Kategori: Esai
-
Pedasnya Jihu Tak Sepedas Rindu
Oleh : Wilda Zakiyah Makanan di Situbondo yang masih asing di kota-kota tetangga ini menjadi makanan favorit orang asli Situbondo maupun pendatang. Jihu sendiri terbuat dari bahan yang sederhana. Hanya tepung kanji dan tahu. Untuk bumbu, biasanya memakai garam, cabai dan sedikit irisan bawang putih untuk menambah aroma, lalu diulek sampai halus. Jihu sendiri awalnya…
-
Menjadikan Buku sebagai Suluh
pixabay Oleh: Muhammad Ghufron* Sekelumit Sosok Suatu hari di waktu pagi yang cerah, sosok berjanggut tebal itu pernah mempunyai kebiasaan mulia. Duduk mematung di kursi sembari memangku buku ditemani secangkir kopi dan rokok sambil menghadap sinar matahari. Kebiasaan itu dilakukan sehabis bangun dari tidurnya di waktu pagi. Tak banyak yang dilakukan olehnya selain bersetia mencumbui…
-
Bejo, Suhaden, Kopi, Senja dan Rendra
Saya mempunyai teman, namanya sebut saja Bejo. Bejo awalnya adalah orang yang kaku. Cara berpikir dia sangat positivis dan rasional. Sehingga, dia paling benci dengan mewek-mewek, perasaan dan puisi. Setiap kali saya me–repost puisi atau quotes tentang kejombloan atau lebih halusnya, kesepian saya, dia selalu bilang ah lebay lu. Anehnya, dia yang rasional, positivis dan…
-
Dunia Penyair dan Puisi-Puisinya
“Pengalaman itu tidak bermakna bila tidak menemukan rumahnya dalam bahasa. Sebaliknya, tanpa pengalaman nyata, bahasa adalah ibarat kerang kosong tanpa kehidupan,” I. Bambang Sugiharto. Setiap manusia pasti memiliki pandangan tersendiri atas kehidupannya. Mereka mengejawantahkan pengalamannya masing-masing untuk memaknai dunia. Sejauh ini, cara paling ampuh untuk memaknai kehidupan di dunia adalah menggunakan bahasa. Dengan bahasa manusia bisa…
-
Plakat, Kongko, dan Sekawanan Penulis
C. S. Lewis, his brother W. H. Lewis, J. R. R. Tolkien, Charles Williams and other friends met every Tuesday morning, between the years 1939-1962 in the back room of this their favourite pub. These men, popularly known as the “Inklings”, met here to drink Beer and to discuss, among other things, the books they…
-
Sudut Pandang Marketing Politik; 30 Persen Keterwakilan Perempuan Dalam Parlemen Antara Harapan dan Kenyataan di Pileg 2019
Oleh : Agus Hiplunudin Rendahnya keterwakilan perempuan di parlemen, hal itu menandakan bahwa selama ini politik masih berwajah maskulinitas (kelaki-lakian) sehingga politik begitu tidak peka gender. Fakta menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan di parlemen Indonesia hanya berkisar 10 persen. Sejak digelar pemilu pertama di tahun 1955-2004. Perlu digaris bawahi prestasi tertinggi diperoleh dari Pemilu 1987 yang…
-
Perempuan dalam Pusaran Konflik Agraria di Indonesia
Oleh : Agus Hiplunudin Perempuan bekerja baik dari desa ke kota maupun dari desa ke luar negeri tak lain tujuannya adalah untuk mencari nafkah, memang terdapat keserba-salahan di sini—ketika perempuan di rumah ia menjadi sosok yang tak berdaya karena tidak bisa menyediakan sandang, pangan, dan papan bagi keluarga. Dan ketika perempuan di luar rumah sebagai…
-
Suku Jawa Menjadi Kunci Kemenangan Politik pada Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019
Oleh: Agus Hiplunudin KPU RI (Komi Pemilihan Umum Republik Indonesia) pada hari Rabu 14 Juni 2017 silam; telah melayangkan secara resmi mengenai tahapan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018. Dalam hal ini KPU RI menetapkan tanggal pencoblosan Pilkada Serentak yaitu jatuh pada tanggal 27 Juni 2018. Rencananya, ada 171 daerah yang…
-
Rumah, Sumber Penderitaan Bagi Perempuan?
Didedikasikan untuk Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2018 Oleh: Agus Hiplunudin Menurut Catatan Tahunan (Catahu) Komisi Nasional Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) pada 2017: dimana kekerasan dalam rumah tangga/ranah personal merupakan urutan tertinggi dalam kasus-kasus yang dilaporkan dan ditangani oleh berbagai lembaga negara terkait perempuan dan lembaga layanan terkait kekerasan terhadap perempuan. Dari angka 259.150…
-
Merajut Kembali Keindonesiaan Kita Melalui Gotong Royong di Era Millennials
Oleh: : Agus Hiplunudin Generasi Millennial Generasi millennials kini tengah santer diperbincangkan, sebab keberadaan mereka dihadapkan pada dua sisi yang saling berbeda, pada satu sisi mereka menghadapi realitas sosial yang real (nyata) namun di sisi lain mereka dihadapkan pada realitas absurd atau realitas tak nyata yang kemudian diistilahkan sebagai dunia maya. Dunia maya secara praktis…