya Seputar pena Yang meracik bongkahan kata Menjadikannya makna yang renyah Nikmati lah Tenggelamlah dalam ramuan nebula Hingga kau mencandui sebuah karya Mari kukatakan kembali Guratan luka adalah kepedihan Ketika rindu memanggil Merasung segala benci dan dendam Kala itu kita adalah Deretan kertas putih tanpa makna Memoles tinta tinta keagungan…

  • Puisi Mored: Di Ujung Senja yang Abadi

    Oleh: Alif Diska* Pengasih dan Penyayang Manusia seperdetik seperti rintik hujan tanpa titik Meramu hari dengan antologi dan persepsi sendiri-sendiri tentang masa kini Berbekas dan tercatat atas segala hak yang ditindas dan semena-mena tanpa batas oleh pihak atas Kita, kaum terpelajar harus menuntut diri untuk menjadi sosok penyelamat bagi kaum yang beradab Mengerahkan segala hal…

  • Puisi: Lekas Pulih Bumiku dan Puisi Lainnya

    Oleh: Vidi Ratnasari* LEKAS PULIH BUMIKU Kelas yang kosong Bangku yang berdebu Menjadi mimpi nyata terlihat hari ini Tak ada riang suara dendang dan petikan gitar di sudut kelas saat jam kosong tak ada guru Tak ada jeritan bercanda, dan keramaian kantin sekolah Ketika bel istirahat berbunyi Senyap … Hanya tersisa tatapan sendu pepohonan Korona…