Bersama Pariopo

Oleh
Uwan Urwan
Hai,
aku menyapa
Assalamualaikum, aku bersalam
Bersama cahaya gemerisik
Lindu, dan rindu aku menyesap batang-batang rokok
Menjadi candu, menanti panas rahmat
Dan hujan-hujan datang dengan rezeki tanpa batas
Aku,
Imron, Zaidi, Sufi kembali, setelah setahun silam menerjang batu
Menguliti resah
Mencaci maki hati yang tersedak
Hujan, aku memanggilmu
Pagi, siang, sore, dan malam
Dengan lampu-lampu terang siang terik
Sesekali
aku menengok ke sana ke mari
Ada wajah baru juga, ada kekasih dedaunan, ada teman satu jendela, ada manusia
Pariopo yang sedang khusyuk dengan kaki bersila, dan dia yang tak pernah ada
Imron
perjuangkan mantan, pahlawan revolusi untuk hatinya
Zaidi, bergejolak. Ia berhalusinasi, mencoba maknakan matahari tengah malam
Gusti
dengan hati dan dadu tersedu. Tak ingin ketinggalan berdiri di sini, tempat di
mana Tuhan, alam, dan manusia menyatukan diri
Tadi pun ada Sufi, Agustina, Windi dan adiknya, memangku sore, menata jejak,
dan gerimis gemericik, jadi rindu.
Membuat adonan kata setebal perjalanan hidup Buya Hamka
Dan
aku hanya berpuisi, dengan kata daun pisang, akar satu ketuhanan, dan
kulit-kulit pasir
Berdetak
Bergeming
Memangku kisah dan sejarah baru
Sementara
kata-kataku habis
Tinggal akar-akar muncul dari permukaan, replika kuda lumping, cahaya semilir,
dan hening
Setidaknya
Imron, Sufi, Zaidi, dan Gusti sedang bersamaku
Menikmati sendu bersama kamu, kamu, dan kamu, Pari opo
Dan aku selesai
Situbondo,
27-28 November 2016

*dibacakan pada Festival
Pariopo 2

___

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alex Buku Ulas

Membaca Dawuk : Kisah Kelabu Dari Rumbuk Randu

Apacapa Irwant

Pernak-Pernik Lebaran

Apacapa Dwi Mustika

Mengangkat Adat Istiadat Nenek Moyang: Keunikan Jogo Tonggo di Temanggung

Mustain Romli Puisi

Puisi-puisi Mustain Romli: Pesona Kota dan Sepasang Mata

Mundzir Nadzir Puisi

Puisi: Kembara Rindu

Apacapa Harjakasi Wahyu Aves

HARJAKASI : Hari Jadi Kabupaten Situbondo

Apacapa Permata Kamila Situbondo

Arebba: Mendoakan Para Leluhur

M.Z. Billal Puisi

Puisi: Sejarah Maaf

Buku Kim Al Ghozali AM Ulas

Resensi Buku : Ruang Kelas Berjalan Karya M. Faizi

Puisi Tribute Sapardi

Puisi: Untukmu, Eyang!

Apacapa Muhammad Lutfi

Tiga Dekade Upaya Liverpool Melepas Jerat Kutukan

Muhaimin Prosa Mini

Curhat Si Buku

Alvina Fatimatuzzahroh Apacapa

Membaca Tantangan Pesantren Menghadapi Era Teknologi

Apacapa Esai Yudik Wergiyanto

Gemalaguna: Laut Tak Pernah Salah

Buku Ulas Yudik Wergiyanto

Sundari Keranjingan Puisi dan Cerita-cerita Lainnya: Santai, Namun Serius Berkelakar

Uncategorized

Ciri Lembaga Penyedia Les TOEFL Terpercaya di Indonesia

Puisi Ratna Kuatiningsari

Puisi: Doa-Doa Semak Belukar

Agus Hiplunudin Apacapa

Rahasia Hidup Bahagia Ala-Kaum Stoik

Apacapa Syaif Zhibond

Tentang Kegagalan Usaha dan Keberanian Memulai Lagi

Apacapa Iip Supriatna

Tantangan Kaum Buruh di Era Moderenisasi