Orasi Kebudayaan: Manusia Situbondo

Ini adalah sebuah orasi tentang strategi kebudayaan untuk membangun peradaban di Situbondo, hari ini untuk masa depan.

Strategi Kebudayaan yang saya maksud ialah sebuah upaya membangun kesadaran akan seperti apa Situbondo kita, hari ini dan di masa depan.

Saya membayangkan orang-orang di Situbondo menjadi manusia pembelajar yang cirinya sebagai berikut:

  1. Memiliki Kesadaran Geografis. Mau tahu dan kenal tentang seluk beluk Situbondo serta segenap potensinya. Terutama potensi manusia, alam, dan budaya yang berkembang di tiap-tiap wilayah. Mengambil peran agar potensi bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat sekitar.
  2. Ber-mindset Entrepreneur dan Kreatif. Memiliki daya saing untuk terus berkembang dan mandiri. Memiliki cara pandang dan sikap mental yang mendorong perilaku kewirausahaan. Percaya diri. Mampu melihat peluang. Berani mengambil risiko. Pantang menyerah dalam menghadapi tantangan.
  3. Berpikiran Terbuka. Mau menerima perbedaan. Siap menerima perubahan. Memiliki empati. Berpikir kritis untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik.
  4. Peduli Lingkungan, Sosial, dan Budaya. Mampu menjaga kebersihan lingkungan. Meningkatnya peran dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Memajukan kebudayaan daerah sebagai kebanggaan bersama.
  5. Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat. Memiliki napas panjang untuk terus menjaga semangat belajar dan kemampuan literasinya. Kita bisa belajar pada hubungan kiai dan santri yang telah menerapkan sistem pendidikan sepanjang hayat.

Jika manusia Situbondo menjadi manusia pembelajar, maka ke depan, budaya atau peradaban Situbondo akan benar-benar naik kelas.

Naik kelas yang dimulai dari manusianya, maka niscaya kesejahteraan di Situbondo akan segera terwujud dan berkelanjutan.

Situbondo, 15 Oktober 2025

Yusuf Rio Wahyu Prayogo
Bupati Situbondo

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Puisi Syafri Arifuddin Masser

Puisi: “Status 1: Apa yang Anda Pikirkan?”

Agus Yulianto Cerpen

Cerpen : Tarian Hujan

Apacapa

Dadang Wigiarto; Bupati Religius itu Berpulang

Penerbit

Buku: Mata Ingatan

Apacapa Fadhel Fikri

Gus Miftah dan Dakwah yang Merendahkan: Sebuah Kritik dari Perspektif Teologi Antroposentris

Apacapa

Belajar, Bermain, Bergembira melalui Media Digital

Cerpen

Cerita Rakyat Asembagus

Devi Ambar Wati Puisi

Puisi: Mari Menikah

fulitik hans

Patennang! Honorer Pemkab Situbondo yang Dirumahkan Bakal Direkrut Koperasi Merah Putih Loh

Buku Kholil Rohman Resensi Ulas

Resensi: Kambing dan Hujan

alif diska Mored Moret Puisi

Puisi Mored: Tarian Hujan

Cerpen

Cerpen: Fragmen Ingatan

Cerpen

Cerpen Gulistan

Faris Al Farisi Puisi

Puisi: Kepada yang Selalu Aku Nanti Kabarnya

Uncategorized

Lomba Menulis Cerpen Tema Air Mata

Apacapa Nanik Puji Astutik

Power of Penulis

Alexong Cerpen Hana Yuki Tassha Aira

Cerpen: Waktu yang Pecah di Balik Pintu

Alex Cerpen

Cerpen: Dia Bukan Gatot Kaca

Apacapa Faizis Sururi

Mored: Orang-Orang Desa yang Meldeka

Achmad Muzakki Hasan Buku Kiri Soe Hok Gie Ulas

Tentang Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan