Superman dan Fantastic Four: First Step Siap Menghantam Bioskop Indonesia

Siapa yang tak kenal dua raksasa komik dari negeri Paman Sam? Ya, MARVEL dan DC Comics. Mereka dikenal dengan komik-komik hebat. MARVEL terkenal dengan Spider-Man, Captain America, Iron Man, Hulk, Thor, Fantastic Four dan Avengers. DC Comics sendiri terkenal dengan Batman, Superman, Wonder Woman, The Flash dan Justice League. Namun kali ini saya tidak akan membahas komik-komik mereka ataupun karakter-karakter mereka. Kali ini saya akan sedikit membahas 2 film mereka yang akan rilis di bioskop di bulan yang sama, Superman dan Fantastic Four: First Step.

Bulan Juli tahun 2025 akan menjadi ajang persaingan antara dua raksasa komik dari Paman Sam, ini semakin menjadi ajang persaingan ketat di antara dua raksasa ini. DC Comics memutuskan merilis film terbaru Superman di bulan Juli, dimana MARVEL juga memutuskan untuk merilis film terbaru mereka yaitu Fantastic Four di bulan yang sama.

Seperti yang kita tahu, DC Comics memang tertinggal sedikit jauh dalam membangun universe film mereka. Mereka gagal dalam membangun DCEU (DC Extended Universe) yang dipimpin oleh sutradara Zack Snyder dengan film pertamanya Man of Steel (2013) yang pada akhirnya harus ditutup dengan film The Flash (2023). Hingga pada akhirnya Warner Bros selaku “pemilik” DC Comics memutuskan memilih James Gunn untuk
memulai proyek baru mereka yaitu DCU (DC Universe) Dimana chapter pertama berjudul ‘Gods and onsters’. James Gunn memulai Universe baru ini dengan film Superman. Ironisnya James Gunn adalah mantan sutradara dari film ‘Guardians of The Galaxy’ dari MCU (Marvel Cinematic Universe).

Saya pribadi merasa Superman garapan James Gunn cukup memberikan nuansa ‘harapan’ baru. Dalam trailer benar-benar digambarkan sebagai harapan yang selama ini hilang. Desain Supermannya sendiri Kembali ke desain klasik dengan ‘sempak’ merahnya diluar, dengan sentuhan logo ’S’ baru di bagian dadanya. James Gunn memilih actor David Corenswet sebagai Clark Kent/Superman, aktris Rachel
Brosnahan sebagai Loin Lane, dan Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor. James Gunn juga menghadirkan Krypto anjing super milik Superman dan beberapa superhero DC Comics yang lain dalam film ini.

Beralih ke MARVEL dengan proyek MCU (Marvel Cinematic Universe). Kita tahu MCU sudah berdiri sejak tahun 2008. setelah MARVEL sempat bangkrut dan putus asa yang pada akhirnya Disney memutuskan untuk membeli mereka dan memulai cinematic universe mereka dengan film perdana Iron Man (2008). MARVEL terbilang konsisten membangun cinematic universe mereka, sampai saya sendiri merasa enek dengan
film-film superhero MARVEL. Bayangkan dalam setahun MARVEL bisa merilis film-film mereka sebanyak 3-4 film. MARVEL mengenalkan cinematic universe menggunakan konse “phase” atau fase, dimana pada tahun 2025 ini sudah masuk dalam fase 5.

Daftar judul film fase ke-5 MCU ada Fantastic Four, cukup membuat saya antusias dan bahagia, setelah beberapa tahun hak cipta untuk film Fantastic Four sendiri dipegang oleh 20th Century Fox, namun dengan tangan rakus dan dingin Disney, 20th Century Fox berhasil dibeli dan dirubah menjadi 20th Studios yang otomatis mengembalikan hak cipta film Fantastic Four ke tangan MARVEL. Bangga? Iya pasti ini membuat saya bangga, sebagai pembaca komik Fantastic Four. Namun ini juga membuat saya sedikit ragu dan menurunkan ekspektasi saya untuk film terbaru Fantastic Four, pemilihan sutradaranya yang membuat saya ragu, yaitu Matt Shakman. Film Fantastic Four terbaru ini adalah film layar lebar pertama Matt Shakman.

Namun setelah menonton trailer perdana dari Fantastic Four: First Step keraguan sayasedikit berkurang dan ekspektasi saya sedikit bertambah, dengan alasan gaya filmnya futuristic 1960-an. Matt Shakman memilih actor Pedro Pascal sebagai Reed Richards (Mr. Fantastic), Vanessa Kirby sebagai Sue Storm (Invisible
Woman), Joseph Quinn sebagai Johnny Storm (Human Torch), Ebon Moss-Bachrach sebagai Ben Grimm (The Thing), Ralph Ineson sebagai Galactus dan Julia Garner sebagai Shalla-Bal (Silver Surfer). Heran juga kenapa harus memakai Shalla-Bal sebagai Silver Surfer. Galactus juga menjadi salah satu alasan saya mengurangi keraguan saya dan sedikit menaikkan ekspektasi saya terhadap film Fantastic Four: First Step.

Terlepas dari keraguan saya akan film Fantastic Four: First Step dan harapan saya untuk film Superman, kedua film ini akan menjadi tayangan menarik bagi masing-masing penggemarnya, keduanya dan semua orang. Saya berharap kedua film ini sama-sama mampu menyelamatkan “Universe” mereka masing-masing. Superman mampu menghidupkan kembali cinematic universe DC yang sempat berakhir dan Fantastic Four: First Step mampu membawa angin segar bagi cinematic universe MARVEL yang
sempat menjadi “sampah” di fase kelima. Bioskop di bulan Juli 2025 akan menjadi ‘Super-Fantastic’ dengan kehadiran film Superman dan Fantastic Four: First Step. Mari ramaikan bioskop dan kurangi sifat menonton film bajakan. []

 

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Selamat, Mas Rio dan Mbak Ulfi

Mahadir Mohammed Puisi

Puisi: Dimensi Mimpi

Apacapa Fendy Sa’is Nayogi

Pertanian 4.0: Mari Bertanam di Internet!

Apacapa

Polemik Gus Miftah dan Klarifikasi Habib Zaidan

Ahmad Radhitya Alam Cerpen

Ritual Kopi dan Mua’llaqat dan Microsoft Word dan Kiai Agus dan Menyendiri

Penerbit

Buku: Kesiur Perjumpaan

Apacapa

Orang Madura Tanpa Toa dan Sound System, Apa Bisa?

Ahmad Zaidi Cerpen

Cerpen: Pagi Sepi

Apacapa

Yusuf and Beny Siap Menyambut Tour Manca Negara Pertama di Malaysia

Apacapa fulitik ichsan kenalmasrio

Mas Rio di Mata Anak Muda Situbondo

Alexong Cerpen Hana Yuki Tassha Aira

Cerpen: Waktu yang Pecah di Balik Pintu

Buku Farizzal Qurniawan Hendra Saputra Resensi Ulas

Resensi: Dilan 1983: Wo Ai Ni

Buku Indra Nasution Sastra Ulas

Ulasan dari Kisah Cinta Romeo dan Juliet

Apacapa

Mengapa Harus Puasa?

Apacapa Esai Mustain Romli

Dilema Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa

Achmad Muzakki Hasan Buku Kiri Soe Hok Gie Ulas

Tentang Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Mengembangkan Didik Anak di Era Milenial

Ahmad Zaidi Buku Telembuk Ulas

Membaca Telembuk; Membaca Cinta yang Keparat

Uncategorized

Mendidik Anak Tanpa Kekerasan

Apacapa

Workshop Literasi Ujung Timur Jawa