Tahun: 2019

  • Memiliki Banyak Rekening Bank, Memangnya Perlu?

    pixabay Seperti yang diketahui, dengan adanya rekening di bank memang cenderung memudahkan Anda dalam proses menyimpan uang. Terlebih lagi, saat ini sudah dimudahkan dengan adanya sistem tarik tunai dan transfer di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mobile banking, internet banking, dan lain sebagainya. Perlu Anda ketahui bahwa memiliki banyak rekening bank, sebenarnya tidak diwajibkan bahkan tidak…

    selengkapnya…

  • AMDAL dalam Sebuah Percakapan

    metsateollisuus.fi Oleh: Novi Dina* Siang itu, tanpa sengaja kita bertemu di perpustakaan kampus. Aku menatapmu yang sedang kebingungan mencari buku dan aku  menghampirimu dengan malu-malu. Saat semakin mendekatimu, ternyata kamu mencari buku yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis. Kutawarkan bukuku padamu agar kamu tidak perlu meminjamnya dari perpustakaan dan kamu mengiyakannya. Setelah itu, aku mengajakmu ke arah…

    selengkapnya…

  • Puisi: Artefak Kesedihan Karya Hari Alfiyah

    Cukuplah :INHF Cukuplah sebagai awan Yang kehadirannya terkadang tak kau inginkan Cukuplah sebagai hujan Yang datangnya tak kau rindukan Cukuplah sebagai kicauan Yang lebih banyak kau lupakan Cukuplah sebagai tangisan Yang tak pernah kau harapkan Cukuplah sebagai pembicaraan Yang lekas kau lupakan Cukuplah sebagai pikiran Yang tak akan pernah kau utarakan Cukuplah sebagai kanangan Yang…

    selengkapnya…

  • Cerpen: Fragmen Ingatan

    Oleh: Alif Febriyantoro Tentang Bola dan Rumah Tua Usiaku masih enam tahun ketika dulu aku berlari ke arah rumah tua di depan rumahku. Aku berlari karena bola yang kutendang melayang ke atas dan masuk ke rumah tua itu. Namun langkahku terhenti, teriakan mamaku sangat keras. “Nikolas, jangan main ke sana. Berbahaya!” “Ayo pulang!” “Tapi, Ma.…

    selengkapnya…

  • Puisi Mored: Ibu dan Puisi Lainnya

    Oleh: M. Suhdi Rasid* IBU Ibu, kaulah pahlawanku kaulah sang muara hati kau yang melahirkanku mendidikku mendisiplinkanku hingga aku mengerti arti kemandirian Ibu, saat aku gembira saat aku duka lara kau masih ada di dalam dada meski sekarang kau hanyalah kenangan ialah foto lamamu masih kusimpan Ibu, maafkanlah anakmu telah membuat kesalahan hingga kau menangis…

    selengkapnya…

  • Cerpen Mored: Hutan Lindung

    Oleh: Hamidah, M.Pd. Aku kayuhkan sepeda gunung untuk menghirup udara segar pagi hari. Di pinggiran alun-alun Kota Situbondo menjadi tempat berkumpul kami untuk menentukan arah goes. Di tempat tersebut sudah ada empat orang temanku.   “Kita ke mana hari ini?” “Ke Hutan Lindung, gimana?” “Ok, kita ke Hutan Lindung,” jawabku. Di antara pencinta  goes, perempuann…

    selengkapnya…

  • Menjadi Hamba: Membesarkan Allah, Mengerdilkan Diri

    Oleh: T. Rahman Al Habsyi*  Di halaman kosan yang terang oleh lampu neon, saya duduk memperhatikan langit yang gelap. Menyeruput teh, dan menakar segenap gelisah kepada bayangan–Nya. Angin yang dingin tidak kuasa mendinginkan pikiran yang mendidih, hati yang kelimpungan, semua kecemasan yang bercampur aduk menjadi kekhawatiran. Ada kebanggaan yang tiba-tiba saja runtuh, ada kepongahan yang dalam…

    selengkapnya…

  • Puisi: Kehilangan Karya Wahyu Lebaran

    PUISI-PUISI WAHYU LEBARAN* KEHILANGAN 1 sudah kubuang, lembaran kertas tulisan tangan. sebagian kubakar, sesekali terbayang membakar kenangan. cinta begitu sunyi, gelap, dan mendung. hujan menetes kecil, jendela memburam. berlembar kertas mengabu, sesudah itu. rindu ingin bertemu, mencicip moka, di kafe yang dulu. akankah hilang bekas-genggamanmu— di peron, di stasiun yang menua itu? KEHILANGAN 2 di…

    selengkapnya…

  • Cerpen: Bianglala dan Sisa Aroma Tequila

    Oleh: Nur Diana Cholida Sepertinya takdir ingin bermain-main denganku. Atau bahkan, aku yang mempermainkan takdirku sendiri. Ku tatap novel yang kau pinjamkan untukku. Aku masih menyimpannya. Kau tak pernah menagihnya, maka aku tak akan mengembalikannya. Ku tatap lekat novel itu. Setetes Embun Untukmu, itulah judulnya. Aku bernostalgia denganmu lagi. “Cinta ini terlalu riskan untuk kita…

    selengkapnya…

  • Cerpen Mored: Jangan Bilang I Love You

    Oleh: Taradita Yandira Laksmi Aku ingat keseluruhan kisah meski acapkali terbolak-balik susunannya. Ya, untuk ketiga kalinya aku bermimpi sesuatu yang begitu nyata. Benar-benar seperti nyata. Entahlah, akan ada petualangan kisah apalagi setelah ini. Sebenarnya aku tengah berada di sekolah. Ya, baru selesai latihan hadrah. Saat kulihat Praja dan Azam beserta teman-teman laki-lakinya yang familiar di…

    selengkapnya…