Resensi Film: My Idiot Brother


Peresnsi : Ernawati


Judul
Film               : My Idiot Brother

Produser
                 : Hamdhani, Ferrya

Produksi                  : Film One Production

Rilis
                           : 2014

Genre                         :
Drama Keluarga Remaja Adaptasi

Durasi
                      : 90 menit

Pemain
                    : Adila Fitri (Angel)

                                     Ali Mensan (Hendra)

                                     Kimberly Rider (Agnes)

                                     Aron Ashab (Aji)

                                     Donny Kesuma (Ayah Hendra dan Angel)

                                     Cindy Fatikasari (Ibu Hendra dan Angel)

                                     Merry Riana (Cameo)

                                     Samuel Rizal (Guru Olahraga)

                                     Hengky Soelaiman ( Pak Made / Pemilik Kafe
Chocolatos)

                                     

Film
ini diangkat dari novel yang berjudul sama yaitu “My Idiot Brother” karangan
dari Agnes Davolar. Novel karya Agnes Davolar ini juga menjadi best seller di
tahun 2011. Film drama keluarga ini telah meramaikan bioskop Indonesia sejak 2
Oktober 2014 hingga akhirnya di tayangkan di televisi. Dalam cerita film ini
diangkat dari kisah nyata dari seorang laki-laki yang berkebutuhan khusus.

Film
ini mengisahkan kehidupan seorang gadis remaja yang bernama Angel. Angel ini
memiliki seorang kakak yang yang berkebutuhan khusus, kakaknya bernama Hendra.
Angel seringkali mendapatkan ejekan dari teman – temannya karena memiliki kakak
yang idiot, dari sinilah Angel merasa tidak bisa menerima Hendra sebagai
kakaknya. Salah satu seorang gadis di sekolahnya bernama Agnes dan 2 temannya
seringkali mencari masalah dengan Angel. Agnes sangat membenci Angel karena
Angel sering dekat dengan Aji. Agnes dan 2 temannya seingkali mengancam Angel
agar tidak dekat dengan Aji. Suatu hari Aji akan merayakan ulang tahunnya dan
Aji mengundang teman – teman nya untuk menghadiri acaranya. Tiba saat hari
ulangtahun Aji, Angel bersiap- siap untuk berangkat kerumah Aji. Akan tetapi
Angel melupakan sesuatu yaitu kado yang telah disiapkan oleh Angel sebelumnya.
Dari sinilah Angel dibuat malu oleh Agnes yang datang dengan tangan kosong.
Sampai akhirnya datang Hendra membawakan kado Angel untuk Aji, akan tetapi
kedatangan Hendra malah membuat Angel malu dan terjadi kericuhan di pesta
tersebut. Angel lari meninggalkan pesta tersebut kemudian disusul Hendra.
Diperjalanan Angel dan Hendra terjadi kecelakaan, Hendra menyelamatkan sang
Adik yaitu Angel, hingga akhirnya Hendra meninggal dunia. Sampai akhirnya Angel
merasa menyesal akan kejadian yang dia alaminya.

 

Analisis
Unsur Instrinsik

1.    
Tema
            : Keluarga (Kasih sayang kakak
kepada adiknya)

2.    
Latar              : Rumah, Sekolah, Rumah sakit,
Kafe, Lapangan.

3.    
Alur                : Maju

4.    
Watak
dan Penokohan

·       
Angel
, gadis tomboy, keras kepala, dan juga kurang bersyukur dengan adanya Hendra
kakaknya.

·       
Hendra
, seorang yang penyayang, rela berkorban buat adiknya (hal ini terlihat dari
uang tabungan yang Hendra tabung yang diberikan kepada Angel dan juga
pengorbanan Hendra menyelamatkan Angel dari kecelakaan)

·       
Agnes,
angkuh, sombong, dan mau menang sendiri

·       
Aji,
orang baik yang berhati lemah lembut, dan penyabar

·       
Ibu
Angel dan Hendra, baik, penyayang, sabar meskiipun kadang sedikit emosi dengan
anak – anaknya.

·       
Ayah
Angel dan Hendra, sosok yang bertanggung jawab dan bersikap adil terhadap Angel
dan Hendra

·       
Pak
made, seorang yang sabar dan baik hati.

5.    
Sudut
Pandang : Orang pertama sebagai pelaku utama

6.    
Amanat         : Sebagai manusia sosial yang bermoral
dan beragama, kita harus bisa mensyukuri apa yang telah diberikan tuhan kepada
kita. Sebesar apapun masalah atau kesusahan yang kita alami pasti ada jalan
keluarnya dan pasti ada hikmah tersendiri dari sebuah peristiwa atau kejadian.

 

Analisis
Unsur Ekstrinsik

Dalam
film ini mengandung nilai moral, sosial, dan keagamaan. Hal ini dapat dilihat
dari sikap angel terhadap kakaknya, belum lagi sikap Agnes dan teman-temannya
yang mengejek Hendra dan Angel. Selain itu kurangnya rasa syukur Angel kepada
Tuhan karena tidak bisa menerima Hendra yang idiot sebagai kakaknya.

 

Kelebihan
Film

1.    
Film
ini dimainkan oleh para aktor/aktris yang berbakat, yang termasuk juga sebagai
aktor/aktris senior. Sehingga akting yang diberikan terkesan menghayati dan
seolah benar-benar terjadi

2.    
Tema
yang diangkat sangat menarik, dengan alur cerita yang dikemas dengan baik.

3.    
Ada
beberapa pesan moral yang dapat diambil dari film ini.

 

Kekurangan
Film

1.    
Ada
beberapa scene yang bisa dikemas lebih baik lagi.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerpen

Sepasang Kekasih yang Berpisah Karena Hujan

Cerpen Ulfa Maulana

Cerpen: Peri dan Kekuatan Kenangan

Cerpen Rahman Kamal

Cerpen : Bunga Mawar Merah Berduri

Apacapa Imam Sofyan

Aku, Polisi dan Buku

Resensi Shendy Faesa Widiastuti

Resensi: Malioboro at Midnight

Apacapa

Dangdut Madura: Upaya Orang Madura ‘Swasta’ Mengartikulasikan Modernitas

Apacapa Rusdi Mathari

Ramadan: Korban Keisengan Saat Tidur di Langgar

Apacapa Kuliner Situbondo

Lontong Ceker: Cocok untuk Sarapan dan Makan Siang

Cerpen Lia Fega

Cerpen : Perselisihan untuk Sang Tuan Karya Lia Fega

Alex Cerpen

Surat tentang Salju Abadi

Halim Bahriz Puisi

Puisi: Rutinitas Berkenalan dengan Diri Sendiri

Cerpen

Cerpen – Musim Kawin

Apacapa Imam Sofyan

Pak Kepala Desa, Belajarlah dari Film Dunia Terbalik!

Puisi Tribute Sapardi

Puisi: Untukmu, Eyang!

Apacapa Moh. Imron

Udeng Jengger, Odheng Khas Situbondo

Nuriel Haramain Puisi

Puisi: Alkisah Mawar Berdarah

Apacapa M. Indra Kusumayudha S.H.

Optimisme Penegakan Hukum di Tengah Resesi Ekonomi dan Pandemi Global

Cerpen Surya Gemilang

Cerpen: Dinding-Dinding Rumah Seorang Pembunuh

Apacapa Nafisah Misgiarti

Ali Gardy, Jefri Bagus, dan Kritik Sosial dalam Karyanya

Madura Syi’ir Totor

Si’ir Sang Nabbhi