Kategori: Apacapa

  • Sebuah Kado di Hari Pernikahanmu

    Liana yang manis, Liana yang sendu. Apa kamu masih menyukai senja ? Kamu selalu berkata sangat menyukai senja padaku, menikmatinya dengan duduk di bawah pohon cemara sambil bercakap-cakap dan melihat matahari yang perlahan tenggelam ke balik cakrawala. Dan tahukah kamu dimana aku berada saat ini ? Ya, aku berada di tempat dimana kita selalu mengahabiskan…

    selengkapnya…

  • Pilkada Situbondo dalam ‘Perang’ Musik Anak Muda

       Oleh: Panakajaya Hidayatullah  Pilkada Situbondo sudah semakin dekat. Ruang-ruang publik kini semakin disesaki banner-banner paslon yang sedang berkontestasi di tahun ini. Pembicaraan di warung-warung kopi semakin tidak asyik lagi karena didominasi dengan narasi-narasi politik daerah. Sementara pembicaraan tentang gibah tetangga dan kawan kini jarang saya dengar. Ada yang memuji, tidak sedikit yang menyerang.  Hampir…

    selengkapnya…

  • Self-Validate: Cara Ampuh Menjaga Kewarasan

      Oleh: Raisa Izzhaty Sejak kecil, saya terbiasa untuk tidak mengakui perasaan-perasaan yang muncul. Alih-alih berpikir soal perasaan, saya lebih sering mengelak perasaan marah, sedih, atau kecewa yang muncul. Ternyata, kebiasaan merepresi perasaan berpengaruh pada cara saya mengelola emosi. Saat ini, saya jadi kehilangan kemampuan untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya saya rasakan. Saya hanya mampu…

    selengkapnya…

  • Pilkada Situbondo: Kamu Pilih Siapa, Bro?

      Oleh: Sainur Rasyid Beberapa minggu kemarin, ada seorang teman yang berkunjung ke rumah, sebut saja namanya Iink. Saya mempersilahkan masuk dan mempersilahkan Iink duduk. Sebelum duduk seperti biasa dia menanyakan kabar saya dan keluarga.  “Alhamdulillah baik, bro”, Saya jawab singkat dan mempersilahkan Iink untuk duduk. Kita baru saja duduk, Iink langsung melontarkan pertanyaan. “Bro……

    selengkapnya…

  • Apakah Menjadi Ibu Dilarang Sambat?

      Oleh: Raisa Izzhaty Apakah menjadi ibu dilarang sambat? Pertanyaan demikian belakangan ini selalu menghantui saya. Sebagai seorang Ibu baru, saya kerap kali mendapatkan kalimat-kalimat seperti, “Jadi Ibu dilarang sakit,” “Ibu harus melakukan semua pekerjaan rumah untuk suami dan anak,”, “Ibu tidak boleh sambat,”. Untuk yang terakhir, sangat mencederai ideologi saya sebagai seorang sobat sambat. Benarkah…

    selengkapnya…

  • Nostalgia Masa Kecil

    Oleh : Moh. Imron Suatu malam, Jeje bertamu ke rumah saya. Tentu saja, saya tidak akan ngobrol urusan asmara, tentang kedekatan Jeje dengan seorang gadis yang kandas dengan alasan yang sulit dilukiskan oleh kata-kata, apalagi melalui sebuah lagu. Barangkali itu sebabnya, lagu-lagu Jeje tentang asmara, nyaris tidak ada. Lagu-lagu yang diangkat tentang sosial, nelayan, orang-orang…

    selengkapnya…

  • Arebba: Mendoakan Para Leluhur

    Ahmad Zaidi Oleh : Permata Kamila* Di suatu sore dengan cuaca yang sedikit mendung. Saya, bapak dan emak tengah menikmati ubi rebus di teras rumah. Seorang tetangga datang menghampiri kami. “Cong, apa pisangmu gak mau dijual?” Kata tetangga kami, sembari menunjuk pisang yang masih bergantung di pohonnya dan menawar pisang itu dengan harga tinggi. Tapi…

    selengkapnya…

  • Gus Dur: Demokrasi Harus Diperjuangkan

    freepik Oleh : Erha Pamungkas* 12 Agustus 1978 di majalah Tempo, terbit esai Gus Dur berjudul “Demokrasi Haruslah Diperjuangkan”. Esai apik ini menjadi menariki sebab begitu berani, segar, dan tak tanggung mengumumkan keyakinan demokrasi penulisnya. “Di negeri kita,” demikian nukilan esai itu, “demokrasi belum lagi tegak dengan kokoh, masih lebih berupa hiasan luar bersifat kosmestika…

    selengkapnya…

  • Ali Gardy Bertiga: Tirakat Bunyi

    Dari kiri; Dias Pribadi, Refani dan Ali Gardy فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا  – إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyirah ayat 5-6) Oleh: Moh. Imron Pada tanggal 13 Juli 2020 Ali Gardy merilis lagu terbaru di kanal youtube-nya berjudul “Kita Bisa”. Esoknya,…

    selengkapnya…

  • Tiga Dekade Upaya Liverpool Melepas Jerat Kutukan

    “Tuhan tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hambanya” Oleh: Muhammad Lutfi*  Barangkali itu kalimat yang tepat untuk menggambarkan kesetian dan kesabaran fans liverpool saat ini. Selama tiga dekade sejak terakhir kali menjuari liga pada tahun 1990, dewi fortuna seakan tidak mau mengulurkan tangan kepada Liverpool dan mengantarkannya kembali menapaki tangga juara. Tiga puluh tahun bukanlah…

    selengkapnya…