Kategori: Nurillah Achmad
-
Puisi: Mata Air Kehidupan
Puisi-puisi Nurillah Achmad Mata Air Kehidupan I Puan Guru: Nyai Nazlah Hidayati Idris Ada satu hari dalam hidupku, Guru. Aku berteduh di bawah rumah tanpa dinding. Demikian kencang angin menerjang sampai-sampai buluh petung yang terpasang melintang di atas kasau terlepas dari ikatan ; serupa perasaanku yang kacau Dalam telanjang aku tinggalkan rumah…
-
Puisi : Levhicausta Karya Nurillah Achmad
Keliru Menyamakan Cemburu dan Diam Aku malu-malu menyatakan betapa keliru menyamakan cemburu dan diam bagiku, murung bertemu bingung adalah keriuhan yang tak mesti dimulai aku malu-malu mengungkapkan jika cemburu mesti pura-pura diam padahal saat punggungmu bersandar di pepohonan dadaku bergetar-getar ingin menebang dongeng yang dimulakan kini, aku takkan malu memasang tampang sekali saja dedaun itu…
-
Puisi : Nafsu Pohon Surga dan Puisi Lainnya Karya Nurillah Achmad
Puisi-Puisi Nurillah Achmad Harga Penebus Ampunan Kuabadikan namamu dalam puisi sebagai cecunguk setan yang membelah diri menjadi bulu kerampang sebelah lagi menjelma begu bermain pedang tak lupa kurapalkan ajimat nenek moyang sebelas kali berulang-ulang lalu disemburkan ke pelepah pisang (ango’an potè tolang ètèmbhâng potè mata) lebih baik mati daripada menanggung malu malu aku bertalang-talang…