Buku: Embun yang Menari di Mataku

 

IDENTITAS BUKU




Judul: Embun yang Menari di Mataku

Penulis: Ahmad Nur Muzayyin

Jumlah Halaman: viii+90

Ukuran Buku: 13 × 19 cm

ISBN: Masih dalam proses

Harga: Rp. 50.000 (Harga Prapesan), Rp.
60.000 (Harga Normal)

Periode Prapesan: 1 Februari – 15
Februari 2024

 

 

RINGKASAN

Secara makna sehari hari banyak kita temukan
bahwasannya orang-orang mudah sekali menitip-kan hati akan tetapi dalam perihal
konsukuensi ia tidak terlalu memperhatikan dengan penuh kehati-hatian. Luka,
Derita dan Air Mata adalah suatu komposisi yang tak bisa kita hindari karena
“Siap bercinta artinya siap menyeduh luka”. Bagaimana puisi dirangka dengan
penuh nilai magis atas dasar kebahagiaan atau penderitaan itu merupakan
bagaimana kreatifitas penyair dalam membentuk diksi dengan baik. Agar
nilai-nilai naluriah estetika puisi benar-benar tersampaikan dengan tersirat
dan nyata adanya sebagai kepuasan batin para pembaca.

Pada puisi dalam buku “Embun yang Menari di Mataku”
dengan mendalam, kita saksikan bahwasannya penulis mengungkap kisah perasaannya
dengan puitis lalu dirajut dengan kesadaran akan nilai keseniansebagai obat
bagi para pembaca yang setia dan semoga tak berkhianat atas dasar cinta.

INFORMASI PEMESANAN PRAPESAN

1. Melalui Marketplace Takanta ID (shopee) klik di
sini

2. Whats App : 082245453832

3. IG @penerbit.takanta

 

FORMAT PEMESANAN

Nama, Judul, Jumlah Eks, Alamat Pemesan

Contoh: Ari, Embun yang Menari di Mataku,
5 Eks, Kelurahan Mimbaan, RT 01 RW 13, Panji, Situbondo.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa Wilda Zakiyah

Adha yang Berpuisi

Ahmad Zaidi Buku Ulas

Ulasan Ugal-Ugalan tentang Romila dan Kutukan Ingatan

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Terima Kasih Situbondo

Cerpen Surya Gemilang

Cerpen: Dinding-Dinding Rumah Seorang Pembunuh

Apacapa Bayu Dewo Ismadevi

Menyiapkan Generasi yang Hebat

Cerpen M Firdaus Rahmatullah

Cerpen: Ingatan tentang Sepasang Mata

Puisi Rizal Fathurrohman

Puisi : Hujan yang Merenung dan Puisi Lainnya Karya Rizal Fathurrohman

Cerpen Sukartono

Cerpen Gelisah

Cerpen Wilda Zakiyah

Cerpen: Siklus Selotirto

Cerpen Nasrul M. Rizal

Cerpen : Belajar Dari Orang-Orang Idiot

Ika Wulandari Ngaleleng

Panduman, Membuatku Jatuh Cinta Pedalaman

Apacapa covid 19 Regita Dwi Purnama Anggraini

Vaksin Covid-19 tiba di Indonesia, Disambut Penolakan dari Masyarakat dengan Alasan Ragu?

Ayis A. Nafis Puisi

Puisi: Hikayat Sebuah Maut

Penerbit

Buku: Kesiur Perjumpaan

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Pandangan Filsuf terhadap Ideologi Islam di Era Milenial

Cerpen Moh. Imron

Cerpen: Pelabuhan Jangkar dan Kapal yang Dikenang

Buku Fatoni Prabowo Habibi Ulas

Review Buku Reinventing : Merawat Energi, Menatap Masa Depan

Diego Alpadani Puisi

Puisi: Rabu Malam

Puisi Thomas Elisa

Puisi-puisi Thomas Elisa

apa Esai N. Fata

Demokrasi Kebun Binatang