Kategori: T. Rahman Al Habsyi
-
Menjadi Hamba: Membesarkan Allah, Mengerdilkan Diri
Oleh: T. Rahman Al Habsyi* Di halaman kosan yang terang oleh lampu neon, saya duduk memperhatikan langit yang gelap. Menyeruput teh, dan menakar segenap gelisah kepada bayangan–Nya. Angin yang dingin tidak kuasa mendinginkan pikiran yang mendidih, hati yang kelimpungan, semua kecemasan yang bercampur aduk menjadi kekhawatiran. Ada kebanggaan yang tiba-tiba saja runtuh, ada kepongahan yang dalam…
-
Puisi: Merakit Tidur
Puisi-puisi T. Rahman Al Habsyi Kepada Sumur Tua musim kemarau dari putih warna rambut di kepala luka-luka itu menganga air menyusur di udara kau lupa menitip rindu kepada angsa yang berenang-berenang lalu tenggelam tertanam sebuah nama pada hamparan do’a Singaraja, 2019 Menuai Rindu /1/ kau menuai rindu pagi ini aku biarkan saja sebab seluruhnya tumbuh…
-
Puisi : Dalam Kanvas dan Puisi Lainnya Karya T. Rahman Al Habsyi
Puisi-puisi T. Rahman Al Habsyi Tepi Bukit Panduman Ilari dibawah bulan yang tidak begitu terang sekitar tampak hitam legam dingin menusuk-nusuk tulang dan badan kau bercerita segala isi dalam dada arah pandang kita menatap lampu temaram kota kita sekarang di puncak Desa Panduman istimewa sebagai dua orang yang sama-sama terluka dipaksa untuk tertawa malam makin…