Gepsos dan Kisahnya

Oleh : Indra Nasution
Di sekitaran pukul 02.00, teman-teman baru pulang dari warung plur di alun alun. Bukan langsung pulang kerumahnya masing-masing, melainkan masih ngobrol-ngobrol santai di basecamp Gepsos atau Gerakan Pemuda Sosial.
Ada banyak teman Gepsos yang ngobrol soal kehidupan dan percintaan. Diantaranya adalah Baker, Wandi, Veri, Ipong, Nong dan saya. Yang mengawali ngobrol percintaan pertama adalah Ipong. Si Ipong mencoba mengungkapkan masalah kisah cintanya dengan menggunakan gaya bahasanya yang sangat menarik. Saya mencoba mendengarkan si Ipong. Dia bilang kepada Cak Wandi.
Kule nika beremma ghi, cak. Mak tako’ ka bebinik.”
Si Wandi mencoba untuk menjawab: coba Ipong kalau ingin berani ke perempuan niatkan kalau ipong dekat perempuan itu tidak diterima. Kalau niatnya Ipong sudah tidak diterima oleh cewek otomatis, Ipong akan berani. Si Ipong mencoba menyangga lagi,
Kule bisa bhei, cak. Ngalakoni ngak genika.” katanya si Ipong. “Tape kule todus, cak. Mun se ekaterroe kule, tape mun se tak ekaterroe kule bengal, cak. Si Ipong melanjutkan. “Saya paling ditakuti di sekolah tapi sayang, saya takut pada berempuan.”
Kami tertawa ketika Ipong mengatakan dirinya orang yang ditakuti di sekolahnya. Lantas Si Veri sepakat dengan ide dari cak Wandi, karena si Veri mendekati perempuan juga sama dengan ide cak Wandi. Si Veri coba menceritakan pengalamannya, bahwa si Veri pertama kali dekat keperempuan juga takut dan gemeteran tapi meskipun si Veri takut dan gemeteran, ia tetap berusaha mendekati perempuan tapi lama kelamaan si Veri dapat cewek juga ternyata. Yang paling takut untuk mendekatkan cewek iya saya dan Baker. Si nong pun juga sudah dapet cewek.
Saya coba curhat sama Baker, gimana ini, Ker kok gak pernah punya cewek sama sekali, gimana solusinya ini? Si Baker bilang ke saya, ya salahnya kamu juga, Gek, si Baker memanggil nama saya dengan Gek. Ia kamu Gek berteman dengan saya, katanya Baker, wong sudah tahu kamu Gek bahwa saya gak punya cewek tetap bareng sama saya. Coba kamu berteman yang banyak ceweknya Gek, otomatis kamu akan dapat juga Gek.
Saya mencoba menjawab dari si Baker. Ya belum tentu juga, Ker. Bukan lantas saya berteman dengan teman yang banyak ceweknya lalu saya dapet cewek juga, Ker. Tapi melainkan, bukan soal itu permasalahanya karena saya dan kamu kurang berani ke perempuan. Andaikata saya dan kamu berani ke perempuan otomatis saya dan kamu akan mendapat cewek juga. Coba kita tiru Mus lotong yang gonta-ganti cewek tiap bulan katanya si Nong karena apa Ker, karena dia berani ke perempuan bukan soal kita berteman dengan teman yang punya cewek atau tidak, Ker. Paham kamu, Ker? Si Veri dan si Ipong lantas bilang sepakat. Kalau kita berani ke cewek otomatis kita akan dapat cewek. Si Baker menjawab, iya iya Ver saya akan coba berani ke cewek, biar dapet cewek juga aku Ver, dan biar gak jomblo terus.
Lantas waktu sudah hampir menjelang subuh si Baker, si Nong, si Veri, si Ipong mengajak pulang. Ok sepakat kita lanjutin kapan-kapan aja diskusi percintaanya, katan saya. Lantas si Baker, si Nong, si Veri dan si Ipong pulang ke rumahnya masing-masing. Si Wandi memilih tidur di Gepsos agar bangunya tidak terlalu kesiangan, soalnya besoknya mau lihat aduan ayam. Dan akhirnya saya pulang juga.

Bersambung…
Sumber Foto : FB Gerakan Pemuda Sosial

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Film/Series Ulas Yopie EA

Kraven the Hunter dan Kegagalan

Ahmad Maghroby Rahman Apacapa

Sepotong Surat Suara untuk Mantanku

Cerpen Moh. Imron

Cerpen: Pelabuhan Jangkar dan Kapal yang Dikenang

Agus Hiplunudin Puisi

Pendulum Rindu dan Puisi Lainnya Karya Agus Hiplunudin

Buku Sutrisno Ulas

Kekerasan Budaya Pasca 1965

Muhammad Husni Puisi Tribute Sapardi

Puisi: Payung Hitam 13 Tahun

Apacapa Dicky Bagus Pratama Muhammad Yoga Pratama Nadine Churnia Putri Reza Nalendra

Sasaeng: Sisi Gelap Dunia K-Pop

Buday AD Puisi Sastra Minggu

Puisi: Melepas Air Mata

Apacapa Indra Nasution

Gepsos dan Kisahnya

Cerpen Gusti Trisno

Cerpen – Joe dan Dua Orang Gila

Alif Febriyantoro Cerpen

Cerpen: Bunga-Bunga Berwajah Ibu

Film/Series Moh. Imron Ulas

Ulas Film Me Before You: Hiduplah dengan Berani

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Mengembangkan Didik Anak di Era Milenial

Buku Imam Sofyan Ulas

Review Buku Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer

Apacapa Indra Nasution

Pengaduan Orang-Orang Pinggiran

Dani Alifian Esai

Refleksi Harjakasi: Prostitusi Mesti Lenyap dari Kota Santri

Cerpen Iffah Nurul Hidayah Mored Moret

Cerpen Mored: Percaya

Apacapa fulitik Mohammad Farhan

Mara Marda Institute Gandeng Bank Indonesia Gelar Pelatihan Inkubator Industri Kreatif

Apacapa Rahman Kamal

Besuki Membaca: Dikira Jualan Buku sampai Mendirikan Rumah Baca

Apresiasi Kampung Langai

Jingle Festival Kampung Langai