Hasil pencarian untuk: max-results=5
-
Takanta: Dua Tahun (Semoga) Menjadi Diri Sendiri
Oleh: Mohammad Farhan* Apakah setiap hal perlu dirayakan? Bagaimana cara merayakannya? Setiap bulan Juli tiba, saya berusaha menikmatinya dengan biasa. Melewati setiap pergantian tanggalnya tanpa menyiapkan sesuatu yang spesial. Padahal, satu hari di bulan itu, saya menerimanya sebagai hari saya dilahirkan. Sebagaimana yang tercatat pada akta kelahiran dan ijazah, tanggal 8 Juli ini: meski tanpa…
-
Cerpen : Nanti Kutukar Cincin Pemberian Ibumu itu
Oleh : Nurul Fata “Harga tiket sudah meroket. Sudahlah Bos, ayo dong, gagalin saja lewat tol langitnya. Kamu lewat darat saja ya, meet-up ya, Bos.” Suara itu, sangat feminism. Kata Bos, adalah cara dia memanggilku, Eny. Mendengar harga tiket semakin meroket, aku kaget. Padahal tadi pagi masih satu juta seratus sebelas ribu seratus sebelas rupiah.…
-
Tentang Kita yang Terlalu Banyak Bicara Omong Kosong
unsplash Apa kabar kita, hari ini? Kita bertanya-tanya, apa pentingnya mengetahui segala hal? Kita telah diajari membaca dan menulis dan dengan sangat terburu-buru menyimpulkan sesuatu. “Di kepala kita, ada banyak sampah berserakan.” Sebenarnya kita ingin menulisnya begini: “di kepala kita ada banyak sampah-sampah berserakan.” Tapi kita ingat seorang guru bahasa indonesia yang mengatakan bahwa setelah…
-
Cerpen : Suara Nurani
pixabay Oleh: Imam Khoironi Malam telah benar-benar merasuk di kepala melalui rambut awut-awutannya, kini lelaki muda berwajah suram itu menggontaikan langkah menuju panggung tempat mimpinya akan menggelar pertunjukan. Harinya tadi hampir saja membuat kening dunia berkerut mempertanyakan apa yang ia lakukan. Betapa besar semesta hingga mau menampung kebodohannya dalam memaknai kata dosa. Pejamnya menelan seluruh…
-
Bahagia Literasi : Teruslah Mencari
Oleh : Syaif Zhibond Renk Qobhien 2030 : Kekacauan Awal 12 Bulan yang lalu, kawan seperjuangan saya yang juga aktifis Rumah Paneleh Situbondo berkunjung ke kampung kami di Desa Sumbernyar untuk berbagi pengetahuan tentang buku karya A. Dedi Mulawarman. Judulnya 2024 : Hijrah untuk Negeri; Kehancuran atau kebangkitan Indonesia dalam ayunan Peradaban. Latar belakang adanya…
-
Bânni Monteng Sakèlan
pixabay Oleh : Nurul Fata èbâkto mata’ar è onga’ è attassa gunung Baluran, kaulâ èpar èngi seneng bisa lân-jhâlânan, napa pol è è akhir telasan. Sepeda motor ètajâ’ santa’ egassa, bâng-tabângan sakancaan. Jâ’ saongguna kaulâ tako’ nompa’ sepeda motor ta’-santa’. èngghi, trauma. Sebeb ènga’ teros kejadian ebâkto kaulâ tabra’an. Anginna ser-ngalesser ngancaè kaulâ selama è…
-
Cerpen : 7 Tanda Kematian Waliyem
Oleh : Yolanda Agnes Aldema Segala kejadian yang ada di dunia selalu diawali dengan pertanda. Jika kalian belajar agama, peristiwa seperti kiamat besar, memiliki tanda-tanda yang membuntutinya. Pertanda serupa tanda seru. Sebuah peringatan yang lebih sering diabaikan daripada diperhatikan. Kepekaan manusia akan menjadi busur utama untuk menangkapnya. Peristiwa tercabutnya nyawa memiliki tanda-tanda yang membuntutinya. Tanda-tanda…
-
Cerpen : Siapa yang Bernyanyi di Kamar Mandi?
Oleh: Hendy Pratama JAM sebelas malam, aku terbangun. Telingaku kemalingan. Surai-surai gorden tersibak, kaca jendela bergetar, jam dinding miring, dan kasurku berkerinjang. Ada suara yang menggelegar—yang entah dari mana asalnya. Dan, suara itu bukan suara warga dusun sebelah—yang kerap kali berjudi di pos kamling dekat pasar dan berteriak kencang ketika salah satu dari mereka menang…
-
Puisi : Tanah Luka Karya BJ. Akid
PUISI-PUISI: BJ. AKID* Nerasi Kopi Biji-biji musim Menghitamkan kemungkinan Seperti mutiara hitam Pekat di jalan kegelapan Tapi waktu sungguh bijaksana Memisahkan segala harapan Merakit malam dalam ucapan Ucapan sabar bagi penungguan Seperti kenangan Saringan selalu setia bertahan Dari lukisan dam cobaan Yang kental dari kesunyian Biar genangan awet dalam cinta Manis dan janji selalu tumbuh…