Hasil pencarian untuk: max-results=5

  • Cerpen : Pertemuan Kembali

    Seperti naga biru yang meliuk-liuk melintas karpet rerumputan hijau … hingga akhirnya berakhir di laut timur. —Michael Wicaksono  Oleh : Violeta Heraldy Setelah beberapa bulan menetap di pulau seberang, akhirnya dia bisa kembali menuju tempat kelahirannya. Setelah menghabiskan beberapa hari bersama keluarga, dia menghubungi sahabat dekatnya, yang ingin dia temui kembali setelah pengasingan yang cukup lama itu.…

  • Cerpen : Mimpi Setelah Membaca

      Oleh: Yolanda Agnes Aldema Akulah perempuan paling beruntung sejagad. Memperoleh seorang laki-laki yang sepanjang hidupnya mengkonsumsi buku, menggubah puisi dan menulis cerita pendek sebagai perekam segala yang ia lakukan dan pikirkan. Katanya, ketika membaca dengan sungguh-sungguh, ia selalu terangsang untuk menulis. Menjadi seorang kekasihnya adalah mencipta kehidupan yang damai, apalagi untukku yang tak tahu…

  • Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Profesionalisme Asesor

    Mengenang Hari Pendidikan Nasional Oleh: Agus Hiplunudin, S.Sos., M.Sc Nasib suatu bangsa ditentukan oleh mutu pendidikannya, jika mutu pendidikan suatu bangsa baik dapat dipastikan indeks kualitas hidup pun kian baik. Pendidikan merupakan cikal-bakal lahirnya suatu peradaban karenya kualitas pendidikan yang tinggi akan memacu terlahirnya peradaban yang gemilang. Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat yakni meningkatnya daya…

  • Cerpen : Hari yang Baik untuk Menikah

    Oleh : Yudik Wergiyanto Gadis itu tersenyum kepadaku setelah meletakkan secangkir teh hangat di depanku. “Harusnya kau tak perlu repot-repot, aku cuma sebentar.” “Kau kan sudah lama tidak ke sini. Apa salahnya?” jawabnya sembari melemparkan senyum padaku. Inilah yang aku benci. Mestinya aku tak menuruti kemauan calon istriku untuk mengundangnya. Kalaupun aku terpaksa menurutinya, mestinya…

  • Tantangan Pendidikan di Era Millenial

    Kita ketahui bersama tentang keadaan dan fenomena karakter generasi bangsa yang ada pada anak-anak muda zaman now semakin tak karuan. Anak- anak muda generasi zaman now cenderung bersifat individualis dan egois, hal semacam ini adalah dampak dari peran globalisasi dan moderenisasi yang menyebar luas di Indonesia, nilai-nilai luhur yang tertanam dalam permainan-permainan tradisional kini sudah…

  • Cerpen : Akibat Dari Salon Kecantikan

    Oleh: Nisa Ayumida Perempuan itu tentu saja sudah lupa waktu, keduanya saling sambung cerita lewat sebuah tatap- pandang. Saling memperlihatkan deretan gigi yang berjejer rapi. Bintik-bintik hitam yang bertabur di daratan mukanya seolah sebuah ejekan baginya. Cepat-cepat perempuan itu mengoleskan krim wajah ke permukaan kulitnya, melalui jari telunjuknya yang tak manis lagi. Padahal ia tidak…

  • Puisi : Revallina Karya Arian Pangestu

    Puisi-puisi Arian Pangestu Revallina Adakah kata yang paling bening yang bila kukecup mampu menyegarkan batin jikalau selain kata cinta, maka itu ialah nama manismu sebagai cermin yang memantulkan wujud dirimu sebagai musim semi dalam kemarau hari-hariku betapa aku sungguh merindukan rintik-rintik hujanmu dan dalam lipatan jarak wajahmu berkelindan dalam angan; kenapa aku begitu gemar menyaksikan…

  • Bejo, Suhaden, Kopi, Senja dan Rendra

    Saya mempunyai teman, namanya sebut saja Bejo. Bejo awalnya adalah orang yang kaku. Cara berpikir dia sangat positivis dan rasional. Sehingga, dia paling benci dengan mewek-mewek, perasaan dan puisi. Setiap kali saya me–repost puisi atau quotes tentang kejombloan atau lebih halusnya, kesepian saya, dia selalu bilang ah lebay lu. Anehnya, dia yang rasional, positivis dan…

  • Cerpen : Kehilangan Tas di Kota Pasundan Karya M Ivan Aulia Rokhman

    Oleh : M Ivan Aulia Rokhman Menyambut pagi cerah di Surabaya aku berada di Stasiun Wonokromo. Di tengah keramaian penumpang yang hendak menuju ke tempat tujuan hampir numpuk di ruang tunggu. Tak selang lama kereta telah berhenti di stasiun. Berbagai persiapan yang dibawa seperti tas besar, tas slempang, hingga barang bawaan lainnya. Ketika memasuki gerbong…

  • Ulasan Ugal-Ugalan tentang Romila dan Kutukan Ingatan

    Pada mulanya Alif begitu kesepian, maka lahirlah Romila dari setumpuk kata-kata dan tisu yang seluruhnya basah. Romila bercerita kepada saya, bahwa sewaktu menulis dirinya, ada detik-detik di mana Alif menggetarkan semesta Cerita Pendek yang tengah dibangunnya. “Bukalah halaman persembahan, Mas. Ada kalimat pendek yang susah payah ia tuliskan di sana.” Saya pun membuka halaman yang…