Puisi : Orang Bukit Karya Moh. Rofqil Bazikh

pixabay


Puisi-Puisi
Moh. Rofqil Bazikh
Stanza
Ada
doaku yang berdebu dan berdebum
Sekadar
membersihkan kemarung yang membusung
Tiap
gemuruhnya melubangi ketakutan masa silam
Kini
kudekap erat, masih sangat erat
;Jurus
ampuh setelah puisi
Di
kejauhan kau sunggingkan senyum
Sedang
aku telah lama larut
Meski
cemburu kerap bertaut
Cukup!
Setelah
kau adalah jalan pulang
Menembus
sebentang petang
Tempat
kuhukum sunyi itu
Maka
aku ingin kau benar benar tersembunyi
Sampai
tak terdengar lagi
Kabar
burung, tinggal rindu yang enggan urung
Hujan
yang hampir usang menjolok gigil
;di
rumahmu resah berpulang
Bersama
kasmaran yang terus benderang
Gapura,
2019
Orang Bukit
Sejenak
setelah gerimis menancapkan jari
Alangkah
busuk kemarau di mejaku
Di
luar, daun daun ranggas
Sementara
resah paling merah
Lama
mendekapku
Tak
satu pun jagung runduk
Di
tengah terik
Lebih
lebih sebelum tanah basah
Seperti
lukaku
Simpang
jalan yang terlihat berdebu
Benar
berdebu
Ia
melebarkan pundak
Sampai
puncak
Merobek
perut kampung
Menyibak
belukar liar
Gapura,
2019
Gerimis
Ini
bukan gerimis pertama
yang
menggigilkan pohon api di tepian jalan
Kelokan
kelokan itu lebih cepat
merasakan
buih angin sehabis perjamuan
Tatapanku
melemah, kubayang-bayang
bunga
kenanga patah mencium tanah
Aku
sendiri menyentuh amapas kopin
yang
mencoba memutar sunyi
Sedang
bulir air itu tanpa henti merapat ke sisi
;menghapus
jejak sambil berlari
Gapura,
2019
Moh.
Rofqil Bazikh Salah satu siswa MA. Nasy’atul Muta’allimin dan anggota Komunitas
Asap serta Kelas Puisi Bekasi. Lebih akrab dengan nama Rofqil Junior Antologi
terbarunya berjudul Surat Berdarah di Antara Gelas Pecah. Bisa dihubungi via
email rofqieljunior@gmail.com atau WA:085216496410

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ayu Wulandari Buku Resensi Ulas

Resensi: Jungkir Balik Pers

Apacapa Indra Nasution

Gepsos dan Kisahnya

Cerpen Wilda Zakiyah

Cerpen: Tradescantia

Puisi Sinta Nuria

Puisi: Mailaikat Berbisik

Mahadir Mohammed Puisi

Puisi: Dimensi Mimpi

Andhy Kh Cerpen

Cerpen : Hujan di Paris Karya Andhy Kh

Cerpen Hendy Pratama

Cerpen : Siapa yang Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mohammad Cholis Puisi

Puisi: Celurit yang Tergantung

Aang MZ Puisi

PUISI: Antara Lidah-Api Karya Aang M,Z.

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Tentang Anak Muda yang Semalam Suntuk Meresapi Cerita Mamaca

Apacapa takanta

Burnik City: Dulu Tempat Main, Sekarang Tempat Healing

Penerbit

Buku: Kesiur Perjumpaan

Apacapa

Perangkat Desa Memang Pekerjaan Idaman Mertua, Tapi Realitanya Tidak Semanis itu, Kawan

Moret Taradita Yandira Laksmi

Cerpen Mored: Lukisan Kenangan

Apacapa fulitik kenalmasrio

Tebarkan Politik Baik, Mas Rio Traktir Ratusan Emak-Emak Makan Bakso

Apacapa Erha Pamungkas Haryo Pamungkas

Yang Menghantui Perbukuan Kita

Apacapa

Masih Pentingkah Festival Kampung Langai?

Halim Bahriz Puisi

Puisi: Rutinitas Berkenalan dengan Diri Sendiri

Mundzir Nadzir Puisi

Puisi: Kembara Rindu

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Situbondo Dik, Patennang!