Menumbuhkan Produktivitas Desa Melalui Segi Perekonomian

Judul : Membangun
Desa, Membangun Indonesia
Penulis : Reza
Zaki, dkk
Penerbit : Saga
Cetakan  : I, Oktober 2016
Tebal : x + 176
halaman
ISBN
: 978-602-6851-46-8
Oleh
: M Ivan Aulia Rokhman
Pada
umumnya, karakter orang-orang desa itu ulet dan pekerja keras, dia bisa bekerja
seharian penuh, sejak lepas subuh sampai matahari terbenam. Tak jarang
orang-orang desa itu ahli dalam bidangnya, baik petani, pedagang, sampai kuli
bangunan. Berbeda dengan masyarakat kota yang sudah dihadapkan dengan beraneka
ragam nilai dan budaya, di desa nilai luhur dan kearifan lokal masih ada dan
hidup ditengah-tengah masyarakat. Setidaknya masih ada, meskipun terdapat
pelarutan. Ancaman yang menerpa desa saat ini adalah migrasinya anak-anak muda
ke kota yang ingin mencari penghidupan mereka. Hal itu disebabkan tiadanya
wadah dan kanal-kanal kreatifitas serta lapangan kerja yang memadai dan iklim
sekuler dan permisif dalam semua aspek kehidupan.
Bicara
tentang skill, masyarakat desa pada umumnya memiliki keterampilan yang sama
satu sama lain, sehingga ini menjadi peluang bagi kita karena dengan mudah
untuk memoblilisasinya. Selain itu, peluang di desa cukuplah besar bagi kita,
karena masih banyak hal yang bisa kita lakukan disana dalam langkah memberikan
pembaruan maupun gebrakan.
Fakta
tersebut adalah keadaan yang harus kita cari jalan keluarnya. Hal pertama yang
kita lakukan adalah bagaimana kita bisa masuk ke tengah-tengah mereka, bersama
dan memberikan motivasi untuk bisa keluar dari persoalan itu. Kondisi tersebut,
selain dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang sangat luar biasa, juga
karena tidak adanya saluran dan wadah bagi anak-anak muda tampil dan berkembang
di desa-desa. Maka justru yang muncul adalah masalah dengan segala
komplikasinya (hal 43-45).
Berbicara
soal potensi pemuda, setiap daerah dan setiap zaman memiliki potensi yang
berbeda-beda. Pengalaman saya selama beberapa tahun ini bisa mendorong pemuda
yang awalnya awam terhadap apapun kemudian berubah menjadi sosok yang
inspiratif di lingkungannya dengan membangun alam interaksi yang demokratis
dengan pemuda. Kuncinya: beri peran, beri panggung, maka mereka perlahan akan
menunjukan jati dirinya. Kompetensinya perlahan terangkat. Mereka akan dewasa
dan matang lebih dini. Pemuda yang mereasa kehadiran kita memberi dampak
positif untuk hidupnya, maka akan terpanggil untuk ikut dalam narasi besar kita
secara sukarela.
Biasanya
pemuda lebih idealis, jauh dari berpikir soal uang, berbeda dengan pendekatan
kepada orang tua baik bapak/ibu di desa yang harus menggunakan pendekatan yang
lebih dominan ke aktivitas yang produktif seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
dan aktivitas ekonomi lainnya. Pertama, bawa pemuda ke kesibukan komunitas
berbasis sosial bisnis, Contoh mengembangkan ekowisata desanya. Di satu sisi
dia memperoleh pendapatan di usia muda. Kedua, di sisi lain warga ikut menerima
efek domino dari aktivitas ini seperti penghasilan serta pengalaman dan
pengetahuan baru dari kehadiran wisatawan (Hal 71-72).
Tentang
mudik, mudik harusnya bukan dipandang sebagai suatu yang konsumtif melainkan
suatu momen nasional yang produktif. Gerakan ini memberikan pesan produktivitas
dengan berbagai gagasan yang mengarahkan pesan produktivitas dengan berbagai
gagasan yang mengarahkan mudik sebagai alat untuk memberdayakan desa. Salah
satu gagasannya adalah mendorong para pemudik menyimpan dana mudiknya untuk
dibelanjakan pasar-pasar rakyat di desa dan sentra produksi umat. Para pemudik
didorong untuk menahan dananya tidak dihabiskan untuk berbelanda di kota-kota
besar. Berbagai barang-barang kebutuhan Ramadhan dan Lebaran yang biasanya
sudah dibawa dari kota, dapat diganti dengan berbelanja di desa dan dibawa
pulang setelah lebaran kota masing-masing (Hal 92).
Buku
ini mendeskripsikan tentang pengkajian desa dan ekonomi para peserta diskusi
untuk mengutarakan pendapat dan merumuskan desa dan ekonomi menurut pengetahuan
umum. Buku ini direkomendasi untuk ilmuwan dan pakar desa dan ekonomi.
Biodata Penulis
M
Ivan Aulia Rokhman, Lahir di Jember, 21 April 1996. Alumnus SMAN 10 Surabaya.
Karyanya dimuat di koran lokal dan Nasional. Beberapa puisinya juga dimuat
dalam antologi Masa Depan Waktu (2017), Bukan Kita (2017), Cerita 3 Masa
(2017). Bergiat di FLP Surabaya, dan Remas Al-Akbar Surabaya. Seorang Penulis
ditengah Berkebutuhan Khusus.
Telepon/WA
: 083830696435. Email : rokhmansyahdika@gmail.com.
Facebook : M Ivan Aulia Rokhman. Alamat Korespondensi : Jalan Klampis Ngasem
VI/06-B, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, 60117.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alexong Arianto Adipurwanto Cerpen

Cerpen: Malam Panjang Naq Kerinying

Cerpen Ken Hanggara

Cerpen : Bibit Dosa Karya Ken Hanggara

Apacapa

Jihu Rasa Puisi

Cerpen Nurmumtaz Sekar Ramadhan

Cerpen: Pohon yang Rapuh

Agus Hiplunudin Puisi

Pendulum Rindu dan Puisi Lainnya Karya Agus Hiplunudin

Puisi

Kosong dan Sajak-Sajak Lainnya Karya Alif Febriyantoro

Cerpen Eko Setyawan

Cerpen: Carlina dan Dangdut yang Mencelakainya

Apacapa Dwi Mustika

Mengangkat Adat Istiadat Nenek Moyang: Keunikan Jogo Tonggo di Temanggung

Pantun Papparekan Madura

Pantun Marongghi

Muhammad Husni Puisi Tribute Sapardi

Puisi: Payung Hitam 13 Tahun

Apacapa Nanik Puji Astutik

Menikah Tanpa Sepeser Uang

Adithia Syahbana Puisi

Lugina dan Sajak-Sajak Lainnya Karya Adithia Syahbana

Bulan Nurguna Cerpen

Cerpen: Kirana dan Ibunya

Achmad Nur Apacapa

Pesantren di Tengah Cengkeraman Kapitalisme Global

abdul wahab Apacapa fulitik

Tentang Anggota DPRD dan Aspirasi Rakyat

Apacapa Harjakasi Wahyu Aves

HARJAKASI: Hari Jadi Kabupaten Situbondo

Apacapa Esai Yogi Dwi Pradana

Resepsi Sastra: Membandingkan Mundinglaya Di Kusumah dari Ajip Rosidi dan Abah Yoyok

Aldi Rijansah Cerpen

Cerpen: Biru

Mored Moret Puisi RM. Maulana Khoeru

Puisi: Proposal Rindu Karya RM. Maulana Khoerun

Dhafir Abdullah Puisi Syi’ir

Muharrom sè Moljâ