Puisi: Setelah Kau Pergi dari Kamarku


Membaca
Lovecraft
monster-monster memasuki mataku
sebab matahari pecah
rumahku segelap gua asing
dalam kata-katamu
terlihat taring memotong lenganku
tentakel menjerat batang leherku
cakar menyisir perih ususku
sebelum mata terpecah
tak mampu menampung horor
yang tiba sebelum matahari
lahir kembali
dari akhir ceritamu
dan aku, dalam butaku, merindukan
ketakutan yang menggoda itu
(Jakarta, Juni 2019)
Setelah Kau
Pergi dari Kamarku
            –kepada Erviana Madalina
1/
aroma tubuhmu tertinggal
di kasurku, aku menjelma
sehelai rambutmu tanggal
ke lantai dan kesepian
2/
potret-potret tidurmu melekat
pada bulan di mataku, tampak seorang
astronaut sekarat + pasrah seakan
bumi “tergoda” hela napas black hole
 3/
odysseus pun akhirnya terdampar
di halaman selembar buku, ia tergoda
dogma-dogmamu yang mematikan
seperti kepala-kepala scylla
4/
andrei tarkovsky menonton film
di bioskop usang, sutradara itu
merasakan sentuhan waktu
sepelan hancurnya aku
5/
kepergianmu menjatuhkan neraka
di kamarku, rindu membirukan tubuh
sampai aku tersadar: neraka ini
adalah neraka dante yang indah
(Jakarta, Juni 2019)
Mengorbankan
Ikarus
kunaikkanlah suhu matahari
tatkala ikarus terbang melintas
hingga jatuh ia ke matamu
dan leleh lilin di bebulu berserakan
kupakai untuk merekatkan
perasaanmu kupecah
*
di matamu ikarus mati tenggelam
terbebaslah aku dari daftar
tumbal redakan amuk minotaur
pada gelap labirin dadamu
(Jakarta, Juni 2019)
Pahlawan Baru
biarkan hercules menyusu
di dadamu, kepala-kepala hydra
terus bertambah, sedang pedangku
akhirnya patah, dan kau perlu
pahlawan baru untuk hinggapi
tubuhmu. selamat tinggal.
(tertanda:
aku yang kepalanya
kaurenggut
dan tak kunjung
tumbuh kembali)
(Jakarta, Juni 2019)
Dalam Vian, Aku
Mencoba Bunuh Diri
keluar dari rahim ibu,
aku bercita-cita mati
di rahimmu, kutelan belati
atau kubakar diri
biar darahku mengiris laparmu
biar darahku menghanguskan
rumah-rumah hantu di perutmu
(Jakarta, Juli 2019)
BIODATA
Surya Gemilang, lahir di Denpasar, 21 Maret 1998. Buku-bukunya antara lain: Mengejar Bintang Jatuh (kumpulan cerpen, 2015), Cara
Mencintai Monster
(kumpulan puisi, 2017), Mencicipi Kematian (kumpulan puisi, 2018), dan Mencari Kepala untuk Ibu (kumpulan cerpen, 2019). Karya-karya tulisnya yang lain dapat
dijumpai di lebih dari sepuluh antologi bersama dan sejumlah media massa,
seperti: Kompas, Suara NTB, Bali Post, Riau Pos, Rakyat Sumbar, Medan Bisnis,
Basabasi.co, Litera, Tatkala.co, dan lain-lain.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerpen Imam Sofyan

Cerpen: Rentenir

Buku Thomas Utomo Ulas

Ulas Buku: Senarai Kritik untuk Sinetron Indonesia

Apacapa Panakajaya Hidayatullah

Agus Rajana: Selamat Jalan Pendekar Musik Madura

El Fharizy Puisi

Puisi: Santet

Mored Moret Muhammad Iqbal Mukhlis

Puisi Mored: Labirin Rasa dan Puisi Lainnya

Buku Ulas

Para Bajingan Yang Menyenangkan: Benar-benar Bajingan!

Apacapa Nanik Puji Astutik

Ada Apa Denganmu, Mantan?

M Firdaus Rahmatullah Puisi

Puisi-puisi M Firdaus Rahmatullah: Dermaga Panarukan

Muhammad Rifki Puisi

Puisi : Guntur itu tak Pernah Ada Karya Muhammad Rifki

Buku Thomas Utomo Ulas

Ulas Buku: Perlawanan Terhadap Eksploitasi Anak

Apresiasi Kampung Langai

Jingle Festival Kampung Langai

Apacapa Opini Yudik Wergiyanto

Bagaimana Jika Situbondo Menjadi Kota yang Ramah Bahasa Indonesia?

Ahmad Zaidi Apacapa Liputan

GNI Indonesia 2019: Perjalanan Melepaskan Ketergesa-gesaan

carpan Fendi Febri Purnama Madura

Carpan: Sè Ronto

Cerpen Irfan Aliefandi Nugroho

Cerpen: Tubuh Berkarat

Cerpen Imam Khoironi

Cerpen : Suara Nurani

Cerpen Yuditeha

Cerpen : Sejarah Gumam

Apacapa Esai Rahman Kamal

Memaknai Batik Ala Jomlo

Buku Muhamad Bintang Resensi Ulas

Resensi: Pahlawan Nasional KH. Noer Alie (Singa Karawang Bekasi)

fulitik hari wibowo

Gugah Mental Pemuda Situbondo, Mas Rio: Bisnis yang Bagus Itu Dijalankan, Bukan Dipikirkan