Puisi – Ubi Amor Ibi Dolor


Puisi Syafri Arifuddin Masser

Ubi Amor Ibi Dolor
Demi
cinta:
manusia
pertama bersimpuh di hadapan Tuhan.
merelakan
tulang rusuknya diambil demi wanita
sebagai
anak panah iblis yang kecewa.

Karenanya
kita
dibuang
di sebuah bumi bulat atau datar.
Tempat
sebagai hukuman yang kita jadikan
tempat
penghambaan.
Demi
cinta:
darah
bercucuran—di mana saja.
di
malam tahun baru atau di medan perang
demi
kemerdekaan diri atau binatang buas
yang
lelah dalam penjara.

Sungguh keseimbangan selalu ditakar

dengan
ukuran yang sesuai. tak pernah lebih berat
atau
lebih kurang. tak seperti hukum
dengan
timbangannya selalu tajam ke bawah.

Cinta pun demikian sebagai kebahagiaan

yang
siap menjelma sakit dan melukai kapan saja.
melukai
orang lain dan bahkan membunuh diri sendiri.
Mamuju, 2017
Solilokui
Dari
hari ke hari kutemui diriku ditinggal sendiri
atau
memilih pergi dari keramaian yang berbahaya
dan
kesepian yang sama mematikannya.
Tak
ada malam segelap kuburan di kampung
yang
nyala lampunya sama dengan isi hatiku.
selalu
ditumbuhi rasa penuh ragu.

Semakin
berlalu, sapa lebih senang tinggal
bersama
maya dalam dunia yang fana tanpa jeda.
orang
lain dalam diriku berubah menjadi pengkhotbah
saat
jalan semakin samar dan pandangan semakin buram.

Mata
berbinar ketika cahaya datang menyapa
lalu
kemudian nanar saat semuanya kembali ke awal.
kembali
ke dunia yang dipenuhi tanda tanya dan
titik
juga masih jadi pertanyaan

dan
seterusnya murung di rupa buat miring di otak.
ada
yang hendak bunuh diri tapi dijegal sabda.
Barangkali
semua ini hanya perihal tanda
ke
tanda lainnya yang merujuk ke satu titik
dimana
semuanya akan mengerti pada akhirnya.
Mamuju, 2017
Solitude
:kepada orang lain dalam tubuhku
Bila
doa mampu menolak bala
lalu
kenapa enggan
menundukkan
kepala
untuk
menyerahkan jiwa
Bila
raga selalu dihantui ragu
lantas
kenapa angkuh
mendongakkan
kepala
untuk
mengakui dosa.
Mamuju, 2017
Biodata Penulis
Syafri
Arifuddin Masser
lahir 13 juli 1994
di Sirindu, Sulawesi Barat. Alumnus mahasiswa jurusan Sastra Inggris di
Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia. Mengelola Kamar Literasi. Beberapa
puisi terbit di bukuindie.com, litera.co.id, langgampustaka.com, kibul.in.
sukusastra.com dan crovia.id
Dapat
dihubungi:
Instagram
: syafriamasser
Facebook
: Syafri Arifuddin

Surel : Syafriarifuddin@gmail.com

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa Rahman Kamal

Menghidupkan Kembali Semangat Ki Hadjar Dewantara

Resensi Retno Restutiningsih

Resensi: Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya

fulitik hans

Patennang! Honorer Pemkab Situbondo yang Dirumahkan Bakal Direkrut Koperasi Merah Putih Loh

Pantun Papparekan Madura Totor

Pantun Madura Situbondo (Edisi 6)

analis Iis Dahlia

Analisis Puisi Nikmati Hidup

Cerpen Mathan

Cerpen: Aku Tahu Kau Masih Ingin Hidup Lebih Lama Lagi

Penerbit

Buku: Mata Ingatan

Apacapa Fendy Sa’is Nayogi

Pertanian 4.0: Mari Bertanam di Internet!

Alifa Faradis Cerpen

Cerpen: Perempuan Penjaga Senja

Apacapa Ramadeni

Implementasi Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia

Irham Fajar Alifi Puisi

Puisi: Kita Tak Sendiri

Apacapa Imam Sofyan

Membaca atau Merayakan Kebodohan

Buku Rudi Agus Hartanto Ulas

Resensi: Tugasmu Hanya Mengizinkan

Apacapa Jefribagusp Musik Situbondo Ulas

Nostalgia Masa Kecil

Advertorial

Rekomendasi Popok Bayi Terbaik Sesuai Usia

Buku Thomas Utomo Ulas

Ulas Buku: Berkaca pada Cerpen Para Juara

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Ulas Buku – Menceritakan tentang Hubungan Manusia dengan Jasad di Kubur

Cerpen Nur Diana Cholida

Cerpen: Bianglala dan Sisa Aroma Tequila

Apresiasi

Sajak Sebatang Lisong – WS. Rendra | Cak Bob

Advertorial

Aturan Pemasangan Panel Surya