Bolatik: Menyimak tim Preman Pensiun di Selowogo

Kopi telah tandas, saya langsung masuk ke area lapangan bolatik. Kebetulan saat itu saya sedang berjumpa dengan Ipul Lestari yang rumahnya tidak jauh dari kompetisi bolatik. Para penonton memadati final lomba yang dihibur terlebih dahulu dengan dangdut elekton. Di sebelah pojok tampak sound system, di sebelahnya lagi tampak loudspeaker pada tiang bambu. Tampak pula aksesories merah putih mengelilingi lapangan. Sebuah banner bertuliskan Master X Cup 1. Ya, malam itu saya hadir bersama rombongan tim bolatik Preman Pensiun dan tentu saya juga pendukungnya.
Oleh : Moh. Imron
Di hari sebelumnya, saya sempat menyimak pertandingan Tim Bongkar melawan Sellak dan Preman Pensiun melawan Laten. Tim Bongkar dan Preman Pensium kali ini bertemu setelah menaklukkan lawannya di semi final. Tournament Master X Cup I bertempat di Selowogo, Bungatan, Kabupaten Situbondo.
Malam itu bertepatan pada tanggal 7 Oktober 2017. Saya dan Ipul berdiri di dekat sound system, Nang ning nung ning nang gung, terus menggema, para penyiar sesekali memanggil kedua tim.
Saat itu tim Bongkar masuk ke area terlebih dahulu, sembari disebutkam nama-nama pemain, Candra adalah salah satu pemain andalan mereka, katanya. Begitu pula tim Preman Pensiun masuk area dan disebutkan pula nama-nama pemain. Joko adalah nama pemain andalan Preman Pensiun yang dijuluki Kuda Terbang.
Kedua tim melakukan pemanasan, kemudian dilanjut smash secara pergantian, malam itu tampaknya begitu, semua mata penonton tertuju area pertandingan, seolah tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Begitu set pertama dimulai, penonton begitu riuh menyorak tim favoritnya, tampaknya malam itu begitu menegangkan bagi kedua pendukung.
Set pertama dimenangkan oleh Bongkar, kemudian set berikutnya Preman Pensiun berhasil mengimbangi kedudukan menjadi 1-1. Memasuki set ketiga, penonton sempat kacau, antara pendukung Bongkar dengan pendukung tim yang dikalahkan tim Bongkar di semi final.
Saya berpindah tempat. Mencari aman. Kemudian Joiz menghampiri saya, menanyakan kejadian yang baru saja terjadi. Kisruh tidak berlangsung lama. Penonton kembali normal, dan pertandingan pun dilanjutkan.
Saya mencari Ipul, rupanya dia sibuk berbincang dengan seorang perempuan. Tak lama lagi, Saya dan Ipul menyimak jalannya pertandingan sembari berbincang-bincang.
“Itu cewek yang tadi mantannya saya.” Ipul memulai perbincangan.
“Hidupmu memang menyedihkan!”
Kemungkinan si Ipul ini sudah pasti ditinggal menikah sama mantannya. Sama seperti teman saya, Marzuki Mubarok, juga ditinggal tunangan.
Set ketiga dimenangkan oleh Preman Pensiun begitu pula dengan set keempat, memastikan Preman Pensiun keluar sebagai juara. Malam semakin larut, kegiatan dilanjut dengan pemberian hadiah dan kembali dihibur musik dangdut elekton.
Salah satu pemain Preman Pensiun, Ardy. Ikut berduet dengan artis lokal. Sementara teman saya, Marzuki terus memandangi artis itu. Tentu saja dia lagi menghibur diri setelah cintanya tumbang. Penonton masih merapat di area lapangan, sesekali bersorak ketika menikmati hiburan yang disuguhkan di sana.
Kami pulang, diliput penuh rasa bahagia.
Bolatik menjadi olahraga rakyat yang banyak diminati juga di Situbondo. Saya ingat waktu kecil, tepatnya di rumah Mas Tonil, di sana ada lapangan bolatik. Tim Preman Pensiun si Ardy dan Aji adalah pemain senior. Sisanya adalah generasi muda penerus tim bolatik di Desa Trebungan Kec. Mangaran Kabupaten Situbondo. Di lain waktu akan saya kupas tentang olahraga bolatik di Situbondo.

Berikutnya, menjelang akhir 2017, tim bolatik Preman Pensiun akan berlaga di Lamparan, Kotakan, Gebangan Kabupaten Situbondo. Selain itu Preman akan menjajaki bolatik Kecamatan Poncokusumo, Malang. Tak lain ingin membuktikan bahwa kami tidak hanya jago kandang. Yang paling penting adalah mencari suasana baru dan tentu juga pengalaman.[]
Tim Preman Pensiun bersama Kepala Desa Selowogo dan Kepala Desa Trebungan

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerpen Imam Khoironi

Cerpen : Suara Nurani

Agus Hiplunudin Apacapa Esai Feminis

Perempuan dalam Pusaran Konflik Agraria di Indonesia

Baiq Wahyu D. Puisi

Puisi: Purnama di Bulan Januari

Apacapa apokpak fulitik N. Fata

Politik Menyegarkan Ala Mas Rio

Uncategorized

MMI Dukung Anak Muda Plalangan Wujudkan Impian

Apacapa fulitik melqy mochammad marhaen

Mengapa Muncul Mas Rio “Patennang”?

Apacapa apokpak N. Fata

DPRD Menggonggong, Pak Karna: Ngutang PEN Jalan Terus

Ahmad Zaidi Cerpen

Cerpen: Malam yang Dingin, Pantai, dan Senja

Cerpen Eko Setyawan

Cerpen: Carlina dan Dangdut yang Mencelakainya

Buku Rudi Agus Hartanto Ulas

Resensi: Tugasmu Hanya Mengizinkan

Diandra Tsaqib Puisi

Puisi: Stratocumulus

Cerpen Yudik Wergiyanto

Cerpen : Hari yang Baik untuk Menikah

Apacapa Madura Syaif Zhibond

Parabân Nyangsang

Apacapa Hafizh Rafizal Adnan

Suka Duka Menjadi Anak Pejabat

Dani Alifian Puisi Sastra

Puisi: Tamadun Semu Karya Dani Alifian

Madura Raden Ajeng Afifah Maharani Totor

Manisan Cupcup: Manis Rassana Ate

Alif Febriyantoro Cerpen

Cerpen: Bunga-Bunga Berwajah Ibu

Buku Fara Firzafalupi Ma’rufah Resensi Ulas

Resensi: Ikhlaskan Lepaskan Perjuangkan

Dani Alifian Puisi

Puisi: Inkarnasi dan Puisi Lainnya

El Fharizy Puisi

Puisi: Santet